44
BAB IV ETNOGRAFI KOTA MEDAN
4.1 Letak Geografis Kota Medan
Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, Kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis
secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah.
Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat
dengan kota-kota atau negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Gambar 4.1 Peta Lokasi Kecamatan Medan Barat
Sumber: http:wikipedia.orgwikiMedan_Barat
Universitas Sumatera Utara
45 Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan
diperkirakan memiliki pangsa pasar barang dan jasa yang relatif besar. Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007
diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis dengan struktur ekonomi yang didominasi
sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regional atau nasional. Secara umum ada tiga
faktor utama yang mempengaruhi kinerja pembangunan kota, yaitu faktor geografis, faktor demografis dan faktor sosial ekonomi. Ketiga faktor tersebut
biasanya terkait satu dengan lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota termasuk pilihan-pilihan penanaman
modal investasi. Kota Medanyang dahulu di kenal dengan
daerah tingkat II dan berstatus kotamadya adalah ibu kotaprovinsi Sumatera Utara, Indonesia. Medan
adalah pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Berastagi di daerah
dataran tinggi Karo, objek wisata Orang hutan di Bukit Lawang, Danau Toba, yang terkenal sebagai tempat wisata, serta Pantai Cermin, yang tekenal dengan
pemandangan lautnya. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian,
dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar.
Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke
utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-
kelompok etnis. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatanpertumbuhan penduduk pada tahun 2000
adalah 0,09 dan menjadi 0,63 pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183
jiwa per km² pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
46 Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk
yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Mayoritas penduduk kota Medan sekarang adalah Suku Jawa, dan
suku Batak Toba. Adapun etnis asli kota Medan adalah Melayu dan Karo. Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi suku India
dan Tionghoa cukup banyak. Secara administratif, batas wilayah Kota Medan adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Selat Malaka
Sebelah Selatan : Kabupaten Deli Serdang Sebelah Barat
: Kabupaten Deli Serdang Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang
4.2 Demografi Masyarakat Kota Medan