2.4.7. Konsumsi Alkohol
Menurut NIOSH 1986, alkohol merusak fungsi susunan saraf pusat dan tepi, serta berpengaruh terhadap terjadinya hypohidration dengan menekan poduksi
hormon ADH. Mengkonsumsi alkohol selarna bekerja sebaiknya dilarang, karena mengurangi toleransi tubuh terhadap panas dan menaikkan risiko terjadinya heat
illness. 2.4.8.
Pakaian Kerja
Pakaian kerja merupakan alat pelindung diri yang sangat penting jika pekerja berada di daerah dengan suhu tinggi. Dengan media perantara, jumlah paparan
panas ke kulit dapat dikurangi. Pekerjaan dengan pancaran panas yang tinggi, seringkali tergantung kepada pantulan pakaian yang digunakan Alpaugh, 1988.
Efek dari pakaian sulit untuk dikaji sejak terjadinya penurunan kehilangan panas melalui radiasi dan konveksi. Terjadinya penurunan tersebut sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain ketebalan bahan pakaian, warna, dan apakah pakaian
tersebut longgar atau tidak. 2.5.
Pengendalian dan Penanggulangan Heat Stress Heat Strain
Untuk mengendalikan pengaruh paparan tekanan panas terhadap tenaga kerja perlu dilakukan koreksi tempat kerja, sumber-sumber panas lingkungan dan aktivitas
kerja yang dilakukan. Koreksi tersebut dimaksudkan untuk menilai secara cermat faktor-faktor tekanan panas dan mengukur ISBB pada masing-masing pekerjaan
sehingga dapat dilakukan langkah pengendalian secara benar. Di samping itu koreksi
itu juga dimaksudkan untuk menilai efektifitas dari sistem pengendalian yang telah dilakukan di masing-masing tempat kerja Tarwaka, 2004.
1 Mengurangi faktor beban kerja dengan mekanisasi. 2 Mengurangi beban panas radiasi dengan cara pengendalian teknis
engineering control: a. Menurunkan temperatur udara dari proses kerja yang menghasilkan
panas. b. Relokasi proses kerja yang menghasilkan panas.
c. Penggunaan tameng panas dan alat pelindung yang dapat memantulkan panas.
3 Mengurangi temperatur dan kelembaban. Cara ini dapat dilakukan melalui ventilasi pengenceran dilution ventilation atau pendinginan secara
mekanis mechanical cooling. 4 Aklimatisasi OSHA
Proses penyesuaian diri terhadap panas biasanya membutuhkan 5-7 hari. Setelah masa aklimatisasi, tuntutan kardiovaskular pekerja menjadi lebih
sedikit, berkeringat lebih efisien dan dapat lebih mudah mempertahankan suhu tubuh normal. Pemberian waktu untuk aklimatisasi dapat mengurangi
risiko penyakit yang berhubungan dengan suhu panas bagi pekerja baru. 5 Penggantian cairan OSHA
Air dingin 50° - 60°F diusahakan selalu tersedia bagi pekerja untuk mendorong mereka untuk minum sedikit namun sering. Misalnya, satu
gelas setiap 20 menit. suplai air yang cukup dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika bekerja dilingkungan panas.
6 Pengendalian administratif dan praktik kerja Pengendalian secara administratif merupakan alternatif pelengkap
pengendalian teknis yang telah dilakukan. Pengendalian secara administratif pada dasarnya adalah untuk melakukan tindakan pencegahan
terhadap dampak pajanan panas. Beberapa pengendalian secara administratif antara lain adalah :
a. Pembatasan temperatur dan waktu pajanan dengan penerapan jadwal kerja.
b. Memberikan pelatihan K3. c. Monitoring kerja.
7. Menyediakan alat pelindung diri berupa baju atau jaket dingin, pakaian yang terbuat dari katun.
2.6. Kerangka Teori