Teknik-teknik Hipnoterapi Pengertian Metode Hipnoterapi

xxviii hipnoterapi adalah aplikasi hypnosis dalam menyembuhkan masalah mental dan fisik Psikosomatis. 34 Menurut NSK Nugroho, hipnoterapi adalah metode hypnosis yang digunakan untuk terapi yang berkaitan dengan mental atau keadaan psikologis seseorang. 35 Dan menurut Dr. H. Tubagus Erwin Kusuma SpKj, hipnoterapi merupakan suatu terapi dengan metode hypnosis sebagai bagian dari penyelesaian masalah yang merupakan bentuk pemberdayaan energi jiwa bawah sadar dari diri seseorang yang menginginkan perubahan. 36 Dari pengertian di atas, hipnoterapi adalah suatu perjalanan hypnosis ke dunia alam bawah sadar yang sangat luas dan menyimpan kekuatan yang dapat dialirkan untuk proses penyembuhan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa metode hipnoterapi adalah suatu cara untuk menemukan akar permasalahan dan mencari solusinya dengan pendekatan hipnoterapi melalui alam bawah sadar.

2. Teknik-teknik Hipnoterapi

Berikut ini adalah teknik-teknik secara umum yang biasa digunakan dalam hipnoterapi. Teknik-teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau 34 Gunawan, Hypnosis: The Art of Subconscious Comunication, h. 14. 35 Nugroho, Transformasi Diri: Memberdayakan Diri Melalui Hipnoterapi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 176 36 Larry Yudawan, “Memberdayakan Energi bawah Sadar.” Koran Jakarta, 30 Mei 2008, h. 22. xxix digabung satu sama lain sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan klien. 37 a. Ideomotor Response Ini adalah cara untuk mendapat jawaban “ya”, “tidak”, atau “tidak tahu” dari klien dengan cara menggerakkan salah satu jari tangan. Teori di balik teknik ini adalah bahwa orang cenderung memberikan jawaban yang jujur, sesuai dengan jawaban pikiran bawah sadar, melalui respons gerakan fisik ideomotor Response daripada dalam bentuk verbal atau ucapan. Ada dua hal penting dalam menggunakan ideomotor response. Pertama, pertanyaan yang diajukan kepada klien harus bersifat tertutup atau dalam format “ya” atau “tidak”. Kedua, suara terapis harus monoton dan tanpa ekspresi untuk meminimalkan kemungkinan klien terpengaruh oleh suara terapis sehingga tersugesti untuk memberikan jawaban yang tidak tepat. b. Hypnotic Regresion Teknik regresi adalah teknik yang membawa klien mundur ke masa lampau untuk mencari tahu penyebab suatu masalah. Teknik ini biasanya menggunakan affect bridge jembatan perasaan atau feeling connection . c. Systematic Desensitization 37 Gunawan, Hypnotherapy: The Art of Subconcious Restructuring, h. 140-145. xxx Sesuai dengan namanya, teknik ini bertujuan untuk mengurangi sensitivitas klien terhadap phobianya. d. Implosive Desensitization Teknik ini digunakan bila klien mengalami abreaction. Yakni, situasi dalam kedamaian untuk menenangkan dirinya. Tujuannya adalah menurunkan tingkat intensitas emosi secara bertahap. Teknik ini juga disebut circle therapy. e. Desensitization by Object Projection Teknik ini meminta klien membayangkan emosi, rasa sakit, atau masalahnya keluar dari tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang mewakili masalahnya itu. Teknik ini hanya bagus pada klien yang visual, untuk yang auditori dan kinestetik digunakan proyeksi dalam bentuk suara atau perasaan. f. The Informed Child technique Sama halnya dengan Implosive Desensitization, namun kali ini terapis mensugesti bahwa klien kembali ke masa lampaunya denagn membawa serta semua pengetahuan, pengalaman, kebijaksanaan, dan pengertian yang dimiliki saat dewasa sekarang. g. Gestalt Therapy Ini adalah teknik terapi yang dilakukan dengan menggunakan permainan peran atau role play. Dalam teknik ini, klien diminta memainkan peran secara bergantian, baik sebagai dirinya sendiri xxxi maupun sebagai orang lain yang menjadi penyebab trauma atau luka batin. h. Rewriting History Reframing Bagian pertama dari teknik ini dilakukan dengan the informed child technique , bagian lanjutannya dilakukan dengan menggunakan gestalt therapy yang memungkinkan klien untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan pada orang yang menyebabkan luka batin. i. Open Screen Imagery Teknik ini menggunakan layar bioskop. j. Positive Programmed Imagery Teknik ini dapat digunakan sebelum klien dibangunkan dari kondisi trance rileks yang dalam. Teknik ini hanya efektif bila dilakukan setelah teknik-teknik lainnya digunakan terlebih dahulu. Teknik ini bisa digunakan bersamaan dengan post hypnotic suggestion dan verbalizing. k. Verbalizing Dalam teknik ini klien diminta untuk berbicara atau mengucapkan pemahaman baru atau apa yang menurutnya harus dilakukan. Apabila klien yang mengucapkannya, efeknya akan menjadi sangat kuat daripada bila hal yang sama diucapkan oleh terapis. l. Direct Suggestion Sugesti yang bersifat langsung diberikan berdasarkan apa yang diucapkan oleh klien verbalizing. xxxii m. Indirect Guided Imagery Ericksonian Methapors Karena teknik ini menggunakan metafora, terapis perlu membuat script atau cerita yang telah disipakan sebelumnya. Cerita yang disampaikan sepenuhnya tergantung pada terapis. Namun, penyimpulan makna cerita itu dilakukan klien. n. Inner Guide Yang dimaksud dengan inner guide bisa berupa penasehat spiritual, malaikat, mentor, orang, atau bagian dari diri klien yang bijaksana. Dalam teknik ini klien dibantu oleh inner guide untuk menyelasaikan masalah. o. Part Therapy Teknik ini digunakan untuk membantu klien menyelesaikan inner conflict atau konflik yang timbul dari pertentangan diantara “bagian- bagian” diri klien. p. Dream Therapy Terapi ini menggunakan mimpi sebagai simbol yang dikomunikasikan oleh pikiran bawah sadar. Mimpi yang digunakan untuk analisis dan terapi adalah mimpi yang terjadi selama lebih kurang sepertiga waktu tidur menjelang bangun.

3. Bahasa dan Sugesti

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Bidang Studi Aqidah Akhlak : studi kasus kelas II madrasah tsanawiyah negeri(mtsn)1 pela mampang prapatan jakarta selatan

2 11 76

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Pengaruh pengawasan orang tua terhadap pendidikan akhlak anak di MTs Sa'adatuddarain Mapang Jakarta selatan: studi kasus di MtS Sa'adtudarain Mampang Jakarta Selatan

0 15 84

Analisis Pengaruh Motivasi dan Tingkat Pendidikan Distributor MLM terhadap Kepatuhan Pajak (Studi Kasus pada Distributor MLM di Wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan)

1 19 119

Pola komunikasi antara guru dan murid dalam kegiatan ekstra kurikuler di Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Andalusia Mampang Prapatan Jakarta Selatan

1 27 63

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Identifikasi Bakteri Escherichia coli pada Susu Sapi Segar dan Susu Sapi Cair Kemasan Ultra High Temperature (UHT) di Kecamatan Mampang Prapatan Tahun 2015

1 21 107

Aktivitas ekonomi rumahtangga pengusaha dan pekerja industri kecil tahu di Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

0 5 197

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDN 05 Pagi Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 106

POTENSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ROOF GARDEN DI KAWASAN MAMPANG PRAPATAN DAN SEKITARNYA, JAKARTA SELATAN (Development Potential of Roof Garden Technology in Mampang Prapatan Area and Surroundings, South Jakarta) | Kinasih | Jurnal Manusia dan Lingkungan 184

0 0 10