bahwa ada pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan usaha bahan bangunan Sembilan lima.
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan fungsi bisnis yang berhubungan langsung dengan konsumen. Kesuksesan perusahaan banyak ditentukan oleh prestasi di bidang
pemasaran. Pemasaran merupakan proses mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, dan memuaskan konsumen dengan produk dan pelayanan yang
berkualitas dan pada harga yang kompetitif. Pemasaran adalah sekelompok aktivitas yang saling berkaitan yang
dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan mengembangkan distribusi, promosi, dan penetapan hara serta pelayanan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu. Kismono, 2001:293. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Assauri, 2007:5
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan pemasaran adalah suatu aktivitas dimana produsen mencari konsumen, kemudian mengenali kebutuhan
konsumen, merancangkan produk yang akan dipasarkan dengan tepat menentukan harga jual yang layak, mempromosikan produk atau jasa tersebut kemudian
menyampaikannya ke konsumen.
2.2.2 Bauran Pemasaran Jasa
Demi kesuksesan, perusahaan harus mampu merencanakan bauran pemasaran yang akan memaksimalkan penjualan dan keuntungan. Dengan kata
Universitas Sumatera Utara
lain, perusahaan harus dapat menyakinkan diri sanggup memanipulasi 4P di mana produk atau jasa tersedia pada waktu yang tepat, tempat yang tepat, promosi dan
saluran distribusi yang tepat. Menurut Kotler dalam Kismono, 2001:308 bauran pemasaran adalah
kombinasi dari variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang terdiri strategi produk, harga, promosi, dan distribusi.
Bauran pemasaran sebagaimana yang sudah dikenal terdiri dari empat elemen 4 P’s: Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi. Dengan sejumlah
penyesuaian, keempat elemen ini juga penting dalam pemasaran jasa. Akan tetapi, dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan
dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah: orang People or participant, lingkungan
fisik, di mana jasa diberikan atau bukti fisik physical evidence, dan proses jasa itu sendiri process. Dengan demikian 4 P’s yang pada mulanya menjadi bauran
pemasaran barang, perlu diperluas menjadi 7 P’s jika ingin digunakan dalam pemasaran jasa.
2.2.3 Harga
Harga adalah nilai yang disebutkan dalam rupiah dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar, atau secara singkat merupakan sejumlah uang
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu atau beberapa kombinasi dari sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya Stanton, 1996:308.
Swashta dan Sukotjo 1998:210 mengemukakan, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang ditambah beberapa barang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, Lamb, Hair, dan McDaniel 2001:268 mengemukakan bahwa harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan
suatu barang ataupun jasa. Seacara khusus, harga merupakan pengorbanan berupa uang maupun pengorbanan dalam bentuk lain, yakni berupa waktu, tenaga,
maupun pikiran. Penentuan harga oleh suatu perusahaan, dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Faktor yang pertama adalah kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. Suatu reaksi akibat pengaruh kondisi
perekonomian adalah kenaikan harga-harga. Faktor yang kedua adalah penawaran dan permintaan. Permintaan adalah
sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Sedangkan penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Faktor yang ketiga adalah elastisitas permintaan. Faktor lain yang dapat
mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga
mempengaruhi volume yang dapat dijual. Faktor yang keempat adalah persaingan. Harga jual beberapa macam
barang atau jasa sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Banyaknya penjual dan pembeli akan mempersulit penjualan seseorang untuk
menjual dengan harga yang lebih tinggi kepada pembeli lain. Selain persaingan murni, dapat pula terjadi keadaan persaingan lainnya, seperti: persaingan tidak
sempurna, oligopoli, dan monopoli.
Universitas Sumatera Utara
Faktor yang kelima adalah biaya. Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan
mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan
menghasilkan keuntungan. Faktor selanjutnya adalah tujuan manajer. Penetapan harga suatu barang
atau jasa sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya.
Tujuan- tujuan yang hendak dicapai tersebut misalnya memperoleh laba maksimum, pengembalian modal, pencapaian volume penjualan tertentu maupun
penguasaan pasar. Faktor yang terakhir adalah pengawasan pemerintah. Pengawasan
pemerintah juga mempengaruhi dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat dalam bentuk: penentuan harga maksimum dan minimum,
diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha monopoli Swasha dan Sukotjo, 1998:211.
Dengan demikian, harga mempunyai peranan penting, dimana harga merupakan kunci bagi pendapatan, yang pada gilirannya merupakan kunci
keuntungan bagi organisasi. Pendapatan adalah harga yang dibebankan kepada para pelanggan dikalikan dengan jumlah unit terjual. Pendapatan adalah sesuatu
yang dibayar untuk setiap kegiatan perusahaan: produksi, keuangan, penjualan, distribusi, dan seterusnya. Nilai yang tersisa bila ada merupakan keuntungan.
Para manajer biasanya berusaha keras mengenakan suatu harga yang akan menghasilkan suatu keuntungan yang layak Lamb, et al 2001: 268
Universitas Sumatera Utara
Dalam menilai suatu penetapan harga di perusahaan, terdapat indikator yang harus diperhatikan yaitu: keterjangkauan harga, dimana harga yang ditetapkan
perusahaan dapat dijangkau oleh kemampuan pelanggan; kesesuaian harga dengan kualitas produkjasa, yakni harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas yang
dibeli; daya saing harga, yakni harga yang kompetitif atau relatif murah bila dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaing; kesesuaian harga
dengan manfaat, yakni harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat produk Lembang, 2010:24.
2.3. Kulitas Pelayanan