karena F
hitung
F
tabel
maka dapat diambil kesimpulan bahwa kedua varians populasi homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas, maka asumsi normalitas dan homogenitas terpenuhi. Dengan demikian uji perbedaan rata-
rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat menggunakan uji t. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16 Perbandingan t
hitung
dengan t
tabel
Kelompok N Mean S
gab
S db t
tabel
t
hitung
Ket. Eksperimen
35 63,07 250,96 15,84 34 1,66 2,09 2,09
1,661
kontrol 35 55,17
34
Dari hasil perhitungan yang terlihat bahawa dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas
eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol.
Berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh t
hitung
= 2,09, dan t
tabel
pada distribusi t untuk taraf signifikansi 5 dan db = 68 deperoleh t
tabel
= 1,661. berdasarkan kriteria pengujian, karena t
hitung
t
tabel
yaitu 2,09 1,661 maka H
o
ditolak atau H
a
diterima. Artinya, rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik jika dibandingkan dengan
rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol.
D. Pembahasan
Berdasarkan perbedaan rata-rata hasil belajar matematika yang terjadi pada kedua kelompok tersebut menunjukan bahwa pembelajaran
dengan metode PQ4R dalam pembelajaran elaborasi lebih baik dari pembelajaran konvensional. Selain dari perbedaan rata-rata hasil belajar
matemática siswa yang menunjukan kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol di dukung juga dengan hasil pengamatan selama
pembelajaran berlangsung. Siswa lebih bersemangat belajar dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan melalui bahan ajar yang peneliti
berikan kepada siswa, walaupun sebagiann kecil dari mereka tidak menyelesaikan tugas dengan sempurna, karena tidak ada buku paket
sebagai pendukung belajar mereka. Siswa kelas eksperimen bisa menggunakan bahan ajar yang telah dibuat peneliti yang disesuaikan
dengan metode yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan metode PQ4R dalam pembelajaran elaborasi. Melalui metode PQ4R
tersebut pembelajaran di kelas eksperimen lebih hidup dan lebih bermakna karena metode yang diterapkan adalah hal yang baru bagi mereka.
Melihat dari hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matemátika siswa kelas eksperimen adalah 63,07, sedangkan nilai rata-rata
hasil belajar matemátika siswa kelas kontrol adalah 55,17. Hasil pengujian dengan menggunakan uji-t, diperoleh t
hitung
= 2,09 dengan taraf signifikansi 5, dan diperoleh t
tabel
=1,661. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan maetode PQ4R dalam
pembelajaran elaborasi lebih baik dari pembelajaran konvensional. Berdasarkan perhitungan statistik dan teori yang ada dapat membuktikan
bahwa maetode ini lebih berpengaruh yang baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
E. Keterbatasan Penelitian