Dampak Kecacingan Pengendalian Kecacingan

pendidikan kepada masyarakat mengenai penularan kecacingan penting untuk dicegah Cecil, 1985. Menurut Brown 1979 infeksi yang sangat endemik dapat dicegah dengan: 1. Pengobatan orang-orang yang terkena infeksi 2. Pembuangan tinja manusia secara baik 3. Mencuci tangan sebelum makan 4. Mendidik anak-anak tentang sanitasi dan higiene perorangan 5. Mencuci dengan baik dan menyiram dengan air panas sayuran yang tidak dimasak, teristimewa penting di negeri-negeri yang memakai tinja sebagai pupuk.

2.3.4 Dampak Kecacingan

Kecacingan mempengaruhi pemasukan, pencernaan, penyerapan dan metabolisme makanan. Secara kumulatif , kecacingan dapat menimbulkan kerugian zat gizi berupa kalori dan protein serta kehilangan darah. Selain menghambat perkembangan fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, dapat menurunka ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya KepMenKes 424, 2006. Seekor cacing tambang dapat menghisap darah rata-rata 0,02 ml per harinya. Akibatnya, dapat terjadi aanemia. Keadaan ini akan mempengaruhi dan menurunkan daya tahan tubuh anak terhadap berbagai penyakit. Jika jumlah cacing gelang terlalu banyak dan bergumpal, dapat menyumbat saluran usus. Jika menyumbat saluran empedu, dapat menimbulkan Universitas Sumatera Utara gejala ikterus. Sedangkan bila cacing menggembara dan tersesat ke dalam usus buntu dapat menimbulkan penyakit usus buntu. Juga bila banyak larva cacing masuk ke saluran napas, dapat menyebabkan perdarahan kecil. Akibatnya, anak bisa batuk hebat disertai dahak yang mengandung larva, sesak napas atau tersedak cacing.

2.3.5 Pengendalian

Pencegahan dan pemberantasan penyakit kecacingan pada umumnya adalah dengan pemutusan rantai penularan, yang antara lain dilakukan dengan pengobatan massal, perbaikan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan serta pendidikan kesehatan Soedarto, 1991. Hal-hal yang perlu dibiasakan agar tercegah dari penyakit kecacingan adalah sebagai berikut Nadesul, 1997: 1. Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan, gunakan sabun dan bersihkan bagian kuku yang kotor. 2. Biasakan menggunting kuku secara teratur seminggu sekali. 3. Tidak membiasakan diri menggigit kuku jemari tangan atau menghisap jempol. 4. Tidak membiasakan bayi dan anak-anak bermain-main di tanah. 5. Tidak membuang kotoran di kebun, parit, sungai atau danau dan biasakan buang kotoran di jamban. 6. Biasakan membasuh tangan dengan sabun sehabis dari jamban 7. Biasakan tidak jajan penganan yang tidak tertutup atau terpegang-pegang tangan. Universitas Sumatera Utara 8. Di wilayah yang banyak terjangkit penyakit kecacingan, periksakan diri ke puskesmas terlebih ada tanda gejala kecacingan. 9. Segera mengobati penyakit cacing sampai tuntas 10. Penyakit cacing berasal dari telur cacing yang tertelan dan kurangnya kebersihan diri dan lingkungan yang tidak baik. 11. Biasakan makan daging yang sudah benar-benar matang dan bukan yang mentah atau setengah matang. 12. Biasakan berjalan kaki kemana-mana dengan memakai alas kaki. 13. Obat cacing hanya diberikan kepada orang yang benar-benar mengidap penyakit kecacingan 14. Biasakan makan lalap mentah yang sudah dicuci dengan air bersih yang mengalir. Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

5 87 152

Hubungan Higiene Perorangan Siswa Dengan Infeksi Kecacingan Anak SD Negeri Di Kecamatan Sibolga Kota Kota Sibolga

5 31 138

Hubungan Sanitasi Dasar dan Higiene Perorangan dengan Infeksi Kecacingan Pada Siswa SD Negeri 067773 Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan MarelanTahun 2016

1 9 148

Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Kecacingan pada Murid SD Negeri Abe Pantai Jayapura

0 1 11

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SDN 101200 DESA PERKEBUNAN HAPESONG DAN SDN 101300 DESA NAPA KECAMATAN BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015

0 0 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sanitasi - Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dan Higiene Perorangan dengan Kejadian Kecacingan di SD Negeri 101200 Desa Perkebunan Hapesong dan SD Negeri 101300 Desa Napa Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun

0 0 34

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SDN 101200 DESA PERKEBUNAN HAPESONG DAN SDN 101300 DESA NAPA KECAMATAN BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 14

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

0 0 48

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

0 1 35

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CACING PITA (Taenia Solium) PADA SISWA SD NEGERI 173547 DI DESA TAMBUNAN KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2014

0 0 16