Pengumpulan Data Kegiatan Surveilans Epidemiologi

penyebarluasan data serta interpretasinya kepada mereka yang menangani program pemberantasan penyakit.

2.1.3.5. Kegiatan Surveilans Epidemiologi

Surveilans epidemiologi merupakan salah satu kegiatan pokok dalam pengendalian suatu penyakit. Surveilans epidemiologi mempunyai kegiatan antara lain sebagai berikut: Dirjen PP dan PL, 2011:

2.1.3.5.1. Pengumpulan Data

Dalam surveilans, kegiatan pengumpulan data merupakan satu kegiatan yang utama. Data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas, tepat dan ada hubunganya dengan penyakit yang bersangkutan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara surveilans aktif dan surveilans pasif. Surveilans aktif dilakukan petugas surveilans dengan cara melakukan kunjungan ke unit sumber data di puskesmas, rumah sakit, laboratorium danatau langsung di masyarakat serta sumber data lain seperti riset dan penelitian yang berkaitan secara teratur terhadap satu atau lebih penyakit pada waktu tertentu. Surveilans aktif biasanya digunakan bila ada penyakit baru yang ditemukan. Sedangkan surveilans pasif dilakukan pengumpulan data oleh petugas surveilans di tingkat puskesmas sampai nasional tentang kejadian penyakit dalam masyarakat yang dilaporkan secara teratur baik melalui rumah sakit, pusksemas atau instansi kesehatan lainnya Dirjen PP dan PL, 2003: 15; Amirudin, 2013: 51. Alat pengumpul data yang sering digunakan dalam kegiatan surveilans epidemiologi adalah kuesioner. Menurut Languir dalam Amirudin 2012: 52 dan Dirjen PP dan PL 2003: 15 sumber data yang digunakan dalam kegiatan surveilans epidemiologi adalah sebagai berikut: 1. Pencatatan Kematian Pencatatan kematian yang dilakukan di tingkat desakelurahan dilaporkan kepada kantor kelurahan kemudian ke kantor kecamatan dan puskesmas. 2. Laporan Penyakit Laporan penyakit digunakan untuk mengetahui distribusi penyakit. Informasi yang ada di laporan penyakit meliputi nama penderita, nama orang tua penderita jika penderita masih anak-anak, umur, jenis kelamin, alamat lengkap, diagnosis dan tanggal mulai sakit jika diketahui. 3. Laporan Wabah Laporan wabah digunakan apabila suatu penyakit terjadi dalam bentuk wabah, misalnya keracunan makanan, influenza, demam berdarah dan lain sebagainya. 4. Pemeriksaan Laboratorium Laboratorium merupakan sarana yang digunakan untuk mengetahui kumanvirus penyebab penyakit dan pemeriksaan lainya seperti: gula darah, urine dan lain sebagainya. Hasil dari pemeriksaan laboratorium dapat digunakan sebagai penunjang sumber data lain. 5. Penyelidikan kasus Penyelidikan kasus dilakukan untuk memastikan diagnosis penyakit penderita yang dilaporkan dan mengetahui banyak hal lainnya yang perlu dilakukan penyelidikan lengkap. 6. Penyelidikan wabah Penyelidikan wabah dilakukan apabila terjadi peningkatan frekuensi penyakit yang melebihi frekuensi biasanya. Kegiatan penyelidikan wabah meliputi semua bidang, baik klinis, laboratoris maupun epidemiologis. 7. Survei Survei adalah suatu cara penelitian epidemiologi untuk mengetahui prevalensi penyakit. 8. Laporan penyelidikan vektor penyakit Laporan penyelidikan vektor penyakit digunakan untuk surveilans penyakit yang bersumber pada binatang. 9. Penggunaan obat dan vaksin Keterangan obat yang meliputi jenis, jumlah dan waktu digunakan serta efek samping dari obat tersebut dapat memberi petunjuk mengenai penyakit yang diderita. 10. Keterangan penduduk atau kondisi lingkungannya Keterangan tentang penduduk penting untuk menetapkan resiko penyakit pada populasi dan untuk melengkapi gambaran epidemiologi dari penyakit.

2.1.3.5.2. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data