40
c. Kelas sosial
Perilaku diet dan perhatian terhadap berat badan cenderung dilakukan oleh orang dengan kelas sosial lebih tinggi Dwyer, 1967. Hal ini terjadi karena
banyak dari proses diet itu sendiri yang memelurkan biaya besar. Dan orang dengan kelas sosial tinggi lebih memperhatikan penampilan dibandingkan orang
dengan kelas sosial rendah.
2.3.3 Dampak perilaku diet penurunan berat badan
Menurut Hawks 2008, perilaku diet secara umum dapat menimbulkan dampak bagi seseorang, yaitu :
a. Dampak biologis
Peneliti mengatakan bahwa diet akan meningkatkan level systemic cortisol. Cortisol merupakan pertanda dari timbulnya stress, yang rapuh yang
merupakan prediktor terhadap rasa lapar dan hal ini merupakan faktor yang beresiko terhadap timbulnya tulang yang rapuh.
b. Dampak psikologis
Individu yang melakukan diet biasanya akan lebih depresi dan emosional daripada individu yang tidak melakukan diet, dan akan mengalami kecemasan
serta kurangnya penyesuaian yang baik pada area sosialisasi, kematangan, tanggung jawab, dan struktur nilai intrapersonal
c. Dampak kognitif
Kerusakan dalam working memory, waktu reaksi, tingkat perhatian, dan performasi kognitif dipengaruhi oleh bentuk tubuh, makanan, dan diet, yang
disebabkan oleh kecemasan yang dihasilkan oleh efek stress terhadap diet.
Universitas Sumatera Utara
41
Adapun perilaku diet penurunan berat badan yang menyimpang akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan fisik, perkembangan psikososial,
ketidakcukupan asupan gizi seperti kalsium, zat besi, mempengaruhi status kesehatan, terganggunya kesehatan mental seseorang capek, cemas, depresi dan
malas, perilaku diet juga merupakan awal indikasi dan berkembangnya perilaku makan menyimpangan eating disorder Neumark-Sztainer dan Hannan,2000.
2.4 Perilaku Diet Penurunan Berat Badan Anggota Fitness Center 2.4.1 Pengetahuan Anggota Fitness Center Tentang Diet Penurunan
Berat Badan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai berbagai hal. Pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Peningkatan pengetahuan
tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun ada hubungan positif antara keduanya dalam sejumlah penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan
mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang
mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam
menghasilkan perubahan namun tidak memadai dalam perubahan perilaku kesehatan Azwar, 2002.
Penelitian yang dilakukan oleh Putra 2013 terhadap anggota fitness center
di Gadjah Mada Medical Center untuk melihat hubungan antara pengetahuan diet terhadap IMT anggota, hasil dari penelitian tersebut adalah
terdapat hubungan yang siginifikan antara tingkat pengetahuan diet dengan Indeks Massa Tubuh IMT Member Fitness Center di Gadjah Mada Medical Center
Universitas Sumatera Utara
42
GMC Health Center, pengetahuan diet memberikan sumbangan sebesar 31,8 terhadap indeks masaa tubuh, sisanya sebesar 68,2 dipengaruhi faktor lain,
seperti aktivitas fisik, pola istirahat dan management stress. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwyer, et. al 1967 tentang pengetahuan yang
berkaitan dengan kontrol berat badan, remaja putri yang berdiet memiliki mean score
pengetahuan diet yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak berdiet dan remaja putri yang berstatus obese memiliki mean score yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok lainnya. Pengetahuan mengajak manusia berpikir dengan cara yang kompleks dan memberi landasan yang kuat bagi keyakinan kita
Calhoun dan Acocella, 1995.
Pengetahuan tentang diet pada anggota fitness dipengaruhi oleh media massa. Berbagai media massa memberikan informasi berbagai cara untuk
menurunkan berat badan dengan melakukan berbagai macam diet dan tips- tipsnya. Semua informasi tersebut mudah diakses dan diserap oleh anggota
fitness , pengetahuan tersebut merupakan acuan bagi mereka untuk menerapkan
diet penurunan berat badan. Namun, terkadang macam-macam dan cara-cara diet
tersebut membahayakan bagi kesehatan, hal ini terjadi karena pengetahuan tentang diet mereka tidak dikonsultasikan terlebih dahulu oleh dokter maupun ahli
gizi. Persepsi anggota fitness tentang pengetahuan diet sangatlah bersifat subjektif, mereka akan memilih cara yang lebih efektif dan cepat menurunkan
berat badan, hal ini akan mengakibatkan anggota fitness tidak tercukupi kebutuhan gizinya Dwyer, 1967
Universitas Sumatera Utara
43
Informasi mengenai diet memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap, termasuk sikap dan perilaku dalam mempraktekkan diet penurunan berat
badan, sehingga akan berpengaruh pula pada keadaan gizi individu. Pengetahuan diet seperti yang dikatakan oleh Rickert 1996 bahwa kebanyakan orang kurang
memahami seperti apa tubuh yang gemuk, normal maupun kurus yang sebenarnya akibat pengetahuan diet yang kurang akan menimbulkan persepsi yang salah
tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan yang seharusnya dikonsumsi dan akan mempengaruhi dalam kemampuan untuk menerapkan informasi gizi tersebut
dalam kehidupan sehari –hari sehingga perilaku diet yang mereka terapkan salah
atau tidak sesuai dengan menu seimbang.
2.4.2 Sikap Anggota Fitness Center Terhadap Diet Penurunan Berat Badan