Analisis Instrumen Penelitian .1 Uji Validitas

dengan model STAD dan kelompok eksperimen II kelas X Ak 3 dengan model Problem solving. Tes yang diberikan pada kedua kelas eksperimen memiliki bentuk yang sama. Sebelum tes diberikan pada saat evaluasi terlebih dahulu diujicobakan pada kelas X Ak 1 untuk mengetahui validitas, taraf kesukaran, daya pembeda dan realibilitas dari tiap-tiap butir tes. 3.5 Analisis Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Arikunto, 2006:168-169 menyebutkan instrumen atau alat ukur digunakan untuk mendapatkan data maka harus dilakukan uji validitas untuk mengetahui seberapa tinggi validitas atau keabsahan instrument. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan menggunakan program SPSS 16 Corrected Item-Total Correlation dengan taraf signifikansi α=5. Soal dikatakan valid apabila nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel = 0,312. Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan pada siswa kelas X Ak 1 SMK N 1 Brebes awalnya menggunakan 30 butir soal tetapi dari ke-30 soal tersebut belum ada yang mempunyai kriteria sukar, sehingga dirasa perlu untuk menambah beberapa yaitu lima soal lagi agar nantinya kriteria soal lebih variatif. Jadi keseluruhan jumlah butir soal yang diujicobakan dalam penelitian ini berjumlah 35 butir soal pilihan ganda, dengan jumlah responden n = 40 diperoleh hasil analisis sebagai berikut: Tabel 3.2 Rekapitulasi validitas butir soal Aspek yang diukur Nomor butir soal yang valid Jumlah butir soal yang valid Nomor butir Soal yang tidak valid Jumlah butir soal yang tidak valid Pengetahuan C1 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13 11 7, 12 2 Pemahaman C2 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25 10 21, 23 2 Penerapan C3 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 9 27 1 Jumlah 30 5 Sumber: Data penelitian diolah 2012 Lampiran 17 Dari tabel 3.2 disimpulkan jumlah butir soal yang valid adalah 30 soal, sedangkan 5 soal yang tidak valid dibuang karena sudah diwakili oleh butir soal yang lain yang valid

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama Suharsimi, 2006:90. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS 16 Cronbach Alpha dimana soal dikatakan memilki reliabel yang baik jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600 Imam ghozali, 2006:46. Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan pada 35 butir soal, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,742 0,600, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal memiliki reliabel yang baik.

3.5.3 Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu susah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, perlu dilakukan uji taraf kesukaran soal sebagai berikut: Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itudengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Suharsimi, 2006:208 Kriteria indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut : Jika P = 1,00 sampai 0,30 adalah sukar Jika P = 0,30 sampai 0,70 adalah sedang Jika P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Suharsimi, 2006:210 Berdasarkan 30 soal yang valid dilakukan analisis tingkat kesukaran soal dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.3 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Aspek yang diukur Sukar Sedang Mudah Pengetahuan C1 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10 11,13,14,15,16 Pemahaman C2 17,18 19 Penerapan C3 32, 33, 34, 35 20,22,24, 26,28 25,29,30,31 Jumlah 4 16 10 Sumber: Data penelitian diolah 2012 Lampiran 18 Pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa soal dalam kategori sukar sebesar 13,3 4 soal, soal dalam kategori sedang sebesar 53,3 16 soal dan soal dalam kategori mudah sebesar 33,3 10 soal.

3.5.4 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda D adalah sebagai berikut: D=BAJA -BBJB=PA-PB Keterangan: J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klafisikasi daya pembeda: D : 0,00 - 0,20 = jelek D : 0,21 - 0,40 = cukup D : 0,41 - 0,70 = baik D : 0,71 - 1,00 = baik sekali D : negatif,soalnya tidak baik,sebaiknya dibuang Arikunto ,2006:213-214. Berdasarkan 30 soal yang valid dilakukan perhitungan daya beda soal yang disajikan pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Rekapitulasi Daya Beda Soal Aspek yang diukur Jelek Cukup Baik Baik Sekali Dibuang Pengetahuan C1 7 13 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11 12 Pemahaman C2 23 16,17 14, 15, 19, 22, 25 18, 20,24 21 Penerapan C3 27,31 32, 33, 34, 35 29, 30 26, 28 Jumlah 4 7 7 15 2 Sumber: Data penelitian diolah 2012Lampiran 18 Sebanyak 30 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel serta memenuhi kualifikasi daya beda soal dan tingkat kesukaran soal ini selanjutnya akan dipakai sebagai soal pre test dan post test sejumlah 29 soal karena pada butir soal no 31 dinyatakan valid tetapi memiliki daya beda yang jelek jadi dibuang karena telah terwakili dengan butir soal lain. 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOUR

0 1 15