D. Metodologi dan Bingkai Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Di mana data-data yang telah diperoleh dideskripsikan
terlebih dahulu dan kemudian dianalisis. Hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi. Metode deskriptif ialah menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah naturalistis setting. Dengan suasana alamiah
dimaksudkan bahwa peneliti terjun ke lapangan. Ia tidak berusaha untuk memanipulasi variabel.
11
Metode di atas dimaksudkan agar penulis lebih leluasa dalam penelitian studi kesenian Gambang Kromong, sehingga dalam penelitian ini penulis dapat
menggunakan dan mengembangkannya secara alamiah. Metode deskriptif tersebut dengan menggunakan variabel-variabel komunikasi dalam akulturasi sebagai
berikut :
A. Komunikasi Persona merupakan sebuah proses pengaturan diri yang
dilakukan individu pada dirinya imigran dan dengan sosial- budayanya, dimaksudkan orang tersebut dapat mengembangkan cara-
cara melihat, mendengar, dan merespon lingkungannya. Hal di atas erat kaitanya dengan yang tertera di bawah ini :
11
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi contoh analisis statistik, Bandung, Remaja Rosdakarya 2000, h. 24-25.
1 Kompleksitas kognitif imigran lebih menitikberatkan pada
pedoman dan aturan-aturan sistem komunikasi Pribumi. Dengan demikian persepsi imigran terhadap lingkungannya lambatlaun
akan menjadi lebih baik dan memungkinkannya menemukan banyak variasi dalam lingkungan Pribumi.
2 Citra Diri Self Image artinya gambaran diri seorang imigran yang
berhubungan dengan gambarannya tentang masyarakat Pribumi dan budaya aslinya, dengan cara menceritakan realitas
akulturasinya sesuai dengan apa yang ia rasakan. 3
Motivasi akulturasi di sini mengarah kepada keinginan imigran untuk mengetahui, berpartisipasi, dan pastinya lebih diarahkan
pada sistem sosio-budaya Pribumi. B.
Komunikasi Sosial adalah suatu proses berkomunikasi yang lebih umum, yang dilakukan individu-individu untuk berinteraksi dengan
lingkungan sosio-budayanya, tanpa terlihat dalam hubungan-hubungan antarpersona dengan individu-individu lainnya. Dan yang terpenting
pada fase awal proses akulturasi seorang imigran mengetahui lebih jauh lagi tentang berbagai unsur dalam sistem sosio-budaya Pribumi.
C. Situasi dan kondisi komunikasi merupakan hal terpenting dalam
hubungannya dengan komunikasi persona dan komunikasi sosial seorang imigran, dan fungsi komunikasi-komunikasi tersebut tidak
dapat sepenuhnya dipahami tanpa dihubungkan dengan lingkungan komunikasi masyarakat Pribumi. Apakah imigran tinggal di desa atau
di kota metropolitan, tinggal di daerah miskin atau kaya, bekerja
sebagai buruh pabrik atau eksekutif. Semua itu merupakan kondisi lingkungan yang mungkin secara signifikan mempengaruhi
perkembangan sosio-budaya yang akan dicapai imigran tanpa melupakan komunitas etniknya di daerah setempat.
2. Sumber Data