besar memiliki higiene perorangan baik dengan jumlah responden 20 orang 57,1.
4.2.1.4 Sanitasi Lingkungan Sekolah
SD N 101200 Desa Perkebunan Hapesong mempunyai sanitasi lingkungan yang baik yaitu tersedia sumber air bersih yang mengalir terus menerus, jamban
yang berfungsi dengan baik, pekarangan sekolah yang bersih dan ada tempat pembuangan sampah.
SD Negeri 101300 Desa Napa belum memiliki sanitasi lingkungan yang baik karena hanya menyediakan jamban untuk siswa tetapi hanya untuk guru, air
yang tersedia terbatas, hanya beberapa kelas yang memiliki tempat sampah dan pembuanganair limbah dibiarkan saja mengalir di belakang pekarangan sekolah
sehingga menimbulkan genangan air.
4.3 Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square untuk mengetahui hubungan antara komponen sanitasi lingkungan rumah yaitu
penyediaan air bersih, sanitasi jamban, pengelolaan limbah dan pengelolaan sampah serta higiene perorangan yang terdiri dari kebiasaan mencuci tangan,
kebiasaan kontak dengan tanah, kebiasaan penggunaan alas kaki, kebersihan kuku dan tangan dengan kejadian kecacingan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.1 Hubungan Sanitasi
Lingkungan Rumah
dengan Kejadian
Kecacingan.
Hubungan antara komponen sanitasi lingkungan rumah yaitu penyediaan air bersih, sanitasi jamban, pengelolaan limbah dan pengelolaan sampah dengan
kejadian kecacingan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Distribusi Responden Kasus dan Kontrol Berdasarkan Keadaan Sanitasi Lingkungan pada Siswa SD Negeri 101200 Desa
Perkebunan Hapesong dan SD Negeri 101300 Desa Napa Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan.
No. Sanitasi Lingkungan Rumah
Kasus Kontrol
Nilai p
OR 95 CI
n n
1 SaranaAir Bersih
Risiko pencemaran tinggi 18
72,0 5
14,3 0,001
15,429 4,256-55,928
Risiko pencemaran rendah 7
28,0 30
85,7 Total
25 100,0
35 100,0 2.
Sanitasi jamban Risiko pencemaran tinggi
17 68,0
4 11,4
0,001 16,469
4,321-62,774 Risiko pencemaran rendah
8 32,0
31 88,6
Total 25
100,0 35 100,0 3.
Pengelolaan Air Limbah Risiko pencemaran tinggi
16 64,0
20 57,1
0,593 1,333
0,464-3,833 Risiko pencemaran rendah
9 36,0
15 42,9
Total 26
100,0 35
100,0 4.
Pengelolaan Sampah Risiko pencemaran tinggi
19 76,0
9 25,7
0,001 9,148
2,782-30,082 Risiko pencemaran rendah
6 24,0
26 74,3
Total 26
100,0 35
100,0
Berdasarkan hasil analisis hubungan keadaan sarana air bersih responden dengan kejadian kecacingan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,001
p 0,05 dengan OR sebesar 15,429 95 CI = 4,256-55,928 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keadaan sarana air bersih dengan
kejadian kecacingan. Hasil ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki sarana air bersih yang berada dalam kategori risiko pencemaran tinggi memiliki
Universitas Sumatera Utara