53
2. Sistem Manajemen Basis Data Statis
Sistem manajemen basis data statis sistem fasilitas bersifat tidak dapat mengalami perubahan. Sistem ini menyedikan informasi meliputi informasi
tebu, derivat tebu, kebijakan pergulaan Indonesia dan proses pengolahan etanol. Informasi ini memberikan gambaran umum kondisi pada saat ini.
Sistem manajemen basis data statis dikembangkan dengan sofware Microsoft Web Page
yang terintegrasi dengan paket program utama yang berbasis format HTML.
3. Sistem Manajeman Basis Data Dinamis
Sistem manajemen basis data merupakan suatu kesatuan sebagai pusat penyimpanan, pengolahan, pemasukan data. Sistem manajemen basis data
harus memiliki kemampuan terhadap perubahan struktur dan isi dari elemen data. Paket program SPKDPT dalam penanganan basis data menggunakan.
Database yang dikembangkan di Formula One Workbook Designer terintegrasi dalam paket program sehingga pengguna dapat merubah langsung
pada interface program SPKDPT. Sistem manajemen basis data pada paket program SPKDPT memberikan
fasilitas tambah, edit, simpan dan hapus sehingga data dapat mengalami perubahan sesuai yang diinginkan pengguna. Keempat fasilitas tersebut
diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pengguna dalam penanganan basis data.
a. Data alternatif profuk dan data kriterianya
Data alternatif terdiri dari data diversifikasi tebu yang diperoleh dari pohon tebu dan kriterianya, keduanya ini merupakan hasil wawancara
dengan pakar. Data penilaian kriteria diversifikasi tebu menggunakan metode Pairwise Comparison dan data bobot alternatif produk derivat tebu
dengan menggunakan metode MPE.
54
b. Data finansial
Data finansial industri etanol terdiri dari struktur biaya industri etanol. terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari
biaya tetap dan variabel. Serta adanya rincian tiap biaya tersebut dan data asumsi-asumsi yang digunakan dalam industri tersebut. Data tersebut
digunakan sebagai basis data dalam model analisa kelayakan finansial.
c. Data alternatif startegi diversifikasi
Dalam penentuan alternatif strategi menggunakan metode AHP yang terdiri dari elemen-elemen. Elemen-elemen ini terdiri dari elemen tujuan
yang ingin dicapai, faktor kriteria yang berperan, aktor-aktor yang berperan, alternatif pemilihan strategi pengembangan diversifikasi tebu.
Data tersebut merupakan basis data untuk model alternatif strategi.
4. Sistem Manajemen Basis Model
Sistem manajemen basis model merupakan keterkaitan antara model yang berfungsi untuk menganalisa data yang terdapat pada basis data dengan
tujuan sebagai penunjang keputusan. Sistem manajemen basis model pada paket program SPKDPT menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual
Basic 6.0 . Paket ini memiliki tiga 3 model, yaitu : i Model Pemilihan
Alternatif, ii Model Alternatif startegi Pengembangan Produk, iii Model Analisa Kelayakan Finansial.
a. Model pemilihan alternatif
Model pemilihan alternatif merupakan model yang digunakan untuk membobot alternatif produk derivat tebu. Model ini dikembangkan dengan
metode Pairwise Comparison dan perbandingan exponensial MPE. Pada prinsipnya adalah pemberian bobot pada alternatif berdasarkan kriteria
yang ditetapkan yang merupakan hasil studi literatur dan wawancara pakar. Keluaran yang diharapkan adalah pemilihan produk alternatif
55 derivat tebu, yang dengan nilai terbesar akan dianalisa aspek finansialnya.
Diagram alir model penyaringan alternatif disajikan pada Gambar 13.
b. Model kelayakan finansial
Model ini digunakan untuk mengukur kelayakan dari industri produk derivat tebu terpilih. Kelayakan diukur berdasarkan parameter NPV, IRR,
BC Ratio, PBP dan BEV. Model ini mengacu dari hasil dari analisa model pemilihan alternatif produk dari model sebelumnya.
Gambar 13. Diagram alir model pemilihan alternatif
56 Data yang diperlukan untuk menganalisa kelayakan finansial adalah
input data asumsi persentase produksi tahun pertama, persentase produksi tahun kedua, persentase produksi tahun ketiga sampai kesepuluh.
Kemudian asumsi lain, yaitu : persentase produk terjual, umur proyek, angsuran pinjaman, harga produk, harga bahan baku, debt, equity, suku
bunga, biaya pajak, biaya asuransi, persentase biaya penyusutan, biaya investasi, biaya tetap, biaya variabel dan persentase biaya pemeliharaan.
Agroindustri terpilih memenuhi kriteria kelayakan apabila nilai NPV positif, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga dan nilai BC ratio lebih
besar dari satu. Diagram alir model Kelayakan finansial disajikan pada Gambar 14.
c. Model alternatif strategi pengembangan produk Model alternatif strategi pengembangan produk merupakan model
yang digunakan untuk menentukan alternatif strategi yang paling baik untuk dilakukan untuk keadaan sekarang ini terutama untuk PG Jatitujuh
sebagai tempat studi kasus penelitian ini. Selain itu model ini digunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan
alternatif strategi diversifikasi tebu. Aktor yang berperan dan terlibat dalam pengembangan strategi diversifikasi tebu. Prioritas tujuan yang
ingin dicapai. Prioritas alternatif strategi yang akan dikembangkan dalam
diversifikasi produk.
Penilaian ini dilakukan dengan mengisi kuisioner pada masing- masing eleven oleh pakar. Kuisioner AHP disajikan pada Lampiran 7.
Diagram alir model pengembangan strategi alternatif disajikan pada Gambar 15.
57 Gambar 14. Diagram alir model kelayakan finansial
58 Gambar 15. Diagram alir model strategi diversifikasi tebu
59
5. Sistem Manajemen Dialog
Sistem Manajemen Dialog adalah sistem yang berkomunikasi langsung dengan pengguna atau aktor. Sistem ini berfungsi untuk menerima input dan
memberikan output yang dikehendaki pengguna. Sistem manajemen basis
dialog memudahkan pengguna dalam mengoperasionalkan program SPKDPT.
60
VI. VERIFIKASI DAN PEMBAHASAN
A. PROGRAM UTAMA SPKDPT
Paket program SPKDPT merupakan paket program yang mengintegrasikan beberapa model yang saling terkait. Program ini dibuat untuk menentukan produk
derivat tebu yang dapat dikembangkan selain gula. Paket program SPKDPT merupakan paket program aplikasi yang dirancang sebagai alat pendukung
pengambil keputusan, produk terpilih akan dianalisa untuk diketahui kelayakan finansial usaha pendirian pabriknya, kemudian penentuan strategi diversifikasi
produk tebu dengan keadaan pergulaan Indonesia saat ini. Verifikasi paket program ini dimulai dari penentuan alternatif-alternatif
produk turunan tebu dan kriteria yang telah di tentukan hasil dari wawancara dengan pakar, kemudian dilakukan pembobotan kriteria dengan Pairwise
Comparison dan pemilihan alternatif dengan menggunakan metoda MPE.
Langkah selanjutnya menentukan strategi pengembangan diversifikasi produk turunan tebu dengan menggunakan AHP. Setelah terpilih alternatif produk
turunan tebu lalu dilakukan analisa kelayakan finansial. Program ini akan membantu calon investor atau pelaku industri yang
berminat untuk mendirikan industri produk derivat tebu terpilih. Pilihan-pilihan alternatif pengembangan usaha diversifikasi produk derivat tebu membantu dalam
penentuan langkah strategi yang sebaiknya dilakukan dalam rangka pengembangan produk derivat tebu.
Kegunaan program ini bagi calon investor atau pelaku industri adalah memberikan informasi mengenai potensi produk derivat tebu. Produk tebu
terpilih akan dianalisa kelayakan finansialnya, juga dilakukan penentuan strategi pengembangan diversifikasi produk tebu. Dengan demikian, diharapkan investor
atau pelaku industri mengetahui produk derivat tebu potensial dan resiko berinvestasi dalam pendirian pabrik produk derivat tebu.