terhadap jasa Go- Ride sebelum
membeli •
Konsumen memutuskan
menggunakan jasa Go-Ride
• Konsumen merasa
puas dengan jasa Go- Ride
Sumber: Swasha dan Sukotjo 1998:211, Lamb et al 2001:485
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pengumpulan data primer:
a. Kuesioner Angket
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pernyataan tertulis melalui daftar pernyataan pada responden yang terpilih, yakni
kepada pengguna jasa Go-Ride sampel tentang kualitas pelayanan dan harga yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Jasa Go-
Ride. b.
Wawancara Wawancara secara langsung dilakukan untuk mendapatkan data yang
diperlukan dari Rider ataupun karyawan PT. Go-Jek Indonesia. 2.
Pengunpulan data Sekunder a.
Studi Kepustakaan Teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku, karya ilmiah, dan
pendapat para ahli yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
b. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan dan dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang
terkait dengan penelitian.
3.8.Teknik Pengumpulan Skor
Kuesioner yang digunakan menggunakan skala likert yang dikemabangkan
oleh Rensis Likert. Skala likert yang digunakan mempunyai 5 angka, yaitu:
1. Sangat Setuju SS
: diberi skor 5 2.
Setuju S : diberi skor 4
3. Netral N
: diberi skor 3 4.
Tidak setuju : diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju
: diberi skor 1
3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1. Uji Instrumen
3.9.1.1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung correlated item – total
correlation dengan nilai r tabel. Jika r hitung r tabel dan nilai positif maka butir
atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid Ghozali, 2005 : 45. 3.9.1.2. Uji Reabilitas
Uji Realibilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
Universitas Sumatera Utara
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan
jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach
Alpha 0,60 Ghozali, 2005 : 41-42. Dalam Situmorang, dkk 2008:179, butir pernyataan yang sudah
dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reabilitasnya dengan kriteria nilai Cronbach’s Alpha 0,60. Apabila nilai Cronbach’s Alpha 0,60, maka
item instrument atau butir pernyataan tersebut tidak terpercaya.
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda, maka syarat yang terlebih dulu dipenuhi adalah uji asumsi klasik, dimana data yang
didapatkan harus berdistribusi normal, tidak terjadinya multikolinearitas, dan
tidak terjadinya heterokedastisitas. 3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai Asym.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5, artinya variabel residual
berdistribusi normal Situmorang, dkk. 2008: 62.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah variabel independen yang satu dengan yang lain ditemukan adanya kolerasi yang kuat pada
model regresi berganda. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor
melalui software atau program statistic. Nilai umum yang biasa dipakai adalah apabila nila Tolerance 0,1, atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas Situmorang, dkk. 2008: 104. 3.9.2.3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05
dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Situmorang, et. al, 2008 : 73
3.9.3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisi regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui atau mengukur besarnya pengaruh variabel bebas X1, X2 secara bersama terhadap variabel
terikat Y. Adapun rumus analisis linier berganda Umar, 2008: 126 adalah:
Universitas Sumatera Utara
Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+e
Dimana: Y : Keputusan Pembelian
a : Bilangan Konstanta
X1 : Harga X2 : Kualitas Pelayanan
b : koefisien regresi harga
e : Standard Error
3.9.4 Pengujian Hipotesis 3.9.4.1. Uji Signifikan Parsial Uji-T
Uji T
hitung
bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas Xi terhadap terikat Y Situmorang, dkk,
2008: 115. Bentuk pengujiannya adalah: