BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia juga bisa dilihat secara mendalam menurut Gomes 2000, manajemen sumber daya manusia berasal dari dua pengertian utama
yaitu 1 manajemen dan 2 sumber daya manusia. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Sedangkan
sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat pada organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.
SDM di rumah sakit dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: kelompok fungsional dan manajerial. Kedua kelompok tersebut dibagi secara tegas dengan
tujuan untuk memastikan tanggungjawab pengelolaan 2 lini besar rumah sakit, yaitu administrasi dan pelayanan klinis. Selanjutnya, kerjasama yang akuntabel antar kedua
kelompok besar ini merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan rumah sakit. Agar dapat bekerja sama, maka diperlukan manajemen SDM, mulai dari tingkat
individual sampai dengan tingkat kelompok. Sumber daya manusia yang ada di rumah sakit terdiri dari: 1 tenaga kesehatan yang meliputi medis dokter, paramedis
perawat dan paramedis non keperawatan yaitu apoteker, analis kesehatan, asisten apoteker, ahli gizi, fisioterapis, radiographer, perekam medis. 2 tenaga non
kesehatan, yaitu bagian keuangan, administrasi, personalia dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pelayanan Dokter
Pelayanan kedokteran medical services adalah bagian dari pelayanan kesehatan health services yang tujuan utamanya adalah untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasaran utamanya adalah perseorangan
ataupun keluarga Azwar, 2000.
Dalam undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, dinyatakan bahwa tenaga kesehatan termasuk dokter dalam melaksanakan kewajibannya wajib
mematuhi standar profesi dan menghormati hak-hak pasien. Hak-hak pasien adalah hak atas informasi, hak untuk memberikan persetujuan, hak atas rahasia kedokteran
dan hak atas pendapat kedua. Peran dokter di rumah sakit dalam NHS National Health Service Inggris,
dokter dapat dikategorikan dalam hirarki sebagai berikut Steel dan Vaughan, 1996 : 1. The Consultant – Dokter spesialis konsultan;
2. The Senior Registrar – Dokter spesialis senior; 3. The Registrar – Dokter spesialis;
4. The Senior House Officer – Dokter ruanganresiden senior; 5. The House Officer – Dokter ruangandokter residen junior,
Menurut American College of Occupational and Enviromental Medicine 2010, dokter ideal adalah:
1. Dokter bersedia menerima pasien tanpa memandang status sosial dan cara bayar. 2. Dokter memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
3. Dokter menghormati dan bertanggung jawab penuh dengan keadaan pasien.
Universitas Sumatera Utara
4. Dokter menghasilkan tingkat kesembuhan yang tinggi untuk pasien serta mendapatkan pendapatan tanpa biaya pengobatan yang mahal.
Hubungan antara dokter dengan pasien dapat dilihat dari berbagai pendekatan yang berbeda, namun terkait satu dengan yang lain.
1. Hubungan kebutuhan; pasien butuh pertolongan medis, dokter butuh pasien sebagai subyek profesinya.
2. Hubungan kepercayaan; pasien menyerahkan diri kepada dokter karena percaya pada integritas dan kemampuannya. Pasien percaya dokter akan merahasiakan
segala sesuatu tentang dirinya. Dokter percaya pasien akan jujur dan beritikad baik terhadap dirinya.
3. Hubungan keprofesian; interaksi dan kerja sama antara seorang profesional medis dengan penerima jasa profesional itu. Hubungan ekonomi antara produsen jasa
dengan pembeli atau pengguna jasa itu, yang membawa konsekuensi keuangan. 4. Hubungan hukum; antara satu subyek hukum dengan subyek hukum lain
Jacobalis, 2000. Pelayanan yang diberikan dokter spesialis adalah pelayanan rawat jalan dan
rawat inap. Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang
rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin yang oleh karena penyakitnya penderita
Universitas Sumatera Utara
harus menginap dan mengalami tingkat proses transformasi, yaitu pasien sejak masuk ruang perawatan hingga pasien dinyatakan boleh pulang Muninjaya, 2004.
2.3 Dokter Spesialis