Jaminan Dalam Pemborongan Pekerjaan

sendiri, atau suatu pemberian kepada orang lain, mengandung suatu syarat semacam itu”. Pasal ini mengkonstruksikan bahwa sesorang dapat mengadakan perjanjian yang dibuat untuk kepentingan pihak ketiga, dengan suatu syarat yang ditentukan. Sedangkan dalam pasal 1318 KUHPerdata tidak hanya mengatur perjanjian untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan ahli warisnya dan untuk orang-orang yang memperoleh hak daripadanya.

D. Jaminan Dalam Pemborongan Pekerjaan

Dalam perjanjian pemborongan pekerjaan ada empat jaminan, yaitu 34 : 1. Bank GaransiGaransi BankJaminan Bank Bank garansi merupakan salah satu bentuk dari penanggungan borgtochtguarante. Dalam hal ini bank bersedia sebagai penanggungpenjamin berarti bersedia menanggung resiko apabila debituryang terjamin melakukan wanprestasi, karena bank sebelumnya telah meminta jaminan lawankontra garansi kepada debiturterjamin yang nilainya sekurang-kurangnya sama dengan jumlah uang yang ditetapkan sebagai jaminan yang tercantum dalam bank garansi. Jaminan lawankontra garansi dapat berupa surat tunai atau lainnya seperti dana giro, deposito, surat-surat berharga dan harta kekayaan lainnya. Demikian juga atas pemberian bank garansi, bank akan menerima imbalan yang disebut dengan provisi dari debiturterjamin yang besarnya dihitung atas 34 Ibid, hal 128 Universitas Sumatera Utara dasar persentase dari jumlah nilai bank garansi untuk jangka waktu tertentu. Apabila terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh debiturterjamin, maka bank sebagai penanggungpenjamin menggantikan kedudukan debiturterjamin, oleh karena itu bank membayar sejumlah uang kepada krediturpenerima jaminan. Sejak saat itu menjadi hubungan antara pihak yang memberikan kreditkreditur dengan pihak yang menerima kreditdebitur. Melihat hal tersebut maka bank garansi tidak lain adalah suatu bentuk kredit yang tergantung pada suatu keadaan tertentu di waktu mendatang. Hubungan kredit tidak timbul apabila atas pemberian bank garansi disediakan jaminan lawankontra garansi yang cukup nilainya dan bank mencairkan jaminan lawan tersebut. Praktek bank garansi ini dalam pemborongan pekerjaan telah ditentukan dalam peraturan perundang- undangan, yaitu dalam Kepres No 16 Tahun 1994 Jo Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang-Jasa Pemerintah. Ketentuan tersebut mewajibkan dalam perjanjian pemborongan pengadaan barang dan jasa yang bernilai di atas Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah bagi rekanan untuk memberikan surat jaminan bank bank garansi. Namun harus diperhatikan bahwa bank garansi ini berbeda dengan kredit yang diberikan kepada pemborong berupa Kredit Modal Kerja KMK Konstruksi. Bank garansi wajib disediakan sebelum pekerjaan dilaksanakan, sementara KMK Konstruksi baru ada setelah pemborongrekanan mendapat proyek pekerjaan. Sifat dari bank garansi Universitas Sumatera Utara adalah accessoir, artinya bank garansi merupakan perjanjian tambahan yang bergantung pada adanya perjanjian pokok seperti perjanjian pemborongan pekerjaan. Pada dasarnya bank sebagai penanggungpenjamin mempunyai hak istimewahak utama, yaitu hak untuk menuntut agar harta benda si debiturterjamin lebih dulu disita dan dijual, dengan mengingat pasal 1831 KUHPerdata 35 . Dalam praktek, bank dalam memberikan bank garansi selalu melepaskan hak istimewahak utamanya untuk menuntut supaya benda-benda debitur terleih dahulu disita atau dijual guna melunasi utangnya. Ada beberapa macam bank garansi perjanjian pemborongan, yaitu : a. Jaminan penawaranJaminan TenderJaminan PelelanganTender BondBid Bond, diperuntukkan bagi rekanan yang akan mengikuti tender dengan nilai proyek diatas Rp. 50 juta. Jaminan ini dimaksudkan agar rekanan yang mengikuti pelelangan betul-betul rekanan yang bonafid dan dapat dipercaya. b. Jaminan pelaksanaanPerformance bond, tujuannya menjamin pelaksanaan proyek. c. Jaminan Uang MukaPrepayment BondAdvance Payment Bond, merupakan bentuk bank garansi dengan nama surat jaminan uang muka, yang nilainya sekurang-kurangnya sama dengan besarnya 35 Pasal 1831 KUHPerdata berbunyi “si penaggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si berpiutang selainnya jika si berutang lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya. Universitas Sumatera Utara uang muka proyek yang sebelumnya dimuat dalam dokumen pelelangan. d. Jaminan PemeliharaanMaintenance Bond, merupakan bentuk jaminan bank garansi yang dimaksudkan agar rekanan dalam masa pemeliharaan wajib melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan dari pekerjaannya. 2. Surety Bond Surety bond adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi kerugian yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila yang dijamin cidera janjiwanprestasi. Surety Bond dalam pemborongan pekerjaan juga ada 4 macam, yaitu a. Jaminan PenawaranBid Bond b. Jaminan PelaksanaanPerformance Bond c. Jaminan Uang MukaAdvance Payment Bond d. Jaminan PemeliharaanMaintenance Bond 3. Jaminan PemeliharaanMaintenance Bond Pada waktu prestasi telah mencapai 100 maka diadakan penyerahan proyek kepada bouwheer yang disebut penyerahan pertama. Pada penyerahan pertama harga borongan pada umumnya baru dibayar 95 dari harga bangunan. Dengan demikian sisa harga borongan sebesar 5 dari harga borongan masih ditahan oleh bouwheer dengan maksud rekanan dalam masa pemeliharaan, yaitu masa dari penyerahan pertama sampai Universitas Sumatera Utara dengan penyerahan kedua, rekanan wajib memperbaiki kekurangan atau menambah pekerjaan yang masih kurang. Dengan demikian, apabila rekanan tidak memperbaiki kekurangan-kekurangannya dalam masa pemeliharaan, maka bouwheer tidak mau menyerahkan sisa harga borongan sebesar 5 kepada rekanan, melainkan dipergunakan untuk memperbaiki kekurangannya atau menambah pekerjaan yang dilakukan sendiri atau diserahkan kepada pihak lain. Namun apabila rekanan mengerjakan perbaikan-perbaikan dan hasilnya telah disepakati oleh bouwheer maka harga sebesar 5 akan dikembalikan kepada rekanan. 4. Jaminan PembangunanBouw Garansi Dalam perjanjian pemborongan dimana bouwheer mensyaratkan adanya pemborong peserta yang akan melanjutkan pekerjaan jika pemborong utama tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya, misalnya meninggal dunia dan sebagainya. Jaminan pembangunan mempunyai tujuan agar proyek dapat berjalan berkesinambungan dan tidak macet di jalan. Di dalam praktek, jaminan pembangunan ini sangat jarang dilaksanakan, namun jaminan ini tetap harus diperhatikan karena jaminan ini dapat menjadikan pembangunan berkesinambungan dan tidak berhenti di tengah jalan.

E. Wanprestasi Dalam Pemborongan Pekerjaan