Ha Ha
Ha 2
PertanianHutan 677 Ha 727.4
Ha 117.8
Ha 278.2
1797.4 Ha
3 Penduduk
1.756 1.710
2.098 1.297
6.861 4
Kepala Keluarag
433 450
461 438
1.782
5 Perumahan
480 390
292 343
1.505
6 Sarana
Peribadatan 4
4 4
1 13
7 Sarana
Pendidikan 5
2 2
1 12
8 Sarana olah
Raga 7
6 5
6 24
9 Sarana
Komunikasi 27
12 17
17 73
10 Sarana
Transportasi 316
484 133
332 1.255
11 PedagangJasa
247 45
29 35
365 12
Perternakan 2.463
1.516 583
1.729 588.708
13 WisataHiburan 2
13 2
- 17
Sumber: Perumusan pemekaran daerah Kec. Maluk 2008 Dapat dijelaskan bahwa luas wilayah, jumlah penduduk serta sarana dan prasarana yang
tidak merata ini tidaklah menjadi persoalan saat pemekaran dilakukan. Semua berjalan dengan lancar, karena pembagian wilayah dilakukan berdasarkan batas-batas desa pada saat
masih beretatus dusun.
C. Kecamatan Maluk
Disahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Maluk, semakin jelaslah arah kebijakan Bupati
Kabupaten Sumbawa Barat. Pemekaran Desa Maluk menjadi empat desa yang berdiri sendiri tidak lagi dianggap sebagai langkah pemborosan keuangan daerah tetapi lebih
kepada untuk memperpendek dan mempercepat serta meningkatkan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan juga menjamin kesejahteraan
masyarakat. Kemampuan ekonomi, potensi masing-masing desa, faktor sosial budaya, politik, dan luas wilayah merupakan dasar pertimbangan pembentukan Kecamatan Maluk.
Dengan disahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat tentang Pembentukan Desa Maluk, Desa Mantun, Desa Pasir Putih, Desa Bukit Damai, Desa
Benete maka Peraturan Bupati Kabupaten Sumbawa Barattentang pembentukan lima desa tersebut secara hukum tergantikan dengan peraturan daerah tersebut.
c. Kondisi Wilayah
Kecamatan Maluk memiliki luas wilayah 92.42 km2, di bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Sekongkang, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jereweh,
sebelah barat berbatasan dengan Selat Alas, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Jereweh dan berada 5 lima meter di atas permukaan laut.
Berikut gambar umum Kecamatan Maluk dalam kurun waktu 2007 sampai 2008. Gambaran yang akan dijelaskan berikut ini adalah sebagian dari kelengkapan data yang
akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam analisis penulisan ini.
Tabel 4.3: Luas wilayah desa
Sumber: KCD Kecamatan Maluk
Sesuai dengan data tabel 4.2 di atas dijelaskan pembagian luas wilayah ini lebih didasarkan pada batas-batas wilayah masing-masing desa sebelum terjadi pemekaran atau
pada saat semua desa ini masih bersetatus dusun. Sehingga ketika tapal batas masing-masing desa ditetapkan, tidak menimbulkan permasalahan, dan semua pihak menerima dengan baik
walaupun luas wilayah untuk masing-masing desa tidak merata. Uraian
Desa Maluk
Benete Pasir Putih
Mantun Bukit
Damai Total
Km2 9.62
60.87 9.35
5.86 6.72
92.42 10.41
65.86 0.12
6.34 7.27
100
d. Pemerintahan
Keberadaan pemerintahan dalam suatu wilalyah mutlak diperlukan, yaitu agar dalam setiap kegiatan pembangunan maupun dalam setiap kegiatan masyarakat dapat berjalan
dengan teratur. Dalam setiap pememrintahan diperlukan adanya pemimpin untuk membantu dalam menjalankan roda pemerintahantersebut. Dalam hal ini desa terdapat
Kepala Desa sebagai pemimpin tersebut dan dibantu oleh perangkat-perangkat desa dan
kepala dusun.
Seiring dengan tuntutan zaman, maka mutlak diperlukan aparat pemerintahan tingkat desa yang mampu memimpin, baik dari segi pendidikan maupun kedekatannta dengan
masyarakat. Hal ini akan dapat memperlancar roda pembangunan perekonomian dan pembangunan masyarakat secara umum. Berikut gambar umum perangkat aparat
pemerintahan Kecamatan Maluk.
Tabel 4.4: Jumlah aparat pemerintahan Desa
Perangkat Desa
Kepala Dusun
RT RW
Total
Maluk 9
4 11
4 28
Benete 9
4 8
4 25
Bukit Damai
9 33
13 3
58
Mantun 10
3 10
3 26
Pasir Putih 9
3 13
3 28
Jumlah 46
17 55
17 135
Sumber: Kecamatan Maluk.
Jumlah aparat pemerintahan, sudah sesuai denngan aturan yang berlaku. Mulai dari tingkat RT, RW, dan perangkat Staf Desa pun sudah mencukupi. Pada awal
pengangkatannya, faktor kemampuan dan pendidikan tidakllah menjadi prioritas dalam proses seleksi, hal ini disebabkan karena minimnya kualitas Sumber Daya Manusia yang
tersedia. Faktor pengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat menjadi dasar utama dalam menentukan atau memeilih perangkat desa.
Selanjutnya penjelasan lebih dalam lagi akan dijileskan pada uraian-uraian sub bab terkait dengan judul penelitian yang penulis lakukan. Dari keterangan diatas telah dijelakan