Buku Pendidikan Agama Islam
Charles Osgood menurut mereka sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan
mendukung atau memihak maupun persaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tertentu, secara lebih spesifik Thurstone sendiri
memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negative terhadap suatu objek psikologis. Menurut newcomb, sikap merupakan suatu
kesatuan kognisi yang mempunyai valensi dan akhirnya berintegrasi kedalam pola yang lebih luas.
17
Menurut Ellis, sebagaimana yang dikutip oleh Purwanto, menyatakan bahwa yang memegang peranan penting dalam sikap adalah faktor perasaan
atau emosi, dan faktor reaksi respon, atau kecenderungan untuk bereaksi. Dalam beberapa hal sikap merupakan penentu yang penting dalam tingkah
laku manusia, yaitu sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternative, yaitu senang atau tidak senang, menurut dan
melaksanakannya atau menjauhinya. Sedangkan keberagamaan berasal dari kata agama, yang dalam kamus
besar Bahasa Indonesia berarti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia dan lingkungannya
18
. Agama dalam kamus besar bahasa arab berarti “diin” yang berarti tunduk, patuh, balasan dan beragama.
19
Quarisy Shihab juga berpendapat bahwa pengertian agama adalah hubungan antara makhluk dan khalikNya. Hubungan ini terwujud dalam
sikap batinnya serta nampak dalam ibadah yang dilakukannya dan bercermin pula dalam sikap kesehariannya.
20
17
Mar’at” Sikap Manusia Serta Pengukurannya”, Jakarta:Ghalia Indonesia,1982 h, 11.
18
Prof .
Zakiah Daradjat, “Kesehatan Mental”, Jakarta: Gunung Agung, 2001,
hal.122 .
19
Mahmud Yunus, “Kamus Besar Bahasa Arab-Indonesia”, Jakarta: PT
Hidakarya Agung, 1989h, 132.
20
Quraisy Shihab, “membumikan Al-Qur’an”, Bandung: Mizan anggota IKAPI,
1993, h. 210
Disamping sebagai sandaran batinnya, secara psikologis manusia memerlukan agama agar jiwanya selalu bersih dan berkualitas , memiliki
sifat-sifat keutamaan atau kemuliaan, memiliki pengabdian yang tulus kepada Tuhan. Pada hakikatnya manusia senantiasa ingin mendapatkan
kebenaran, kebaikan dan keindahan. Gabungan tiga hal ini disebut suci. Usaha untuk memperolehnya itulah disebut “beragama”, atau dalam kata
lain keberagamaan adalah terlatihnya rasa kesucian dalam jiwa seseorang. Karena itu seseorang yang beragama akan selalu berusaha untuk
mendapatkan yang benar, baik dan yang indah. Mencari yang benar menghasilkan ilmu, mencari yang baik mennghasilkan akhlak, dan mencari
yang indah menghasilkan seni.
21