Latar Belakang Latar Belakang, Konsep, Definisi dan Prinsip-Prinsip Dasar Good

1. Latar Belakang

Dalam suatu negara, korporasi memegang suatu peranan sentral dalam sistem perekonomian. Korporasi menjalankan fungsi-fungsi produksi dan distribusi barang dan jasa. Korporasi juga memegang peranan penting karena terlibat secara langsung dalam proses alokasi sumber daya alam yang bersifat ekonomis bagi masyarakat. Peranan ini sangat penting mengingat keberadaan sumber daya yang bersifat ekonomis sangat terbatas dan oleh karenanya harus dapat dialokasikan seoptimal mungkin. Pada dasarnya korporasi atau perusahaan didirikan oleh pemilik dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan profit motive dan tujuan- tujuan lain yang diinginkan pemilik, termasuk sustainable profit. Badan Usaha Milik Negara BUMN yang mayoritas atau bahkan seratus persen sahamnya dimiliki pemerintah diharapkan mampu menjadi penggerak powerhouse perekonomian Indonesia dan sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat. Secara sederhana, BUMN diharapkan mampu memberikan kontribusi berharga bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. 76 Namun dalam aktivitasnya, korporasi atau BUMN tidak terlepas dari masalah-masalah, baik secara internal maupun eksternal. Rendahnya penerapan Good Corporate Governance biasanya menjadi salah satu masalah yang kerap muncul. Masalah lain yang juga acap kali terjadi adalah adanya praktik korupsi di dalam tubuh BUMN atau korporasi, yang bukan hanya 76 I. Nyoman Tjager. dkk, Op.cit, hlm: 186 Universitas Sumatera Utara menyerang dan menimbulkan kekacauan pada daya tahan perusahaan, tetapi juga membuat daya tahan perekonomian Indonesia ambruk. Maraknya praktik korupsi di BUMN disebabkan oleh beberapa hal. Lingkungan bisnis yang memungkinkan untuk melakukan, rendahnya regulasi dan pengawasan, minimnya edukasi dan tingkat moral pada pegawai BUMN, menjadi pemicu maraknya praktik korupsi di BUMN. Dengan demikian, praktik korupsi sangat bertentangan dengan prinsip- prinsip Good Corporate Governance GCG, sehingga diperlukan regulasi yang jelas, baik dari sisi internal perusahaan soft law maupun dari pemerintah yang melarang adanya praktik korupsi di dalam korporasi ataupun BUMN.

2. Definisi dan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 18

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 4 15

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

1 34 229

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 8

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 1

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 1 28

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 36

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 3

Pembuktian Terbalik Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 14