Pariwara 3
PT Exelcomindo Pratama Tbk
975.924.980 PT Beyond Media
1.300.592.500 4
PT Media Network Wahana
848.865.250 PT Dian Media
Nusantara Abadi 1.190.748.120
5 PT Inter Pariwara
Global 749.135.000
PT Fortune Indonesia Tbk
1.091.445.000 6
PT Telekomunikasi Selular
710.115.000 PT Exelcomindo
Pratama Tbk 799.303.274
7 PT Dian Media
Nusantara Abadi 707.206.343
PT Dentsu Indonesia Inter
Admark 724.020.000
8 PT Internasional
Matari 673.687.500
PT Activate Media Nusantara
689.800.000 9
PT Wira Pamungkas Pariwara
662.765.400 PT Kaswall
Dinamika Indonesia
656.327.500
10 PT Wahana Makmur
Sejati 623.805.750
PT Media Network Atlas Indonesia
653.318.721
Sebelum booming televisi swasta di Indonesia, radio adalah media yang memperoleh perhatian sangat tinggi dari pemasang iklan. Pada dasarnya, manusia
membutuhkan hiburan, dan salah satu hiburan itu adalah radio. Kemampuan radio dalam menjangkau konsumen sangatlah baik, tetapi peranya kini berkurang
karena banyaknya media massa-media massa lain yang lebih canggih.
Sebenarnya kekuatan radio itu terkait bagaimana radio dapat menjadi kawan bagi pendengar di saat-saat senggang. Sesuai risert dan inovasi yang
dilakukan oleh Radio Gen FM musik pilihan pendengar serta dibatasinya jumlah iklan menjadi daya tarik dibandingan acara musik di televisi. Suara penyiar yang
mendayu-dayu juga akrab terdengar dalam suasana hening sehingga menciptakan hubungan yang romantis antara pendengar dan penyiar.
Walaupun perananya kini banyak diambil oleh televisi dan media masa lain, tetapi jumlah pendengar yang lumayan dijadikan referensi bagi pemasang
iklan untuk menjangkau segmentasi khuusus. Tentunya, biaya pemasangan iklan di radio lebih murah dibandingkan biaya iklan di televisi. Radio itu sendiri dapat
disebut sebagai media yang memiliki segmentasi yang jelas, mulai dari usia, hobi dan kelompok ekonomi pemirsa.
C. Rahasia Sukses Radio Gen FM
1. Musik.
GEN FM memilih segmen pecinta musik Indonesia dengan sangat tepat. Artinya, mereka hanya memutar lagu-lagu populer saja. Lagu tidak populer,
lupakan GEN FM. Sehingga, pola pemutaran lagu di radio ini cenderung menerabas patokan yang biasa dijalankan radio lain. Misalnya, sebuah lagu bisa
saja diputar lebih dari 2 atau 3 kali dalam sehari, jika lagu itu memang sangat disukai pendengar. Selama ini, sebuah radio cenderung membatasi munculnya
sebuah lagu. 2.
Format Siaran. Pengelola GEN sangat jeli menerapkan format siaran yang ringan, santai
dan menghisbur. Kadang sangat kreatif dan tidak terpikirkan oleh radio lain. Maka jangankan radio kompetitornya yang sama-sama mengandalkan musik
Indonesia, radio lain yang membidik segmen anak muda pun bisa dilewati. Durasi obrolan atau cuap-cuap penyiar GEN, tidak pernah lebih dari 7 menit. Durasi ini
sesuai dengan hasil banyak survey tentang daya tahan telinga mendengarkan sesuatu yang sama. Sebenarnya, survey ini sudah diketahui oleh banyak praktisi
radio, tapi cenderung diabaikan. Bahkan, ketika interaksi dengan pendengarpun,
GEN mampu membuat obrolan yang simpel, tidak bertele-tele namun tetap asyik didengar.
3. Punya Ciri Khas.
Radio lain kebanyakan tidak punya ciri khas. Sedangkan Gen Punya Ciri khas dan ini penting untuk memerkuat citra radio tersebut. Dan Gen
memposisikan diri sebagai radio gaul muda yang kreatif dan kadang GOKIL. Acara ’Salah Sambung’ menjadi salah satu ciri khasnya.
4. Kembali ke Khitahnya.
Ada beberapa jenis siaran di Gen yang kembali memerkuat karakter radio, yang hanya didengar selintas, hanya suara dan mampu membangkitkan
imajinasi. Jika menonton televisi, maka setiap saat stasiun televisi itu bisa menunjukkan siapa mereka, acara apa yang sedang ditonton dan acara
selanjutnya, kapan saja setiap saat. Lalu bagaimana dengan radio? Bagaimana cara pendengar tahu radio apa yang sedang disimaknya, acara apa yang
didengarnya dan acara apa yang akan dinikmati berikutnya? GEN selangkah lebih maju dengan memutarkan cuplikan lagu-lagu yang akan diputar satu jam
berikutnya. 5.
Selalu Beda. Gen selalu ingin berbeda dengan radio lain. Keinginan itu begitu kuat
terasa dalam setiap outputnya, yang enerjik dan dinamis. Penyiarnya tidak pernah kekurangan bahan untuk berbicara, semua selalu mengalir lancar. GEN
memersiapkan siarannya dengan sangat matang, tidak ada siarannya yang dilakukan secara spontan. Semua terencana
Perbedaan itu juga terlihat dari kerjasama GEN dengan TVOne. Jika radio lain memposisikan diri lebih rendah kastanya dengan televisi, maka GEN mampu
menunjukkan bahwa radio juga SETARA dengan TV.
10
10
Dodi Mawardi, “Radio Watch: Fenomena Elok Gen FM”, artikel diakses pada 12
januari 2011 dari http:dodimawardi.wordpress.com20080530fenomena-elok-gen-fm