2005 ini dapat dilihat secara terpisah. Dari kelima dimensi tersebut, peneliti hanya akan memfokuskan pada dimensi uncertainty avoidance.
2.2.4 Definisi Nilai Budaya Uncertainty Avoidance
Hofstede Hofstede 2005 mendefnisikan uncertainty avoidance-adalah: the extent to which the members of a culture feet threatened by ambigous or unknown
situations,. Disamping definisi tersebut, Wagner Hollenbeck 1995 menyatakan bahwa uncertainty avoidance adalah: the degree to which people
are comfortable with ambiguous situation and with the inability to predict future events with assurance.. Mead 1990 menyatakan bahwa uncertainty avoidance
adalah: how far different cultures socialize their members into accepting ambiguous situations and tolerating uncertainty about future p. 18.
Definisi dari pakar-pakar tersebut tidak memiliki perbedaan makna yang jauh. Oleh sebab itu, definisi uncertainty avoidance yang digunakan dalam
penelitian ini adalah definisi dari Hofstede Hofstede 2005. Berdasarkan definisi Hofstede Hofstede 2005, maka uncertainty avoidance adalah
besarnya perasaan terancam yang dialami anggota masyarakat budaya tertentu oleh situasi yang tidak pasti atau ambigu.
Ketidakpastian yang di luar batas dapat menyebabkan kecemasan yang tidak dapat ditoleransi. Inti dari ketidakpastian adalah suatu pengalaman atau
perasaan yang subjektif. Perasaan ini ditunjukkan melalui stres, rasa gelisah, dan kebutuhan akan sesuatu untuk dapat menentukan kepastian, seperti kebutuhan
peraturan tertulis dan tidak tertulis. Perasaan ketidakpastian tidak hanya bersifat
personal, tetapi juga terbagi dengan anggota lainnya dalam suatu masyarakat. Perasaan ini diwarisi dan dapat dipelajari melalui kelompok dasar dalam suatu
budaya, seperti masyarakat, sekolah, dan negara Hofstede, 1997. Pola perilaku dari suatu masyarakat dapat berbeda dengan anggota dari masyarakat yang lain.
Terdapat dua karakteristik uncertainly avoidance di masyarakat, yaitu masyarakat dengan uncertainty avoidance tinggi dan rendah. Berikut ini adalah
gambaran ciri-ciri masyarakat dengan tingkat uncertainty avoidance tinggi dan rendah pada lingkungan keluarga, masyarakat dan organisasi.
2.2.5 Ciri-ciri Nilai Budaya Uncertainty Avoidance