Lokasi dan Waktu Penelitian Peralatan dan Objek Kajian Kerangka Pemikiran

IV. METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di sekitar kawasan HLGL, Kabupaten Pasir Propinsi Kalimantan Timur dengan pengambilan data dilakukan di Desa Rantau Layung Kecamatan Batu Sopang, Dusun Muluy Kecamatan Muara Komam, Tanah Grogot ibukota Kabupaten Pasir dan kota Balikpapan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2005 dan Desember 2005 hingga Januari 2006.

B. Peralatan dan Objek Kajian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, panduan wawancara, kamera dan alat perekam suara tape recorder. Pihak-pihak individu atau selanjutnya disebut sebagai informan yang memahami perihal kawasan serta pengelolaan SDH didalamnya sehingga mengetahui individukelompok yang memungkinkan mengalami atau tidaknya konflik atau bersangkutan meliputi masyarakat sekitar kawasan HLGL, perusahaan swasta seperti perusahaan tambang dan perusahaan pengusahaan kayu, pihak Pemerintah Daerah, lembaga penelitian, LSM Lembaga Swadaya Masyarakat dan instansi atau pihak-pihak lain yang berkaitan merupakan individu yang dimintai informasi untuk mendapatkan data pokok. Masing- masing informan diberi pertanyaan yang terbuka, fleksibel dan mengarah pada sasaran penelitian Lampiran 2.

C. Kerangka Pemikiran

Dalam melakukan pemetaan konflik yang dilakukan di kawasan HLGL, Kabupaten Pasir Propinsi Kalimantan Timur dibutuhkan data dan informasi mengenai pengelolaan HLGL dan bentuk-bentuk konflik dari aktor konflik serta isu konflik teridentifikasi untuk memudahkan dalam melakukan pemetaan konflik. Kawasan HLGL memiliki potensi sumberdaya hutan SDH yang tinggi. Kelangkaan SDH tersebut menciptakan para stakeholder yang saling bersaing kepentingan dengan perbedaan pengaruh yang diberikan. Seringkali kedua elemen tersebut yaitu keterbatasan SDH dengan kondisi banyaknya stakeholder dengan berbagai kepentingan dan pengaruh dalam pengelolaan suatu kawasan menimbulkan konflik. Perihal konflik dapat membuka wawasan berkaitan dalam rangka menuju pengelolaan kawasan HLGL. Keseluruhan data dan informasi dikumpulkan dan dirisalah menggunakan analisis stakeholder dan pohon konflik. Dari hasil analisis kemudian melakukan identifikasi konflik sehingga akhirnya dapat melakukan pemetaan konflik Gambar 4. Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian Pemetaan Konflik Pengelolaan SDH di HLGL Kawasan HLGL memiliki potensi SDH yang tinggi meliputi hayati dan non hayati. Potensi tersebut telah menarik minat para stakeholder yang memiliki perbedaan pengaruh dan kepentingan. Para stakeholder tersebut meliputi instansi pemerintah, organisasi non pemerintah, perusahaan swasta dan masyarakat sekitar kawasan. Persaingan pengaruh dan kepentingan antar stakeholder atas SDH yang terbatas seringkali menimbulkan konflik. Timbulnya konflik ini akan mempengaruhi suatu pengelolaan SDH di kawasan HLGL, baik yang positif maupun negatif karena konflik dapat menjadi suatu media pembelajaran dan pembuka wawasan demi mewujudkan tujuan pengelolaan yang dapat mengakomodir seluruh kepentingan yang berlangsung didalamnya. SDH Di HLGL KONFLIK Isu Konflik Jenis dan Wujud Konflik Ruang Konflik PEMETAAN KONFLIK Stakeholder - Instansi pemerintah - Organisasi non pemerintah - Perusahaan swasta - Masyarakat sekitar kawasan Analisis stakeholder Pohon konflik Identifikasi konflik antar stakeholder dilakukan berdasarkan isu konflik, jenis dan wujud konflik serta ruang konflik. Kemudian proses identifikasi tersebut dianalisis dengan menggunakan alat bantu analisis stakeholder dan pohon konflik. Keseluruhan proses identifikasi konflik akan digambar secara grafis untuk memudahkan dalam menggambarkan hubungan para stakehoder yang teridentifikasi mengalami konflik sehingga dapat memahami situasi konflik dalam pengelolaan SDH di HLGL dengan baik.

D. Metode Pengumpulan Data