Tabel 3.5 Blue Print Skala Penelitian Perilaku Inovatif
No Indikator Pernyataan
Jml Favorabel
Unfavorabel
1 Kecenderungan
menciptakan dan menerapkan ide-ide baru
yang lebih baik 29, 37
12, 13, 21, 22, 24, 26, 27
9 2
Memiliki toleransi
terhadap ambigiusitas
9, 44 16, 17, 28, 41,
43 7
3 Mempunyai
motivasi untuk
menjadi efektif 19, 30
14, 18 4
4 Berorientasi pada inovasi
35, 38 7, 8, 10, 15, 23,
33, 39, 40 10
5 Berorientasi pada pencapaian
1, 2, 4, 5, 31, 34, 36
3, 6, 11, 20, 25, 32, 42
14 Jumlah
15 29
44
3.5. Uji Instrumen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas
Validitas skala adalah sejauh mana instrument itu dapat merekammengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam atau diukur Suryabrata, 2004.Suatu tes atau
instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sebaliknya tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan
sebagai tes yang memiliki validitas rendah Azwar, 2003.Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak.
Dari tabel 3.3 Skala peneltian nilai budaya uncertainty avoidance terlihat bahwa ada 25 item valid, yang terbagi dalam: cemas terhadap ketidakpastian: 4
item, mementingkan peraturan: 2 item, menghindari konflik dan kompetisi: 5 item, memiliki motivasi berprestasi rendah: 2 item , memiliki tingkat stress tinggi:
3 item, menghindari perubahan: 3 item, dan meyakini pendapat ahli: 4 item Dari tabel 3.5 skala perilaku inovatif terlihat bahwa ada 44 item valid, yang
terbagi dalam: kecenderungan menciptakan dan menerapkan ide-ide baru yang lebih baik: 9 item ,memiliki toleransi terhadap ambigiusitas:7 item, mempunyai
motivasi untuk menjadi efektif: 4 item, berorientasi pada inovasi: 10 item ,berorientasi pada pencapaian: 14 item.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Anastasi dan Urbina 2007 memberikan pengertian bahwa suatu tes adalah reliabel apabila tes tersebut mampu memberikan hasil yang konsisten meskipun
tes tersebut diberikan dan diskor oleh penilai yang berbeda, atau diberikan pada waktu yang berlainan, atau menggunakan bentuk paralel dari tes tersebut.
Reliabililitas adalah kemantapan, konsistensi, prekditabilitasketeramalan, dan kejituanketepatan alias akurasi. Kerlinger, 2006.
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam aplikasinnya, reliabilitas
dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkannya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1.00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00
berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah menddekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Azwar, 2003
Uji reliabilitas kedua skala ini menggunakan uji Statistic Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS versi 16. hasil uji reliabilitas skala nilai budaya
uncertainty avoidance dan perilaku inovatif adalah sebagai berikut: 1. Nilai reliabilitas skala nilai budaya uncertainty avoidance dengan 25 item
valid adalah sebesar 0,902. Oleh karena itu, skala nilai budaya uncertainty avoidance ini dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat
ukur penelitian. 2. Nilai reliabilitas skala perilaku inovatif dengan 44 item valid adalah
sebesar 0,916. oleh karena itu, skala perilaku inovatif ini dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.
Hal ini berdasarkan norma reliabilitas yang dikemukakan Guilford seperti dikutip oleh Hasan 2002 dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel 0,9
Reliabel 0,7 – 0,9
Cukup Reliabel 0,4 – 0,7
Kurang Reliabel 0,2 – 0,4
Tidak Reliabel 0,2
3.6. Metode Analisis Data