4. Ukuran yang terbatas : keluarga merupakan kelompok yang
terbatas ukurannnya dan merupakan skala yang paling kecil dari semua organisasi formal yang merupakan struktur sosial
5. Posisi inti dalam struktur sosial : keluarga merupakan inti dari
organisasi-organisassi sosial lainnya kerap kali didalam masyarakat yang sederhana maupun didalam masyarakat yang lebih maju,
struktur sosial secara keseluruhan dibentuk dari satuan – satuan keluarga.
6. Tanggung jawab para anggota : keluarga memiliki tuntutan –
tuntutannya dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi – kondisi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mampu dilakukan oleh
keluarga. 7.
Aturan kemasyarakatan aturan – aturan sosial : aturan-aturan kemasyarakatan pada khusunya terjaga dengan adanya hal-hal yang
tabu dan aturan-aturan sah yang menetukan kondisi-kondisi masyarakatnya Khairuddin, 1997: 5-10
2.5.3 Fungsi-Fungsi Pokok Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yakni fungsi yang sulit dirubah dan digantikan oleh orang lain. Sedangkan fungsi-fungsi lain
atau fungsi-fungsi sosial, relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan. Fungsi-fungsi pokok tersebut antara lain :
a. Fungsi Biologik
Universitas Sumatera Utara
Keluarga merupakan tempat lahirnya anak – anak, fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup masyarakat. Namun, fungsi ini juga mengalami perubahan
karena keluarga sekarang cenderung pada jumlah anak yang sedikit. b.
Fungsi Afeksi Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi.
Hubungan afeksi ini tumbuh sebagai akibat hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan. Melalui hubungan cinta kasih yang menjadi dasar perkawinan,
dari cinta kasih ini lahirlah hubungan hubungan persaudaraan, persahabatan, kebiasaaan, indentifikasi, persamaan pandangan mengenai nilai-nilai cinta kasih.
Hubungan afeksi ini merupakan faktor penting bagi perkembangan pribadi anak. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler dan asing, pribadi sangat
membutuhkan hubungan afeksi seperti yang terdapat pada keluarga, suasana afeksi itu tidak terdapat dalam institusi sosial lainnya.
c. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi menunjukkan peranan keluarga dalam kepribadian anak. Melalui interak sosial dalam keluarga, anak mempelajari pola – pola tingkah laku,
sikap dan keyakinan, cita-cita dan nilai–nilai dalam mayarakat dalam rangka perkembangan kepribadiaannya.
2.5.4 Peranan Keluarga Terhadap Perkembangan Individu
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat dimana dia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial
dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Semua yang diuraikan mengenai
Universitas Sumatera Utara
interaksi kelompok berlaku pula dalam interaksi kelompok keluarga yang merupakan kelompok primer termasuk pembentukan norma-norma sosial,
internalisasi norma-norma, terbentunya tingkah laku individu dan lain-lain. Di dalam keluarga interaksi sosial individu berdasarkan simpati, ia pertama-tama
belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerjasama, bantu membantu.
Dalam interaksi sosial individu, seseorang pertama-tama memegang peranan sebagai mahluk sosial yang memiliki norma-norma dan kecakapan dalam
pergaulannya dengan orang lain. Pengalaman-pengalaman dalam interaksi sosial dalam keluarga turut menentukan pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang
lain dalam pergaulan sosial diluar keluarganya, didalam masyarakat pada umumnya berlangsung tidak wajar.
Selain peranan umum keompok keluarga sebagai kerangka sosial yang pertama, tempat manusia berkembang sebagi mahluk sosial terdapat pula peranan-
peranan tertentu di dalam keadaan-keadaan keluarga yang dapat mempenagaruhi perkembangan individu sebagai mahluk sosial, antara lain:
a. Status sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi keluarga tentulah berpengaruh terhadap perkembangan individu, apabila kita perhatikan bahwa adanya perekonomian yang cukup, maka
lingkungan material yang dihadapi individu didalam keluarga itu lebih luas untuk mengembangkan bermacam – macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan
apabila tidak ada peranannya. Hubunagn orang tua dalam status sosial ekonomi serba cukup dan kurang mengalami tekanan – tekanan fundamental seperti dalam
Universitas Sumatera Utara
memperoleh nafkah hidupnya yang memadai. Orang tua dapat mencurahkan perhatian yang lebih mendalam pada pendidikan anaknya apabila ia tidak dibebani
dengan masalah kebutuhan primer. b.
Kebutuhan keluarga Salah satu faktor utama lain yang mempengaruhi perkembangan sosial individu
adalah faktor keutuhan keluarga. Keutuhan keluarga adalah keutuhan dalam struktur keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak. Apabila tidak ada ayah
atau ibu atau bahkan keduanya, maka struktur keluarga sudah tidak utuh lagi. Selain keutuhan dalam struktur keluarga dimaksudkan pula keutuhan dalam
interaksi keluarga, bahwa dalam keluarga berlangsung interaksi sosial yang wajar harmonis. Apabila orang tua berselisih disertai dengan tindakan agresif;
keluarga tidak dapat tidak dpat dikategorikan sebagai keluarga yang utuh. c.
Sikap dan kebiasaan orang tua Peranan keluarga terhadap perkembangan sosial individu tidak hanya terbatas
pada status sosial ekonominya atau pada keutuhan struktur dan interaksinya saja. Demikin juga cara-cara dan sikap-sikap dalam pergaulannya memegang peranan
cukup penting didalamnya. Keluarga itu merupakan kelompok sosial dengan tujuan, struktur norma, dinamika kelompok, termasuk cara–cara kepemimpinanya
yang sangat mempengaruhi kehidupan individu yang menjaddi anggota keluarga tersebut. Begitu pula cara-cara bertingkah laku orang tua yang dalam hal ini
menjadi pemimpin kelompok sangat mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat merangsang perkembangan ciri-ciri tertentu pribadi anaknya.
d. Status anak dalam keluarga
Universitas Sumatera Utara
Status anak berperan sebagai suatu faktor yang dapat mempeenagaruhi perkembangan sosial dalam keluarganya. Status anak misalnya, status anak sebagi
anak tunggal, anak sulung atau anak bungsu diantara saudaranya. Hasil dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa anak tunggal dibandingkan dengan
anak–nak yang bersaudara biasanya sangat egois, terdapat hal – hal mengenai ‘peranan aku’ didalam dirinya.
2.6 Defenisi Konsep Kesejahteraan Sosial