Di Tingat Puskesmas Di Dinas Kesehatan KotaKabupaten

kesehatan; data penduduk menurut kelompok umur tahunan; data desa, kecamatan, kabupaten, provinsi yang terdapat kasus DD, DBD, SSD bulanan; data ABJ kecamatan, kabupatenkota, provinsi hasil dari pengamatan jentik. Data-data tersebut diperoleh dari: laporan rutin DBD, laporan KLB, laporan laboratorium, laporan hasil penyelidikan kasus perorangan, laporan penyelidikan KLB dan survei khusus, laporan data demografi, laporan data vektor serta laporan BMKG kabupaten maupun provinsi Dirjen PP dan PL, 2011: 26.

2.1.4.4. Kegiatan Unit Pelaksana Surveilans Demam Berdarah Dengue

Surveilans DBD di Indonesia merupakan surveilans yang dilaksanakan di seluruh unit pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas sampai dengan tingkat pusat Dirjen PP dan PL, 2003.

2.1.4.4.1. Di Tingat Puskesmas

Surveilans epidemiologi DBD di puskesmas meliputi kegiatan pengumpulan dan pencatatan data tersangka DBD untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi PE. Di samping itu, di tingkat puskesmas juga melakukan kegiatan pengolahan dan penyajian data untuk pemantauan KLB berdasarkan laporan mingguan KLB; laporan bulanan kasuskematian DBD dan program pemberantasan DBD; data dasar perorangan penderita DD, DBD, SSD; dan penentuan stratifikasi desa, distribusi kasus DBD, penentuan musim penularan Dirjen PP dan PL, 2011: 37.

2.1.4.4.2. Di Dinas Kesehatan KotaKabupaten

2.1.4.4.2.1. Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data di dinas kesehatan kotakabupaten adalah laporan KD-DBD dari rumah sakit, laporan data dasar perorangan, laporan rutin bulananan K-DBD dari puskesmas, laporan W1 dan W2, laporan hasil surveilans aktif oleh dinas kesehatan kotakabupaten. 2.1.4.4.2.2. Pengolahan, Analisis Data Dari data yang sudah ada melalui kegiatan pengumpulan data dilakukan pengolahan dan analisis data seperti dibawah ini Dirjen PP dan PL, 2011: 38: 1. Pemantauan situasi DD, DBD, SSD mingguan menurut kecamatan Pemantauan situasi DD, DBD, SSD mingguan menurut kecamatan dilakukan dengan menjumlahkan masing masing penderita DD, DBD, SSD setiap minggu. Kemudian berdasarkan data mingguan tersebut dapat diketahui adanya KLB atau kondisi yang mengarah ke KLB DBD. Bila sudah terjadi KLB maka segera dilakukan penanggulangan KLB DBD dan melaporkan ke dinas kesehatan provinsi menggunakan formulir W1. 2. Laporan data dasar perorangan penderita DD, DBD, SSD Laporan data dasar perorangan penderita DD, DBD, SSD menggunakan formulir DP-DBD yang disampaikan tiap bulan. 3. Laporan mingguan Membuat laporan mingguan dengan cara menjumlahkan penderita DBD dan SSD tiap minggu menurut kecamatan. Kemudian melaporkan laporan mingguan ke dinas kesehatan provinsi menggunakan formulir W2. 4. Laporan rutin bulanan Laporan rutin bulanan dibuat dengan menjumlahkan penderita DD, DBD dan SSD termasuk beberapa kegiatan lain pemberantasan dan pengendalian DBD setiap bulan. Laporan ini di dilaporkan ke dinas kesehatan provinsi dengan menggunakan formulir K-DBD. 5. Penentuan stratifikasi kecamatan DBD Cara menentukan stratifikasi kecamatan yaitu dengan membuat tabel kecamatan dengan menjumlahkan penderita DBD dan SSD dalam waktu 3 tahun terakhir. 6. Penentuan musim penularan Cara menentukan musim penularan yaitu dengan menjumlahkan penderita DBD dan SSD perbulan menurut kecamatan. Penentuan musim penularan disajikan dalam bentuk grafik. 2.1.4.4.2.3. Umpan Balik dan Penyebaran Informasi Dinas kesehatan kotakabupaten memberikan umpan balik berupa ringkasan laporan dan permintaan perbaikan data kepada rumah sakit maupun puskesmas. 2.1.4.4.2.4. Indikator Kinerja Program Surveilans DBD Dinas Kesehatan KabupatenKota Menurut Dirjen PP dan PL 2011: 40 kinerja program surveilans dinilai baik apabila memenuhi indikator yang ditetapkan oleh menkes melalui Kepmenkes No. 1479MenkesSKX2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular Dan Penyakit Tidak Menular Terpadu. Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupatenkota adalah sebagi berikut: 1. Persentase kelengkapan pengiriman laporan puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupatenkota adalah 80. 2. Persentase ketepatan laporan puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupatenkota adalah 80. 3. Persentase laporan KD-RS yang diterima yang diterima tidak lebih dari 24 jam sejak diagnosis pertama ditegakkan adalah 100 4. Tersedia data endemisitas dan distribusi kasus per kecamatan tabel, grafik, mapping 5. Dapat menentukan saat terjadinya musim penularan di kabupatenkota 7. Dapat melihat kecenderungan penyakit DBD di kabupatenkota 8. Tersedia data demografi dan geografi kabupatenkota.

2.1.4.4.3. Di Dinas Kesehatan Provinsi