Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penulisan

Pemilihan BUMN ini dikarenakan PTPN III adalah salah satu BUMN yang telah mengatur gratifikasi dalam Code of Conduct perusahaannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas selanjutnya di dalam skripsi ini, yaitu : 1. Apakah yang menjadi latar belakang gratifikasi harus dilarang dalam suatu BUMN sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi? 2. Bagaimanakah pengaturan gratifikasi dalam perusahaan, di luar KUHP dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi? 3. Apakah pelarangan gratifikasi dapat menjadi sebuah code of conduct dalam perusahaan dan menjadi sebuah corporate social responsibility terhadap masyarakat?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui dasar dan latar belakang pelarangan gratifikasi khususnya di dalam perusahaan BUMN. b. Untuk mengetahui implementasi dari pelarangan terhadap gratifikasi dalam BUMN, dalam hal ini pada PTPN III Persero Medan. c. Untuk melihat dan mengetahui bahwa pelarangan gratifikasi adalah merupakan bagian dari Code of Conduct dalam perusahaan dan Universitas Sumatera Utara menjadi sebuah Corporate Social Responsibility terhadap masyarakat. 2. Manfaat Penulisan a. Manfaat Teoritis Untuk memberikan informasi, kontribusi pemikiran dan menambah khasanah dalam bidang pengetahuan ilmu hukum ekonomi pada umumnya dan tentang tindak pidana korupsi gratifikasi khususnya sehingga diperlukan suatu peraturan internal perusahaan tersendiri untuk mengaturnya di samping peraturan perundangan yang ada. Sehingga diharapkan skripsi ini dapat memperkaya perbendaharaan dan koleksi karya ilmiah yang berkaitan dengan hal tersebut. b. Manfaat Praktis 1. Untuk memberikan kontribusi dalam sosialisasi tentang tindak pidana korupsi gratifikasi khususnya dalam BUMN kepada masyarakat dan mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan perannya dalam mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi gratifikasi di Indonesia. 2. Dapat memberikan masukan kepada lembaga-lembaga Negara yang terkait dalam pengambilan kebijakan terhadap tindak pidana korupsi baik eksekutif, legislatif dan yudikatif agar dapat diperoleh solusi dalam menangani kasus-kasus korupsi yang timbul. Universitas Sumatera Utara 3. Dapat memberi masukan kepada segenap perusahaan sehingga dapat mengambil langkah yang tepat, baik dalam hal pencegahan maupun dalam hal penyelesaian apabila terjadi sebuah peristiwa gratifikasi di dalam BUMN sendiri.

D. Keaslian Penulisan

Dokumen yang terkait

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 18

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 4 15

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

1 34 229

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 8

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 1

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 1 28

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 36

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 3

Pembuktian Terbalik Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 14