53
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian
1. Salah satu keterbatasan desain penenelitian cross sectional ini adalah
pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan dalam sekali waktu dan tidak ada kontrol rasio proporsi dalam variabel independen,
sehingga hasil penelitian ini tidak dapat menilai hubungan sebab-akibat dan korelasi waktu.
6.2. Suhu Tubuh Pekerja Pabrik Tahu di Kecamatan Ciputat Tahun 2013
Pengukuran suhu tubuh pekerja pabrik tahu bertujuan untuk mengetahui respon fisiologis akibat bekerja di lingkungan panas. Dalam bekerja dilingkungan panas,
suhu tubuh akan terus meningkat akibat panas yang dihasilkan tubuh ketika bekerja ditambah faktor lingkungan panas yang menjadi beban tambahan kerja Moran,
1999. Meningkatnya suhu tubuh pekerja di lingkungan panas sangatlah bervariasi tergantung aktifitas kerja dan lingkungan ysng menjadi faktor utama, serta perbedaan
karakteristik masing-masing individu sebagai faktor lainnya Moran, 2001. Suhu tubuh merupakan salah satu indikator respon fisiologis tubuh yang
digunakan oleh beberapa ahli untuk mengukur heat strain Moran, 1998. Sudah cukup banyak standar ukur heat strain. Namun yang paling sering digunakan dan
cukup representatif adalah Physiological Strain Index PSI yang dikembangkan oleh Moran 1998. Dengan standar ini dapat diukur apakah suhu tubuh pekerja di
lingkungan panas masih dalam batas aman. Dimana batas suhu aman tersebut menyatakan bahwa pekerja dalam lingkungan panas masih diperbolehkan untuk terus
bekerja Hunt, 2011. Sebanyak 59 pekerja pabrik tahu di Kecamatan Ciputat yang menjadi
responden dalam penelitian ini mempunyai riwayat bekerja tanpa terputus selama 2 minggu. Hal ini menunjukkan bahwa pekerja sudah beraklimatisasi dalam bekerja di
lingkungan panas pabrik tahu. Seluruh pekerja juga dalam keadaan fit dan sehat. Dari hasil pengukuran suhu oral 59 pekerja pabrik tahu tersebut didapatkan 39
pekerja 66,1 yang memiliki suhu tubuh diatas 37,6
o
C. Merujuk pada Physiological Strain Index Moran, 1998, suhu tersebut sudah masuk dalam level
heat strain ringan. Rentang suhu yang paling tinggi dari 39 pekerja tersebut adalah 37,8
o
C. Suhu tersebut sudah masuk dalam level heat strain sedang. Dibandingkan dengan standar OSHA untuk pekerja yang telah beraklimatisasi 38,5
o
C, tidak ada suhu tubuh pekerja yang melebihi batas suhu OSHA tersebut. Namun untuk hasil
penemuan pada penelitian ini dapat menjadi peringatan dini bagi para pekerja pabrik tahu di Kecamatan Ciputat agar lebih waspada terhadap lingkungan dan kesehatan
kerja mereka.
6.3. Hubungan Antara Tekanan Panas Dengan Suhu Tubuh Pekerja Pabrik