ditampilkan serangkaian tahapan yang dikerjakan pada proses pembuatan membran selulosa diasetat.
3.2. Karakterisasi Membran.
Karakterisasi membran bertujuan untuk menentukan struktur dan sifat- sifat
morfologi membran.
Karakterisasi ini
menjadi penting
untuk menghubungkan sifat-sifat struktural membran seperti pengukuran ketebalan, kuat
tarik, morfologi, fluks, rejeksi, serta MWCO membran untuk sifat-sifat pemisahan dengan membran. Sebelum dilakukan pengujian terhadap fluks, rejeksi, serta
MWCO membran, terlebih dahulu dilakukan kompaksi terhadap membran tersebut.
3.2.1. Ketebalan Membran mikrometer Heidenhain.
Ketebalan membran diukur menggunakan mikrometer dengan merk Heidenhain. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur tebal membran di lima
titik yang berbeda. Hasil yang terbaca pada alat tersebut dirata-ratakan dan dinyatakan sebagai tebal membran.
3.2.2. Kuat Tarik Membran ASTM D 3967-92
Kuat tarik membran diuji dengan menggunakan tensometer. Membran dengan ketebalan ± 2 mm terlebih dahulu dipreparasi dengan ukuran 0,5 cm x 5
cm berada dalam keadaan kering. Pengujian dilakukan dengan menjepit membran yang telah dipreparasi tersebut pada kedua ujungnya. Kondisi awal alat yang
dibutuhkan adalah load 0,0 dan stroke 0, kemudian alat dijalankan dengan kecepatan regangan 10 mmmenit. Pengunci batang penyempit dilepaskan dan
motor dihidupkan untuk mengayun beban. Data yang dimasukkan adalah tebal dan lebar membran yang diukur. Besarnya gaya yang diperlukan untuk
memutuskan membran dapat dibaca dari grafik yang dihasilkan secara otomatis . dengan satuan kgf.
3.2.3. Morfologi Membran Analisis Scanning Electron Microscope.
Pengamatan terhadap morfologi membran dilakukan dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscope SEM JSM
– 5310 LV, Jeol-Japan pada batas resolusi 5-10 nm. Terlebih dahulu dilakukan pengeringan preparasi terhadap
sampel dengan freeze dryer sampai kadar air mencapai ≤ 2. Sampel dipotong
dengan ukuran 0,5 cm x 0,5 cm. Selanjutnya sampel diletakkan pada logam yang dilapisi karbon dan kemudian dilapisi emas Au 300A
o
di dalam Magnetron Sputtering Device yang dilengkapi dengan pompa vakum. Pada proses vakum
terjadi loncatan energi dari logam emas ke arah sampel, sehingga melapisis sampel. Sampel tersebut diletakkan pada lokasi sampel dalam mikroskop elektron
yang akan terekam ke dalam monitor ketika terjadinya tembakan elektron ke arah sampel dan kemudian dilakukan pemotretan. Melalui SEM, diambil pada
beberapa variasi magnifikasi untuk beberapa bagian dari membran.
3.2.4. Kompaksi Scott dan Hughes, 1966.