Tabel 2.2 Pengaturan Waktu Kerja dengan ISBB
Pengaturan waktu kerja setiap jam
ISBB
o
C Beban Kerja
Ringan Sedang
Berat 75 - 100
31,0 28,0
- 50 - 75
31,0 29,0
27,5 25 - 50
32,0 30,0
29,0 0 - 25
32,2 31,1
30,5 Sumber : Permenaker No. Per-13MENX2011.
Catatan: - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 200 kkal jam.
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori 200 - 350 kkal jam. - Beban kerja berat membutuhkan kalori 350 - 500 kkal jam.
2.3.3.2. Mengukur Heat Strain
Menurut OSHA 2012 mengukur heat strain dapat dilakukan dengan pemantauan denyut jantung, suhu inti tubuh dan keluhan subjektif pekerja.
pengukuran denyut jantung dilakukan dengan cara mengukur recovery heart rate. Yaitu jenis pengukuran denyut jantung untuk mengevaluasi pengendalian tekanan
panas. Dengan denyut jantung setelah kerja HRR1 tidak boleh melebihi 110 beats per minute bpm. Atau HRR3 pada menit ketiga tidak melebihi 90 bpm.
Atau selisih HRR1 dengan HRR3 tidak boleh melebihi 10 bpm. Pengukuran heat strain selanjutnya yaitu pemantauan suhu inti tubuh
Core Body Temperature. Merupakan pengukuran utama untuk mengevaluasi heat strain. Untuk mendapatkan gambaran suhu inti tubuh, dapat dilakukan
pengukuran suhu pada daerah esofagus atau daerah rektal. Namun dalam
penelitian di lapangan, dua area tersebut menjadi kendala karena alasan ketidaknyamanan, faktor keamanan, ketidakmauan partisipan untuk dilakukan
pengukuran dan membatasi aktifitas gerak partisipan. Sehingga beberapa tahun terakhir digunakanlah pengukuran suhu oral, yang secara luas dapat diakukan
terhadap partisipan tanpa mengganggu aktifitas normal mereka Hunt, 2011. Pengukuran suhu oral menurut Bernard 2006 cukup menggambarkan suhu inti
tubuh dengan menambahkan 0,5
o
C. Berikut ini tingkat gejala heat strain berdasarkan Physiological Strain
Index PSI dalam ukuran suhu tubuh inti menurut Moran dkk 1998:
Tabel 2.3 Pengukuran
Physiological Strain Index PSI Dari Suhu Inti Tubuh
Strain PSI
t
o
C
NoLittle
37,12 1
37,15 2
37,35 Low
3 37,60
4 37,77
Moderate 5
37,99 6
38,27 High
7 38,60
8 38,70
Sumber: Moran dkk 1998 Evaluasi heat strain yang terakhir yaitu pemantauan keluhan subjektif
yang dialami pekerja. Menurut OSHS 1997 keluhan subjektif pekerja terhadap heat strain dimulai dengan sakit kepala. Gejala lain juga mungkin timbul yaitu
keram otat, perubahan pola napas, keringat berlebih dan bintik-bintik merah pada kulit.
Tabel 2.4 Gejala Heat Strain
Kriteria Observasi
Heat Strain Gejala Awal
Ringan Berat
Keram otot Ya, dapat menjadi
berat biasanya pada tangan dan
perut Ya, dapat menjadi
berat biasanya pada tangan dan
perut Ya, mungkin
dengan gangguan hebat atau kejang
otot Napas
Berubah Cepat
Napas dalam pada awal kemudian
dangkal Denyut nadi
Berubah dangkal
Menurun cepat Kelemahan
Ya Pada seluruh
tubuh Ya berat parah
Kulit Hangat dan
lembab Dingin hingga
lembab panas Kering dan panas
Keringat Banyak
banyak Sedikit atau tidak
sama sekali
Tingkat kesadaran
Performa berkurang,
kadang-kadang pusing
Sakit kepala, pusing seperti
ingin pingsan. Kebingungan,
kekuatan menurun, hilang
kesadaran, pupil dilatasi,
kemungkinan koma atau
kematian. Sumber: OSHS 1997
2.4. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Suhu Tubuh