Pengertian Metode Pengertian Hipnoterapi

xxii

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Metode Hipnoterapi

1. Metode dan Hipnoterapi

a. Pengertian Metode

Metode menurut kamus bahasa Indonesia metode diartikan sebagai cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang dikehendaki. 19 Kata “metode” berasal dari bahasa latin yakni methodus yang berarti cara, dalam bahasa yunani methodus berarti cara, jalan, sedangkan dalam bahasa Inggris methode diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti suatu cara. 20 Sedangkan menurut M. Arifin metode ialah segala saran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 21 Metode juga merupakan cara atau jalan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang 19 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Cet. ke-3, h. 415. 20 Jhon M. Echol dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003, Cet. ke-27, h. 379. 21 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1998, Cet. ke-6, h. 43. xxiii bersangkutan. 22 Dan menurut Arif Burhan, metode adalah menunjukkan suatu proses, prinsip serta prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut. 23 Mengacu pada pengertian di atas, maka metode yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk mempermudah dalam menemukan masalah dan mencari suatu solusi atas masalah tersebut.

b. Pengertian Hipnoterapi

Dari semua psikoterapi yang berkembang di Indonesia saat ini, hipnoterapi masih berjalan lambat. Alasannya adalah mengenai persepsi masyarakat yang menganggap hipnoterapi sebagai sesuatu yang misterius dan negatif terlebih lagi masyarakat menilai bahwa hipnoterapi adalah salah satu bentuk hal gaib, berhubungan dengan kuasa kegelapan, magic, dan ilmu sesat berbentuk gendam dan sejenisnya dimana prakteknya adalah pemilik ilmu menggunakan kekuatan dalam dirinya untuk mempengaruhi orang lain, dan orang yang ingin dipengaruhi bertindak sebagai objek. Sedangkan dalam hipnoterapi tidak demikian, karena klien dianggap sebagai subjek. Jadi klien sebagai perencana dan penentu dalam proses hipnoterapi. Akan tetapi untuk bisa mengerti mengenai apa itu hipnoterapi, terlebih dahulu penulis mencoba menyampaikan apa itu hypnosis. Kata 22 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia, 1993, h. 8. 23 Arif Burhan, Pengantar Metode Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional, 1992, h. 17 xxiv hypnosis dalam bahasa Inggris adalah hypnosis atau hypnotism hipnotisme . Kata hypnosis menurut kamus Encarta memiliki makna : “Suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada orang, di mana mereka akan memberikan respons pada pertanyaan yang diajukan dan sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis dan merupakan teknik atau praktik dalam mempengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam kondisi hypnosis.” 24 Menurut Bernheim, hypnosis pada dasarnya adalah suatu bentuk sugesti yang meningkat terhadap sugesti yang diberikan orang lain. Hypnosis merupakan sebagai keadaan terfokusnya perhatian pada objek fisik atau gambaran mental tertentu yang ditandai dengan meningkatnya sugestibilitas sebagai efek dari sikap kooperatif dengan orang lain. 25 Hipnosis juga diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang menjadi terfokus kepada suatu hal atau kepada orang lain sehingga kesadaran terhadap lingkungan sekitar menjadi berkurang. 26 Sulit menentukan kapan dan dimana hypnosis pertama kali digunakan. Akan tetapi, hypnosis telah ada sejak awal mula peradaban manusia. Dalam banyak kebudayaan dan etnis, hypnosis disebut dengan banyak nama dan dipraktekkan dengan beragam teknik. Bagaimanapun, upaya yang lebih ilmiah mulai berkembang sejak Franz Anton Mesmer tampil di Jerman. Perlu ditambahkan sebelum 24 Adi W. Gunawan, Hypnosis: The Art of Subconscious Comunication, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007, Cet. ke-5, h. 3. 25 YF La Kahija, Hipnoterapi : Prinsip-prinsip Dasar Praktik Psikoterapi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007, Cet. ke-1, h. 53-54. 26 Professional Centre for Stress-Depression Schizophrenia, “Hipnoterapi: Mitra Sejati Menuju Kehidupan Berkualitas”, diakses Tgl. 22 Maret 2008 dari http:www.dharmawangsa.Org. xxv dikenal dengan nama hypnosis, nama lainnya adalah magnetisme atau mesmerisme. 27 Magnetism dan mesmerism yang awalnya berkembang dengan banyak pergolakan di Eropa terus menyebar ke Inggris dengan nama hypnosis. kemudian James Braid tampil, hypnosis mulai digunakan menggantikan magnetisme dan mesmerisme. 28 Dari kata hypnosis mulai berkembang istilah-istilah yang digunakan banyak literatur pada saat ini, seperti hypnosis diri, hipnoterapi, hipnoanalisis, hypnosis panggung, dan hypnosis forensik. Ada beberapa yang perlu ditekankan di sini yakni: 1 Hypnosis bukan suatu bentuk meditasi Meditasi tujuan yang ingin di capai hanyalah menenangkan pikiran dan fokus kepada diri sendiri sedangkan hypnosis adalah untuk mengubah suatu perilaku atau pemikiran yang mengganggu selama ini dimana individu menjadi terfokus pada suatu hal atau seseorang di luar dirinya. 2 Hipnosis tidak sama dengan tidur Pada saat tertidur, individu tidak menyadari keadaaan di sekitarnya sementara dalam proses hypnosis individu tetap fokus dan mampu untuk berinteraksi. Hypnosis seringkali disalahartikan dengan tidur karena individu diminta untuk berkonsentrasi 27 Kahija, Hipnoterapi : Prinsip-prinsip Dasar Praktik Psikoterapi, h. 6. 28 Ibid., h. 10. xxvi membayangkan sesuatu dan akan lebih mudah jika hal tersebut dilakukan dengan mata tertutup. 29 Dengan menguasai hypnosis seseorang akan memahami fenomena pikiran alam bawah sadar manusia sub-conscious mind sekaligus berkomunikasi secara efektif dengannya. Menurut sigmeund freud 1856-1939, mengumpamakan jiwa atau pribadi manusia sebagai sebuah gunung es di tengah laut yang hanya kelihatan puncaknya. Puncak yang hanya kelihatan sedikit disebut sebagai alam kesadaran consciousness, agak sedikit di bawah permukaan laut disebut prakesadaran preconsciousness, dan bagian terbesar dari gunung es yang letaknya di bawah permukaan air laut disebut alam bawah sadar unconsciousness. 30 Secara umum, wilayah kesadaran manusia memiliki tiga kategori. Terdiri dari: Kesadaran Tinggi Super-Conscious, Kesadaran Normal Conscious, Bawah Sadar Sub-Conscious. Dalam kehidupan sehari-hari, mekanisme manusia biasanya terdiri: Conscious 12 , Sub-Conscious 88 . 31 Alam bawah sadar berisi dorongan-dorongan yang ingin muncul ke alam kesadaran. Pusat kesadaran bertugas untuk menentukan dorongan yang boleh muncul ke kesadaran dan dorongan yang harus tetap tinggal di alam bawah sadar. Sebagian dorongan-dorongan yang terdapat di alam bawah sadar adalah dorongan yang sudah ada sejak lahir. Sebagian lagi adalah 29 Professional Centre for Stress-Depression Schizophrenia, “Hipnoterapi: Mitra Sejati Menuju Kehidupan Berkualitas”, diakses Tgl. 22 Maret 2008 dari http:www.dharmawangsa.Org. 30 Thursan Hakim, Mengatasi Gangguan Mental dan Fisik, Jakarta: Puspa Swara, 2005, Cet. Ke-2,h.17. 31 Jodhi Yudono dalam Harian Kompas, “Ramai-ramai Belajar Hipnotis”, diakses tanggal 02 April 2008, dari http:www.hipnotis.net. xxvii dorongan yang berasal dari pengalaman-pengalaman hidup sejak lahir. Dorongan tersebut nantinya akan menentukan sehat atau tidaknya kepribadian seseorang. Sifat Kesadaran 1. Mempunyai kemampuan mempertimbangkan, mengendalikan, dan mengontrol dorongan serta tingkah laku 2. Mempunyai doronganenergi mental yang lebih lemah daripada alam bawah sadar 3. Mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mencatat peristiwa- peristiwa yang dialami. Hal itu yang menyebabkan seringnya lupa pada hal-hal yang telah dialami. Bahkan sering lupa pada hal-hal yang sudah diusahakan untuk mengingatnya. Sifat Alam Bawah Sadar 1. Sifat polos 2. Mempunyai dorongan mental lebih kuat 3. Dapat dikendalikan dengan saran dan sugesti 4. Mencatat pengalaman hidup yang dialami sejak lahir 5. Memberi energi pada organ tubuh yang bergerak otomatis. 32 Hipnoterapi adalah psikoterapi yang menggunakan teknik hypnosis sebagai bagian dari proses perawatan dengan tujuan untuk menyingkap kejadian-kejadian masa lalu yang mungkin mempengaruhi pola berpikir saat ini. 33 Menurut Adi W. Gunawan, 32 Hakim, Mengatasi Gangguan Mental dan Fisik, h. 18-20. 33 Professional Centre for Stress-Depression Schizophrenia, “Hipnoterapi: Mitra Sejati Menuju Kehidupan Berkualitas”, diakses Tgl. 22 Maret 2008 dari http:www.dharmawangsa.Org. xxviii hipnoterapi adalah aplikasi hypnosis dalam menyembuhkan masalah mental dan fisik Psikosomatis. 34 Menurut NSK Nugroho, hipnoterapi adalah metode hypnosis yang digunakan untuk terapi yang berkaitan dengan mental atau keadaan psikologis seseorang. 35 Dan menurut Dr. H. Tubagus Erwin Kusuma SpKj, hipnoterapi merupakan suatu terapi dengan metode hypnosis sebagai bagian dari penyelesaian masalah yang merupakan bentuk pemberdayaan energi jiwa bawah sadar dari diri seseorang yang menginginkan perubahan. 36 Dari pengertian di atas, hipnoterapi adalah suatu perjalanan hypnosis ke dunia alam bawah sadar yang sangat luas dan menyimpan kekuatan yang dapat dialirkan untuk proses penyembuhan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode hipnoterapi adalah suatu cara untuk menemukan akar permasalahan dan mencari solusinya dengan pendekatan hipnoterapi melalui alam bawah sadar.

2. Teknik-teknik Hipnoterapi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Bidang Studi Aqidah Akhlak : studi kasus kelas II madrasah tsanawiyah negeri(mtsn)1 pela mampang prapatan jakarta selatan

2 11 76

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak di MTs Sa'adatuddarain Mapang Jakarta selatan: studi kasus di MtS Sa'adtudarain Mampang Jakarta Selatan

0 15 84

Analisis Pengaruh Motivasi dan Tingkat Pendidikan Distributor MLM terhadap Kepatuhan Pajak (Studi Kasus pada Distributor MLM di Wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan)

1 19 119

Pola komunikasi antara guru dan murid dalam kegiatan ekstra kurikuler di Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Andalusia Mampang Prapatan Jakarta Selatan

1 27 63

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Susu Sapi Segar dan Susu Sapi Cair Kemasan Ultra High Temperature (UHT) di Kecamatan Mampang Prapatan Tahun 2015

1 21 107

Aktivitas ekonomi rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil tahu di Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

0 5 197

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDN 05 Pagi Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 106

POTENSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ROOF GARDEN DI KAWASAN MAMPANG PRAPATAN DAN SEKITARNYA, JAKARTA SELATAN (Development Potential of Roof Garden Technology in Mampang Prapatan Area and Surroundings, South Jakarta) | Kinasih | Jurnal Manusia dan Lingkungan 184

0 0 10