Masyarakat Menurut Teori Simbolik

yang tidak dikehendaki merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Konsep perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki tidak mencakup paham apakah perubahan-perubahan tadi diharapkan atau tidak diharapkan oleh masyarakat. Mungkin suatu perubahan yang tidak dikehendaki sangat diharapkan dan diterima masyarakat. Bahkan para agent of change yang merencanakan perubahan-perubahan yang dikehendaki telah memperhitungkan terjadinya perubahan-perubahn yang tidak terduga di bidang-bidang lain. 3.faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial dan kebudayaan. Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketeahui sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih mendalam sebab terjadinya perubahn masyarakat, mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Mungkin saja karena ada factor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor-faktor lama itu. Pada umumnya dikatakan bahwa sebab-sebab tersebut mungkin sumbernya ada yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri da nada yang terletaknya di luar. Sebab-sebab yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri, antara lain adalah: a. Bertambah atau berkurangnya penduduk b. Penemuan-penemuan baru c. Pertentangan konflik masyarakat d. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Selanjutnya suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain: a. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia b. Peperangan c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain 4.Faktor-faktor yang mempengaruhi Jalannya proses perubahan Di dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses perubahan, terdapat faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah: a. Kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut masyarakat mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang dihasilkan. b. Sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan kepada individu aneka macam kemampuan. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagimana cara berpikir secara ilmiah. c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju. Apabila sikap tersebut melembaga dalam suatu masyarakat, maka masyarakat akan merupakan pendorong bagi usaha-usaha penemuan baru. d. Sistem terbuka lapisan masyarakat. Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertical yang luas atau berarti atau memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan diri sendiri. Dengan keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih tinggi. Identifikasi merupakan tingkah laku yang sedemikian rupa, sehingga seseorang meras berkedudukan sama dengan orang atu golongan lain yang dianggap lebih tinggi dengan harapan agar diberlakukan sama dengan golongan tersebut. e. Penduduk yang heterogen. Masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar-belakang kebudayaan yang berbeda, ras yang berbeda, ideologi yang berbeda dan seterusnya, mempermudah terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengundang kekgoncangan-kegoncangan. Keadaan-keadaan tersebut mempermudah terjadinya perubahan-perubahan dalam masyarakat. f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupsn tertentu. Ketidakpuasan yang berlangsung terlalu lama dalam masyarakat berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi. g. Orientasi ke masa depan h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar terjadinya perubahan