yang memenuhi kriteria, yaitu keluarga suku Batak Toba asli, merupakan keluarga kandung dengan penderita stroke, dan bersedia menjadi responden.
3. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2010 sampai dengan Juni 2011. Pengumpulan data telah dilaksanakan pada bulan Januari 2011 sampai April
2011. Penelitian ini dilakukan di Pematangsiantar. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini karena Pematangsiantar merupakan daerah dengan penduduk
Batak Toba yang masih menganut nilai-nilai suku Batak Toba yang belum terkontaminasi budaya asing di luar suku Batak Toba. Selain itu, lokasi ini belum
pernah dilakukan penelitian tentang perawatan penderitan stroke oleh keluarga suku Batak Toba. Untuk memudahkan peneliti maka peneliti melakukan
pengambilan sampel penelitian di Polineurologi Rumah Sakit Umum Daerah dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya
rumah sakit rujukan milik pemerintah kota Pematangsiantar.
4. Pertimbangan Etik Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan USU. Dalam pengumpulan data terdapat beberapa hal
yang berkaitan dengan permasalahan etik dalam pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menjelaskan maksud, tujuan, dan prosedur penelitian
kepada responden. Apabila responden bersedia untuk diteliti maka terlebih dahulu responden harus menandatangani lembar persetujuan informed consent. Jika
responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
Universitas Sumatera Utara
menghormati haknya. Peneliti tidak mencantumkan nama responden dalam lembar kuesioner yang diisi oleh responden demi menjaga kerahasian responden.
Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu untuk menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden Nursalam, 2003.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dalam bentuk kuesioner yang harus dijawab oleh responden.
Instrumen ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama yaitu kuesioner data demografi responden yang meliputi umur, jenis kelamin, hubungan dengan
penderita, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan perawatan penderita stroke di rumah. Bagian kedua yaitu kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan
yang menggambarkan bagaimana perawatan penderita stroke di rumah oleh keluarga suku Batak Toba. Kuesioner ini terdiri dari 25 pernyataan yang peneliti
kembangkan dari teori perawatan penderita stoke di rumah. Kuesioner terdiri dari pernyataan yang mengidentifikasi dan mendeskripsikan perawatan stroke di
rumah, seperti membantu aktivitas fisik setelah stroke, menangani kebersihan diri, menangani masalah makan dan minum, kepatuhan program pengobatan di rumah,
mengatasi masalah kognitif dan emosional, dan pencegahan cedera jatuh Peneliti menggunakan skala likert, dengan jawaban selalu SL: 4, sering: 3,
kadang-kadang KD: 2, dan tidak pernah TP: 1. Total skor yang terendah adalah 25 dan skor tertinggi ada 100. Untuk mengetahui kategori perawatan
penderita stroke di rumah oleh keluarga suku Batak Toba di Pematangsiantar, peneliti melakukan penilaian terhadap jawaban dari tiap pertanyaan, yaitu
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan rumus statistik, p= rentang banyak kelas Hidayat, 2007, di mana p merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
sebesar 75 dan 3 kategori kelas untuk perawatan penderita stroke di rumah baik, cukup baik, kurang baik. Batas kelas interval pertama digunakan p=25 dan nilai
terendah 25. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh skor dari masing-masing kategori, yaitu kategori kurang baik dengan nilai 25-49, kategori cukup baik
dengan nilai 50-74, dan kategori baik dengan nilai 75-100. Bagian ketiga dari instrument penelitian ini yaitu kuesioner yang berisi
pertanyaan terbuka mengenai pantangan, anjuran kepercayaan, dan penggunaan obat tradisional dalam keluarga suku Batak Toba selama merawat penderita stroke
di rumah. Peneliti mengumpulkan semua jawaban dari pertanyaan terbuka dan menganalisa setiap jawaban dari masing-masing responden untuk mengetahui
adanya pantangan, anjuran kepercayaan, dan penggunaan obat tradisional dalam keluarga suku Batak Toba selama merawat anggota keluarganya yang sakit stroke.
6. Validitas dan Reliabilitas