Daerah Resetlemen Tahun 1984 Analisis Pola Interaksi Masyarakat Pendatang Terhadap Masyarakat Lokal di Sumbawa Barat Studi di Kecamatan Maluk, Sumbawa Barat, NTB

Ha Ha Ha 2 PertanianHutan 677 Ha 727.4 Ha 117.8 Ha 278.2 1797.4 Ha 3 Penduduk 1.756 1.710 2.098 1.297 6.861 4 Kepala Keluarag 433 450 461 438 1.782 5 Perumahan 480 390 292 343 1.505 6 Sarana Peribadatan 4 4 4 1 13 7 Sarana Pendidikan 5 2 2 1 12 8 Sarana olah Raga 7 6 5 6 24 9 Sarana Komunikasi 27 12 17 17 73 10 Sarana Transportasi 316 484 133 332 1.255 11 PedagangJasa 247 45 29 35 365 12 Perternakan 2.463 1.516 583 1.729 588.708 13 WisataHiburan 2 13 2 - 17 Sumber: Perumusan pemekaran daerah Kec. Maluk 2008 Dapat dijelaskan bahwa luas wilayah, jumlah penduduk serta sarana dan prasarana yang tidak merata ini tidaklah menjadi persoalan saat pemekaran dilakukan. Semua berjalan dengan lancar, karena pembagian wilayah dilakukan berdasarkan batas-batas desa pada saat masih beretatus dusun.

C. Kecamatan Maluk

Disahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Maluk, semakin jelaslah arah kebijakan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat. Pemekaran Desa Maluk menjadi empat desa yang berdiri sendiri tidak lagi dianggap sebagai langkah pemborosan keuangan daerah tetapi lebih kepada untuk memperpendek dan mempercepat serta meningkatkan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan juga menjamin kesejahteraan masyarakat. Kemampuan ekonomi, potensi masing-masing desa, faktor sosial budaya, politik, dan luas wilayah merupakan dasar pertimbangan pembentukan Kecamatan Maluk. Dengan disahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat tentang Pembentukan Desa Maluk, Desa Mantun, Desa Pasir Putih, Desa Bukit Damai, Desa Benete maka Peraturan Bupati Kabupaten Sumbawa Barattentang pembentukan lima desa tersebut secara hukum tergantikan dengan peraturan daerah tersebut.

c. Kondisi Wilayah

Kecamatan Maluk memiliki luas wilayah 92.42 km2, di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Sekongkang, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jereweh, sebelah barat berbatasan dengan Selat Alas, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jereweh dan berada 5 lima meter di atas permukaan laut. Berikut gambar umum Kecamatan Maluk dalam kurun waktu 2007 sampai 2008. Gambaran yang akan dijelaskan berikut ini adalah sebagian dari kelengkapan data yang akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam analisis penulisan ini. Tabel 4.3: Luas wilayah desa Sumber: KCD Kecamatan Maluk Sesuai dengan data tabel 4.2 di atas dijelaskan pembagian luas wilayah ini lebih didasarkan pada batas-batas wilayah masing-masing desa sebelum terjadi pemekaran atau pada saat semua desa ini masih bersetatus dusun. Sehingga ketika tapal batas masing-masing desa ditetapkan, tidak menimbulkan permasalahan, dan semua pihak menerima dengan baik walaupun luas wilayah untuk masing-masing desa tidak merata. Uraian Desa Maluk Benete Pasir Putih Mantun Bukit Damai Total Km2 9.62 60.87 9.35 5.86 6.72 92.42 10.41 65.86 0.12 6.34 7.27 100

d. Pemerintahan

Keberadaan pemerintahan dalam suatu wilalyah mutlak diperlukan, yaitu agar dalam setiap kegiatan pembangunan maupun dalam setiap kegiatan masyarakat dapat berjalan dengan teratur. Dalam setiap pememrintahan diperlukan adanya pemimpin untuk membantu dalam menjalankan roda pemerintahantersebut. Dalam hal ini desa terdapat Kepala Desa sebagai pemimpin tersebut dan dibantu oleh perangkat-perangkat desa dan kepala dusun. Seiring dengan tuntutan zaman, maka mutlak diperlukan aparat pemerintahan tingkat desa yang mampu memimpin, baik dari segi pendidikan maupun kedekatannta dengan masyarakat. Hal ini akan dapat memperlancar roda pembangunan perekonomian dan pembangunan masyarakat secara umum. Berikut gambar umum perangkat aparat pemerintahan Kecamatan Maluk. Tabel 4.4: Jumlah aparat pemerintahan Desa Perangkat Desa Kepala Dusun RT RW Total Maluk 9 4 11 4 28 Benete 9 4 8 4 25 Bukit Damai 9 33 13 3 58 Mantun 10 3 10 3 26 Pasir Putih 9 3 13 3 28 Jumlah 46 17 55 17 135 Sumber: Kecamatan Maluk. Jumlah aparat pemerintahan, sudah sesuai denngan aturan yang berlaku. Mulai dari tingkat RT, RW, dan perangkat Staf Desa pun sudah mencukupi. Pada awal pengangkatannya, faktor kemampuan dan pendidikan tidakllah menjadi prioritas dalam proses seleksi, hal ini disebabkan karena minimnya kualitas Sumber Daya Manusia yang tersedia. Faktor pengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat menjadi dasar utama dalam menentukan atau memeilih perangkat desa. Selanjutnya penjelasan lebih dalam lagi akan dijileskan pada uraian-uraian sub bab terkait dengan judul penelitian yang penulis lakukan. Dari keterangan diatas telah dijelakan