Sejarah dan Status Kawasan

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Status Kawasan

Hutan Lindung Gunung Lumut HLGL pada tahun 1970-an masih merupakan areal konsesi Hak Pengusahaan Hutan HPH PT Perseroan Terbatas Telaga Mas. Pada tanggal 15 Januari 1983, kawasan ini ditunjuk sebagai hutan lindung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 24KptsUm1983 tentang Rencana Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan Propinsi Kalimantan Timur. Walaupun demikian status HLGL masih penunjukkan belum dikukuhkan. Sehingga secara legalitas, status HLGL masih lemah karena belum sah secara hukum. Kawasan HLGL merupakan satu dari empat hutan lindung yang berada di Kabupaten Pasir Propinsi Kalimantan Timur. Kawasan ini terletak di arah timur laut Tanah Grogot, ibukota Kabupaten Pasir dan berjarak ± 84 km dari Penajam. Luas keseluruhan kawasan HLGL adalah 35.350 Ha UPTD Planologi Kehutanan Balikpapan. Penataan batas pada kawasan HLGL telah dilakukan sebanyak tiga kali oleh tim orientasi tata batas dari Badan Planologi pada tahun 1986 dan 1990 serta UPTD Unit Pelaksana Teknis Daerah Planologi Kehutanan Balikpapan dan Dinas Kehutanan Kabupaten Pasir pada tahun 2003. Dengan panjang batas yang ditata batas berturut- turut adalah 100.975 Km, 20.600 Km dan 121.575 Km. Di sekitar kawasan hutan lindung terdapat 13 desa termasuk satu dusun berada dalam kawasan di empat kecamatan. Sampai saat ini kegiatan-kegiatan logging masih terjadi di dalam dan sekitar kawasan HLGL, baik yang secara legal oleh beberapa HPH di areal konsesi dan yang memiliki IUPHHK Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu maupun kegiatan illegal logging yang semakin meningkat. Kegiatan tersebut telah memberikan tekanan dan gangguan bagi keberadaan hutan lindung. Sejalan dengan itu, kesadaran dan pengetahuan sebagian masyarakat di dalam dan sekitar HLGL terhadap fungsinya masih kurang. Umumnya mereka memanfaatkan hutan dengan mengambil rotan dan madu yang merupakan produk hutan non-kayu. Namun sebagian masyarakat ada pula yang menebang kayu, baik untuk kebutuhan sendiri maupun dijual TBI Indonesia, 2004. B. Kondisi Fisik B.1. Letak dan Luas