Teori dan Pendekatan Yang Menjadi Dasar

Ketiga, dalam penelitian kualitatif, teori sering kali digunakan sebagai point akhir penelitian. Dengan menjadikan teori sebagai point akhir penelitian, berarti peneliti menerapkan proses penelitiannya secara induktif yang berlangsung mulai dari data, lalu ke tema-tema umum, kemudian menuju teori atau model tertentu. Inilah pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif. Pendekatn ini dapat dipakai sesuai dengan konteks dan permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

D. Teknik Pengumputan Data

Data digolongkan menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua: pertama data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti; kedua data skunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti Biro Pusat Statistik BPS, Departemen Pertanian dan lain-lain. Oleh karena itu, langkah teknik pengumpulan data yang akan penulis lakukan mengacu berdasarkan pada teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas yaitu melalui tahap penyusunan data primer dan data sekunder. Jenis penelitian ini dengan menggunakan pendekatan structural fungsional. 31 Melalui metode ini diharapkan interaksi social antara pendatang dan mmasyarakat lokal di daerah penelitian dan factor-faktor pengua tinteraksi tersebut dapat diungkap dan dielaborasi lebih komprehensif untuk kemudian dilakukan anlisis yang mendalam. 1. Data Primer a. Teknik Observasi Observasi adalah tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan. Dalam melakukan observasi ini, peneliti menggunakan sarana utama indera penglihatan. Melalui pengamatan mata dan kepala sendiri seorang peneliti diharuskan melakukan tindakan pengamatan terhadap tindakan dan perilaku responden di lapangan dan kemudian mencatat atau merekamnya sebagai material utama untuk dianalisis. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang akurat tentang keadaan di lapangan dengan melakukan pengamatan langsung. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan observasi antara lain; pengamat harus selalu ingat dan memahami betul apa yang hendak direkam dan dicatat, selain itu juga harus bisa membina hubungan baik antara penagamat dan obyek pengamatan. Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan membuat catatan deskriptif terhadap latar belakang dan semua kegiatan yang terkait dengan interaksi sosial 31 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodelogi penelitian dan Aplikasinya,, Jakarta: Ghalia Indonesia, h. 11. masyarakat lokal dengan masyarakat pendatang di Kecamatan Maluk sehingga dapat diperoleh data yang akurat. b. Teknik Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang diwawancara yang memberikan atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Lexi J. Moleong, antara lain: Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepeduliandan lain-lain; kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memprevikasi, mengubah dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi; dan memperivikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. 32 Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara dengan menggunakan pendekatan wawancara pembicaraan infomasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pada wawancara itu sendiri, jadi bergantung pada spotanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara demikian pada latar ilmiah. Hubungan wawancara dengan yang diwawancarai adalah dalam suasana biasa, wajar, sedangkan pertanyaannya dan jawabannya berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan informasi saja. 2. Data Sekunder Dari data sekunder ini dapat berupa penalaahan terhadap dokumen tertulis. Data yang diperoleh dari metode ini berupa cuplikan, kutipan, atau penggalan penggalan dari catatan- catatan organisasi, klinis, atau program; memorandum-memorandum dan korespondensi; terbitan dan laporan resmi; buku harian pribadi; dan jawaban tertulis yang terbuka terhadap kuesioner dan survei. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data kedua atau sumber-sumber dari data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dan untuk tahap selanjutnya. Data sekunder diperoleh dengan cara studi kepustakaan, peneliti mendapat suatu landasan teori yang kuat untuk mendukung penulisan ini dari berbagai literatur seperti buku-buku serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. 32 Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 135.

E. Teknik Keabsahan Data

a. Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan merupakan suatu strategi yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data atau dokumen yang didapatkan atau diperoleh dari penelitian, supaya hasil penelitiannya benar-benar dapat dipertanggung-jawabkan dari segala segi. Kriteria keabsahan data diterapkan dalam rangka dalam membuktikan temuan hasil dilapangan dengan kenyataan yang diteliti dilapangan. Teknik-teknik yang digunakan untuk melacak atau membuktikan kebenaran atau taraf kepercayaan data tersebut bias melalui ketekunan pengamatan di lapangan persistent observation, triangulasi tringualation, pengecekan dengan teman sejawat peer debriefing, analisis terhadap kasus-kasus negative negative case analysis, referensi yang memadai reverencial adequacy, dan pengecekan anggota member chek. Beberapa teknik-teknik tersebut, peneliti menggunakan peneliti menggunakan teknik pengamatan lapangan dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Denzin dalam Moleong,membedakan empat macam triangulasi yakni sumber, metode, penyelidik, dan teori. 33 Peneliti menggunakan triangulasi sumber, dengan pertimbangan bahwa untuk memperoleh data yang benar-benar valid, informasi dari subyek harus dilakukan cross check dengan subyek lain serta informan lain. Informasi yang diperoleh diusahakan dari narasumber yang betul-betul mengetahui tentang waria yang dijadikan subyek penelitian. Informasi yang diberikan oleh salah satu subyek dalam menjawab pertanyaan peneliti akan di cek ulang dengan jalan menanyakan ulang pertanyaan yang sama kepada subyek yang lain. Apabila kedua jawaban yang diberikan sama maka jawaban itu dianggapApabila kedua jawaban yang diberikan sama maka jawaban itu dianggap sah. Menurut Patton dalam Moleong, 2009: 331 Triangulasi dengan metode yaitu melalui dua strategi pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan. Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. 33 Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 303.

F. TeknikAnalisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis, data mentah yang dikumpulkan oleh peneliti dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian, sehingga akan didapat suatu kesimpulan yang benar. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2009:248, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi suatu yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat di ceritakan kepada orang lain. Berdasarkan rumusan tersebut digaris bawahi bahwa analisis data dalam hal ini mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode dan mengkategorikannya. Sedangkan menurut Moleong dalam Sukardi, 2006:72. analisis data pada umumnya mengandung tiga kegiatan yang saling berkaitan yaitu a kegiatan mereduksi data, b menampilkan data, c melakukan verifikasi untuk membuat kesimpulan. Proses analisis dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dengan berbagai sumber yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil perolehan data, maka hasil penelitian dianalisis secara tepat agar simpulan yang diperoleh tepat pula. proses analisis data memiliki tiga unsur yang dipertimbangkan oleh penganalisis yaitu: a. Reduksi data Reduksi dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan Miles dan Huberman, 1992:16. Proses analisis data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, setelah itu membuat rangkuman setiap pertemuan dengan responden dan kemudian peneliti melakukan reduksi data. b. Penyajian Sajian data adalah suatu susunan informasi yang memungkinkan kesimpulan dapat ditarik Miles dan Huberman, 1992:17. Melihat suatu sajian data, penganalisis akan dapat memahami apa yang terjadi, serta memberikan peluang bagi penganalisis untuk mngerjakan sesuatu pada analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. c. Penarikan Simpulan Verifikasi