Prosedur Untuk Memperoleh Kredit

Sementara dari pihak debitur, yaitu kontraktor, maka yang berwenang untuk melakukan tindakan hukum tentu harus melihat pada ketentuan yang berlaku, yaitu dilakukan oleh organ badan usaha yang diberi wewenang bertindak atas nama badan usaha, misalnya :  Perseroan Terbatas PT, maka yang berwenang adalah Dewan Direksi 36 ,  Yayasan, maka yang berwenang adalah Pengurus Yayasan 37 .  Persekutuan Komanditer CV, Usaha Dagang, dan bentuk lain badan usaha bukan berbadan hukum, dilakukan oleh Direktur atau jabatan yang berwenang untuk melakukan pengurusan badan usaha.

2. Prosedur Untuk Memperoleh Kredit

Proses pemberian putusan kredit terdiri dari 2 tahap, yaitu meliputi kegiatan prakarsa dan putusan kredit dengan penjelasan : a. Prakarsa kredit dilakukan oleh Pejabat Pemrakarsa, yang meliputi : 1 Prakarsa danatau permohonan kredit Prakarsa kredit dapat dilakukan oleh setiap unit kerja BRI, termasuk Kantor Cabang. Selain melalui prakarsa, pemberian kredit juga dilakukan atas dasar permohonan yang diajukan oleh debitur kontraktor yang diajukan secara tertulis melalui suatu surat permohonan dan dicatat dalam Register 36 Pasal 92 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 37 Pasal 31 UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Universitas Sumatera Utara Permohonan Kredit. Kemudian dilakukan pre-screening atau analisis awal yang memperhatikan daftar kredit macet BI, daftar hitam BI, dan daftar hitam BRI terhadap badan usaha kontraktor klasifikasi “hitam” yang mana permohonannya dapat langsung ditolak dan diberitahu alasannya secara tertulis. Juga dicari informasi yang relevan dari berbagai sumber mengenai pemohon yang akan menunjang analisis dan evaluasi terhadap kredit 5’C pemohon. Apabila kredit tergolong dapat dilayani klasifikasi “putih” atau “abu-abu” wajib melengkapi Surat Keterangan Permohonan Pinjam dan Laporan Kunjungan Nasabah. 2 Analisis dan Evaluasi Kredit Semua permohonan kredit yang akan diproses harus dilakukan analisis dan evaluasi tertulis oleh Pejabat Kredit Lini. Kedalaman analisis disesuaikan dengan tingkat dan kompleksitas resiko kredit yang sedang dipertimbangkan. Analisis kredit yang dilakukan meliputi analisis 5’C yang terdiri atas analisis kualitatif dilakukan terhadap kualitas dan stabilitas usaha dengan mempertimbangkan posisi pasar dan persaingan, prospek usahanya, karakter pemohon, latar belakang, dan kualitas manajemennya dan analisis kuantitatif untuk mengetahui kondisi keuangan pemohon. 3 Negosiasi Kredit Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini pejabat kredit lini akan melakukan negosiasi kepada kontraktor, yaitu negosiasi besaran kredit yang akan diberikan dan jaminan yang akan diberikan kepada BRI. 4 Penetapan Struktur dan Tipe Kredit Setelah melihat kondisi usaha kontraktor maka kredit yang akan diberikan diklasifikasikan sebagai KMK Konstruksi dengan ketentuan tersendiri yang diatur dalam Surat Edaran BRI No. S.25a-DIRADK072002. Dengan demikian maka selanjutnya pemohon kredit kontraktor selanjutnya harus melengkapi paket kredit dengan memperhatikan syarat-syarat yang ditentukan dalam Surat Edaran tersebut. 5 Rekomendasi Pemberian Putusan Kredit Apabila hasil analisis telah didapat dengan penilaian bahwa kredit layak diberi kepada kontraktor, maka pejabat kredit lini dapat memberikan rekomendasi kepada pejabat pemutus agar kredit diterimadiberikan dengan memperhatikan analisis yang dilakukan terhadap kontraktor. b. Putusan Kredit dilakukan oleh pejabat pemutus yang mempunyai limit kredit tertentu dengan memperhatikan : 1 Kelengkapan paket kredit Sebelum kredit diberikan putusannya, maka pemohon kredit kontraktor wajib memperhatikan kelengkapan paket kredit Universitas Sumatera Utara dengan memenuhi syarat pemberian kredit dan mengisi formulir-formulir yang berkaitan dengan itu. 2 Analisis dan Evaluasi Kredit yang dibuat oleh pejabat pemrakarsa Analisis yang dilakukan melihat pada prinsip 5’C. 3 Rekomendasi Kredit yang dibuat oleh Pejabat Pemrakarsa Rekomendasi kredit dari pejabat pemrakarsa selanjutnya akan diserahkan kepada pejabat pemutus untuk ditetapkan apakah kredit akan diberikan atau tidak. 4 Memberikan putusan kredit Kredit kemudian akan diputus oleh pejabat pemutus, yaitu Pimpinan Cabang untuk selanjutnya disertai dengan perintah pencairan kredit dan pengawasan kepada kontraktor oleh pejabat kredit lini lainnya.

3. Pelaksanaan Pengembalian Kredit