ada variabel yag diposisikan sebagai penyebab, yang disebut IV Independent Variable atau variabel bebas. DV dalam penelitian ini ialah perilaku inovatif,
sedangkan IV dalam penelitian ini ialah nilai budaya uncertainty avoidance yang mencakup mencemasakan ketidakpastian, mementingkan peraturan, menghindari
konflik dan kompetisi , memiliki motivasi berprestasi rendah, memiliki tingkat stress tinggi, menghindari perubahan, meyakini pendapat ahli, dan partisipasi
rendah pada kegiatan sukarela, dan variabel tambahan, yaitu usia, usia mulai berwirausaha, jenis kelamin dan tingkat pendidikan yang dikategorikan
mempengaruhi perilaku inovatif.
3.2.1. Definisi Konseptual
Definisi konseptual kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Nilai Budaya Uncertainty Avoidance yang dimaksud adalah besarnya perasaan terancam yang dialami anggota masyarakat budaya tertentu oleh
situasi yang tidak pasti atau ambigu. 2.
Perilaku Inovatif yang dimaksud adalah pengenalan dan penerapan ide baru yang lebih baik secara sengaja kepada pekerjaan, tim kerja, atau organisasi
yang ada melibatkan komersialisasi dari ide tersebut, impelementasi, dan modifikasi dari produk, sistem dan sumber daya yang sudah ada dimana
terdapat tantangan dalam hal mengubah ide-ide kreatif ke dalam bentuk produk dan jasa yang nyata agar dapat menguntungkan perusahaan dan juga
membawa manfaat bagi individu, kelompok, organisasi atau masyarakat yang lebih luas.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dari kedua variable ersebut adalah: 1. Nilai Budaya Uncertainty Avoidance dalam penelitian ini adalah skor yang
diperoleh dari pengukuran terhadap skala uncertainty avoidance pada wirausaha suku Minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta, yaitu:
mencemasakan ketidakpastian
x1, mementingkan
peraturan x2,
menghindari konflik dan kompetisi x3, memiliki motivasi berprestasi rendah x4, memiliki tingkat stress tinggi x5, menghindari perubahan x6, meyakini
pendapat ahlix7, dan partisipasi rendah pada kegiatan sukarela x8. 2. Perilaku Inovatif dalam penelitian ini merupakan skor yang diperoleh dari
pengukuran terhadap skala perilaku inovatif pada wirausaha suku Minangkabau di Pasar Tanah Abang Jakarta, yaitu: kecenderungan
menciptakan dan menerapkan ide-ide baru yang lebih baik, memiliki toleransi terhadap ambiguitas, mempunyai motivasi untuk menjadi efektif, berorientasi
pada inovasi, dan berorientasi pada pencapaian. 3. Usia, yaitu umur, lama waktu hidup atau ada sejak dilahirkan atau diadakan
4. Usia mulai berwirausaha, yaitu usia dimana wirausaha pedagang mulai menggeluti dunia kewirausahaan.
5. Jenis kelamin, yaitu sifat keadaan laki-laki atau perempuan 6. Tingkat Pendidikan, yaitu pendidikan formal terakhir yang diselesaikan.
3.3. Pengambilan Sampel