Kehidupan Sosial ETNOGRAFI KOTA MEDAN

52

4.5 Kehidupan Sosial

Sebagai kota terbesar di Pulau Sumatra dan di Selat Malaka, penduduk Kota Medan banyak yang berprofesi di bidang perdagangan. Biasanya penduduk Kota Medan banyak menjadi pedagang, perkebunan dan guru. Setelah kemerdekaan, sektor perdagangan secara konsisten didominasi oleh etnis Tionghoa dan Minangkabau. Bidang pemerintahan dan politik, dikuasai oleh orang-orang Mandailing. Sedangkan profesi yang memerlukan keahlian dan pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau. Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli Kota Medan, banyak yang tinggal di pinggiran Kota. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75 dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung Mesjid, Kota Maksum, dan Sungai Mati. Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama dan lainnya, merupakan faktor penunjang dan penghambat bagi pertumbuhan ekonomi Kota Medan. Keberadaan sarana pendidikan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, merupakan sarana vital bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan hak dasarnya yaitu hak memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pelayanan sosial lainnya. Data SUSENAS tahun 2004, memperkirakan penduduk miskin di kota medan tahun 2004 berjumlah 7,13 atau 32.804 rumah tangga atau 143.037 jiwa. Dilihat dari persebarannya, Kota Medan bagian Utara Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan merupakan kantong kemiskinan terbesar 37,19 dari keseluruhan penduduk miskin di Kota Medan Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4. Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional Etnis Pengacara Dokter Notaris Wartawan Aceh 2,6 3,9 -- 3,7 Batak 13,2 15,9 18,5 8,5 Jawa 5,3 15,9 11,1 10,4 Karo 5,3 10 7,4 0,6 Mandailing 23,6 14,1 14,8 18,3 Minangkabau 36,8 20,6 29,7 37,7 Melayu 5,3 5,9 3,7 17,7 Sunda -- -- 3,7 10,4 Tionghoa -- 14,7 7,4 1,2 Sumber : 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983; 2000: BPS Sumut Universitas Sumatera Utara 54

BAB V TIPOLOGI BANGUNAN BERGAYA TIONGKOK