Sikap Pedagang Lontong HASIL PENELITIAN

konsumen. Keterampilan berdagang makin bertambahn dan semakin banyak pula relasi bisnis maupun pelanggan yang berhasil di jaring Akbar, 2015.

4.5 Sikap Pedagang Lontong

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap pedagang lontong yang berjualan di Kelurahan Aek Tampang maka diperoleh sikap responden tentang kandungan boraks pada lontong . Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Distribusi Pedagang Lontong Berdasarkan Sikap Tentang Boraks Pada Lontong di Kelurahan Aek Tampang Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 No Sikap Pedagang Setuju Tidak Setuju Jumlah n n n 1 Bahan tambahan makanan BTM yang digunakan dalam pengolahan makanan dapat memperbaiki kualitas 8 53,3 7 46,7 15 100 2 Ada peraturan yang mengatur penggunaan bahan tambahan makanan 14 93,3 1 6,7 15 100 3 Bahan tambahan makanan harus selalu digunakan dalam pengolahan makanan 5 33,3 10 66,7 15 100 4 Bahan tambahan makanan dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan seperti mual, muntah, bahkan sampai kematian 13 86,7 2 13,3 15 100 5 Makanan yang mengandung bahan pengawet seperti boraks tidak menjadi masalah bila dicampurkan kedalam lontong yang ibu jual 1 6,7 14 93,3 15 100 6 Lontong yang ditambahkan boraks akan menjadi lebih awet tahan lama 12 80 3 20 15 100 7 Boraks merupakan zat pengawet yang tidak diijinkan penggunaannya pada 11 73,3 4 26,7 15 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu 8 pedagang 53,3 setuju bila bahan tambahan makanan yang digunakan dapat memperbaiki kualitas dan sebanyak 7 pedagang 46,7 tidak setuju . Lalu sebanyak 14 pedagang 93,3 setuju bahwa ada peraturan yang mengatur penggunaan bahan tambahan makanan dan hanya 1 pedagang 6,7 yang tidak setuju. Sebanyak 10 pedagang 66,7 tidak setuju jika bahan tambahan makanan harus selalu digunakan dalam pengolahan makanan dan ada juga pedagang yang setuju yaitu sebanyak 5 pedagang 33,3. Kemudian sebanyak 13 pedagang 86,7 setuju bahwa bahan tambahan makanan dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan seperti mual, muntah, bahkan sampai kematian dan masih ada pedagang sebanyak 2 pedagang 13,3 yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Mayoritas responden tidak setuju bahwa makanan yang mengandung bahan pengawetseperti boraks tidak menjadi masalah bila dicampurkan kedalam lontong yang dijual, dan masih ada pedagang yang tidak setuju sebanyak 1 pedagang 6,7. makanan oleh Pemerintah 8 Makanan yang mengandung pengawet buatan dari bahan kimia dapat diganti dengan pengawet alami seperti kapur sirih 12 80 3 20 15 100 9 Pemerikasaan terhadap makanan yang dijual sebaiknya tidak perlu dilakukan karena dapat merugikan pedagang 9 60 6 40 15 100 10 Para pedagang makanan yang menggunakan bahan pengawet seperti boraks pada makanan yang dijual tidak perlu dilaporkan kepada pihak yang berwajib karena hal tersebut tidak berpengaruh kepada kesehatan 2 13,3 13 86,7 15 100 Lanjutan tabel 4.6 Universitas Sumatera Utara Sebanyak 18 pedagang 80,0 setuju jika lontong yang ditambahkan boraks akan menjadi lebih awet tahan lama, kemudian 3 pedagang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 11 pedagang 73,3 setuju bahwa boraks merupakan zat pengawet yang tidak diijinkan penggunaannya pada makanan oleh pemerintah. Sebagian besar responden yaitu 12 pedagang 80,0 menyatakan setuju jika makanan yang mengandung pengawet buatan dari bahan kimia diganti dengan pengawet alami seperti kapur sirih, dan masih ada pedangang yang tidak setuju yaitu sebanyak 3 pedagang 20,0. Sebagian besar pedagang setuju jika pemeriksaan terhadap makanan yang dijual sebaiknya tidak perlu dilakukan karena dapat merugikan pedagang yaitu sebayak 9 pedagang 60,0, dan ada juga pedagang yang setuju dengan pernyataan tersebut yaitu sebanyak 6 pedagang 40,0. Dan mayoritas pedagang sebanyak 13 pedagang 86,7 tidak setuju bahwa para pedagang makanan yang menggunakan bahan pengawet seperti boraks tidak perlu dilaporkan kepada pihak yang berwajib karena hal tersebut tidak berpengaruh kepada kesehatan dan sebanyak 2 pedagang 13,3 setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari pernyataan responden pada pengukuran sikap maka tingkat sikap responden tentang analisa kandungan boraks pada lontong selanjutnya dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang, kurang. Tingkat sikap responden tentang analisa kandungan boraks pada lontong dapat dilihat pada tabel 4.10. berikut ini: Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Responden di Kelurahan Aek Tampang Kota Padangsidimpuan Tahun 2015 Tingkat Sikap Jumlah Baik 8 53,3 Sedang 7 46,7 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa sebagian besar sikap responden tentang analisa kandungan boraks pada lontong berada pada kategori baik yaitu sebanyak 8 pedagang 53,3. 4.6 Pemeriksaan Boraks 4.6.1 Waktu Pemasakan dan Media pembungkus lontong