30
c. Tindakan-tindakan non verbal saling terintegrasi, maksudnya seluruh
bagian tubuh manusia secara normal bekerjasama mengkomunikasikan makna-makna tertentu.
d. Komunikasi non verbal sangat menentukan, maksudnya tindakan
seseorang ditentukan oleh keinginan-keinginan tertentu seperti menangis, tersenyum dan lain-lain.
e. Perilaku non verbal sangat terpercaya, maksudnya seseorang yang sedih
dan marah akan terlihat dari raut wajahnya dan tidak bisa dibohongi.
E. Menghafal Juzz Amma pada Masa Usia Dini
Berdasarkan Pasal 28 UU Sisdiknas No.202003 ayat 1 mengemukakan bahwa usia dini yaitu sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
18
. bisa juga dikatakan bahwa pada usia 0-6 tahun disebut pra tamyiz.
1. Mengenal Potensi Anak
Ketika ingin memberikan stimulan pada anak, perlu memperhatikan karakteriktis anak tersebut. Allah menciptakan anak dengan memberikannya
kekhasan dari sisi potensi. Allah menganugerahkan anak tiga potensi, yaitu: a.
Kebutuhan Jasmani Kebutuhan jasmani yang dimiliki anak merupakan berbagai kondisi,
zat dan aktifitas yang dibutuhkan tubuh anak. Kondisi yang dibutuhkan anak yaitu istirahat, suhu dan tekanan udara yang seimbang.
Adapun Zat yang dibutuhkan anak antara lain makanan, minuman dan udara. Sedangkan aktifitas yang dibutuhkan tubuh anak seperti bernafas,
18
Home Learning Sebuah Pembelajaran dalam Setiap Aktifitas Anak, Nurul Hikmah dan Nurul Habiburrahmanuddin Jakarta : Attafkir Press, 2009, Hal 25
31
makan, minum dan buang air. Aktifitas, zat dan kondisi di atas dibutuhkan oleh organ tubuh untuk melaksanakan fungsinya.
Dalam pendidikan selain memperhatikan kebutuhan jasmani juga perlu memperhatikan perkembangan jasmani anak motorik. Perkembangan
motorik meliputi motorik halus dan kasar. Motorik kasar adalah kemampuan anak menggunakan otot-otot besar dan sebagian atau seluruh
bagian tubuh untuk melakukan gerak, misalnya, berlari dan melompat. Motorik halus merupakan perkembangan gerak anak yang menggunakan
otot-otot kecil, misalnya menulis melipat, merangkai, mengancing baju, menggunting dan lain
– lain. b.
Naluri Naluri merupakan potensi diri anak yang mendorongnya untuk
memiliki kecenderungan terhadap sesuatu benda dan perbuatan atau meninggalkan benda dan perbuatan tersebut. Contohnya anak senang
bermain mobil-mobilan, ingin berlari, ingin melompat, ingin memanjat, anak tidak suka jika disakiti dan lain-lain.
Naluri yang diberikan Allah pada anak ada tiga yaitu Naluri mempertahankan hidup seperti rasa berani, takut, ingin memiliki pakaian,
makanan, mainan. Naluri seksual seperti ingin disayangi orang tua, saudara, teman, lawan jenis. Naluri Agama seperti mengenal Allah yang
patut disembah. Perkembangan dari penampakan-penampakan naluri tersebut yaitu
perkembangan sosial, emosi dan keberagamaan anak.