9. Diketahuinya hubungan antara IMT dengan suhu tubuh pada pekerja
pabrik tahu di Kecamatan Ciputat tahun 2013. 1.5.
Manfaat Penelitian 1.5.1.
Manfaat Bagi Pekerja Pabrik Tahu
Diharapkan pekerja pabrik tahu dapat mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan suhu tubuh, sehingga dapat lebih waspada terhadap kondisi
dan hal-hal yang dapat menimbulkan tekanan panas yang berlebihan yang sewaktu- waktu dapat mengganggu keseimbangan suhu tubuh pekerja.
1.5.2. Manfaat Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan suhu tubuh pekerja pabrik tahu, serta sebagai penerapan ilmu
yang telah didapat selama kuliah. 1.5.3.
Manfaat Bagi Fakultas
Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dalam hal kesehatan pekerja pabrik tahu.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan februari sampai juli tahun 2013 di seluruh lokasi pabrik tahu di Kecamatan Ciputat. Dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan suhu tubuh pekerja pabrik tahu. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional terhadap
59 pekerja.
Penelitian ini dilaksanakan karena berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan panas dibeberapa titik yang ada
di dua pabrik tahu di Kecamatan Ciputat melebihi batas NAB 31
o
C ISBB dengan beban kerja sedang. Begitu juga hasil pengukuran suhu tubuh terhadap delapan
pekerja pabrik didapatkan dua pekerja yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,6
o
C heat strain ringan, dimana rata-rata pekerja dalam wawancara mengeluhkan pusing,
kelelahan dan banyak berkeringat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Diambil dari
hasil observasi dan pengukuran langsung terhadap responden. Data hasil tersebut akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dianalisa dengan uji
statistik menggunakan rumus chi square untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Termoregulasi Manusia
Suhu tubuh dipertahankan tetap konstan homeotherm sekitar 37
o
C dalam berbagai kondisi lingkungan oleh sistem pengaturan suhu Hunt, 2011. Sistem
pengaturan suhu thermoregulatory system tersebut diatur oleh hypothalamus di otak. Hypothalamus mengatur tekanan otot, tekanan pembuluh darah dan pengaturan
kelenjar keringat. Hypothalamus memiliki kemampuan merespon panas dan dingin yang berfungsi menerima informasi suhu tubuh dan mengirimkan pesan kekulit, otot
dan organ lainnya untuk mengatur suhu tubuh agar tetap normal LaDou, 2006. Suhu tetap merupakan kesetimbangan antara panas yang dihasilkan didalam
tubuh dengan panas yang dikeluarkan ke lingkungan Suma’mur, 1996. Ketika suhu tubuh meningkat, otak memberikan pesan untuk mengeluarkan keringat dan
meningkatkan aliran darah dikulit. Dan ketika suhu turun, otak memberikan pesan untuk menurunkan aliran darah dan menggigil Kenney dalam Hunt, 2011.
2.2. Mekanisme Perpindahan Panas