Tabel 4.1 Perhitungan Besar Sampel Minimal Penelitian
No. Topik
P1 P2
OR Jumlah
Sampel n Penulis, Tahun
1. Tekanan Panas
1 0,6 1,686
15 Mauludi, 2010
2. Tekanan Panas
0,29 0,02 17,7 27
Brahmapurkar, 2012
3. Usia
0,76 0,5 3,2
58 Mauludi, 2010
4. Status hidrasi
0,34 0,16 2,6
90 Hunt, 2011
Total jumlah sampel minimal dalam penelitian adalah 27. Karena untuk dua proporsi maka dikalikan 2 menjadi 54 sampel. Untuk
mengantisipasi drop out ditambah 5 pekerja menjadi 59.
4.4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data suhu tubuh sesudah bekerja, tekanan panas, jenis kelamin, usia dan IMT pekerja.
4.5. Metode Pengambilan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1 Tekanan panas ISBB lingkungan kerja dengan beban kerja
a. Data mengenai tekanan panas ISBB diperoleh dari laboran yang melakukan pengukuran langsung pada lokasi penelitian dengan
menggunakan thermal environmental monitor quest temp 34
o
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Persiapan pengukuran -
Menentukan lokasi pengukuran -
Menyiapakan alat ukur Memastikan alat ukur dalam kondisi baik dan berfungsi.
Melakukan kalibrasi internal menggunakan akat kalibrasi yang tersedia.
Menutup termometer suhu basah dengan kain katun. Melakukan set-up untuk mengatur beberapa indikator
pengukuran yaitu: bahasa, satuan, tanggalbulantahun, jammenitdetik, heat index, humidity index dan logging
rate. Mengisi kotak dengan aquades hingga setengah bagian
dan menunggu selama 10-15 menit. Pasang WBGT pada alat penyangga.
Pelaksanaan pengukuran -
Meletakkan alat pada lokasi sampling untuk pekerja yang dominan duduk, yaitu 2 kaki atau +60 cm dari permukaan
tanah. Sedangkan untuk pekerja yang dominan berdiri, yaitu 3,5 kaki atau +100-110 cm dari permukaan tanah.
- Mengaktifkan alat tanpa logging selama 15 menit untuk
adaptasi. -
Mengaktifkan logging data sesuai dengan waktu pengukuran yang diinginkan.
- Mematikan logging data ketika selesai dan data siap untuk
diproses. Analisis
Analisis hasil pengukuran sesuai dengan data yang diperoleh. b. Data mengenai beban kerja didapatkan melalui observasi pengukuran
dan wawancara kepada tentang cara dan posisi saat bekerja. Hasil tersebut akan dibandingkan dengan standar dari NIOSH. Menurut
NIOSH beban kerja diklasifikasikan menjadi kerja ringan, sedang dan berat. Sedangkan panas metabolik dilihat dari postur kerja yang akan
disesuaikan dengan jumlah kalorijam yang digunakan berdasarkan standar.
Amati setiap aktifitas pekerja jenis dan posisinya yang diambil sebagai sampel setiap jam.
Hitung dan catat setiap posisi dan lama gerakan dengan menggunakan stopwatch.
Hitung beban kerja yang dikeluarkan menggunakan tabel analisis tugas NIOSH 1986, kemudian disesuaikan dengan kriteria beban
kerja menurut Permenaker No: 13MenX2011. 2 Data suhu tubuh pekerja.
Data suhu tubuh pekerja diperoleh dengan cara mengukur langsung suhu tubuh pekerja. Termometer dijepit dibawah lidah responden. Ditunggu 30
detik setelah itu hasil dicatat. Pengukuran dilakukan sesudah bekerja.
3 Data jenis kelamin pekerja. Data jenis kelamin pekerja didapatkan melalui wawancara langsung dengan
pekerja. 4 Data usia pekerja
Data usia pekerja didapatkan melalui wawancara langsung dengan pekerja. 5 Data IMT pekerja
Data IMT memerlukan pengukuran dua variabel. Yaitu data berat badan dalam kilogram dan tinggi badan dalam meter. Untuk pengukuran berat
badan pekerja diminta untuk menimbang berat badan diatas timbangan yang telah disediakan. Sedangkan untuk data tinggi badan, peneliti
mengukur dengan menggunakan meteran. Data hasil berat badan dan tinggi badan kemudian dihitung menggunakan rumus standar IMT WHO, 2005.
IMT
4.6. Pengolahan Data