Ringkasan Cerita Analisis Konflik Sosial Dalam Komik Team Medical Dragon Karya Nagai Akira Dan Nogizaka Taro

BAB III ANALISIS KONFLIK SOSIAL PARA TOKOH DALAM KOMIK TEAM MEDICAL DRAGON

3.1 Ringkasan Cerita

Rumah Sakit Universitas Mei Shin merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Jepang. Namun tidak dengan birokrasinya. Birokrasi rumah sakit ini tidak lebih dari sekumpulan masyarakat feodal. Di dalam masyarakat feodal yang menganggap sang profesor sebagai titik puncak, kesalahan medis ataupun korupsi disembunyikan dan diabaikan seolah sudah sewajarnya. Yang menjadi korban adalah para pasien. Kondisi seperti inilah yang kemudian mendorong seorang asisten profesor wanita bernama Dr. Akira Kato untuk melakukan reformasi. Namun ia hanya bisa melakukan hal tersebut apabila sudah mendapat gelar profesor. Untuk mendapatkan gelar profesor, ia harus menyusun thesis mengenai Batista, sebuah operasi jantung yang sangat sulit dan belum pernah dilakukan sebelumnya di Jepang. Demi keberhasilan thesisnya tersebut, Dr. Akira kemudian meminta bantuan Ryutaro Asada. Ryutaro Asada adalah seorang dokter bedah dada dan jantung yang sangat jenius dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap keselamatan nyawa pasien. Ia bahkan menjadi satu-satunya orang Jepang yang pernah mengepalai tim medis level dunia di NGO dan diberi nama Team Medical Dragon. Namun kejeniusan dan sifatnya yang terlalu mementingkan pasien itu justru dianggap sebagai penghalang bagi para birokrat rumah sakit yang haus akan Universitas Sumatera Utara uang dan kekuasaan. Ia pun difitnah dan dipecat dari pekerjaannya. Akibatnya karir cemerlang Ryutaro pun harus berakhir karena permainan licik para birokrat rumah sakit tersebut yang menyebabkannya tidak bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit mana pun. Ajakan Dr. Akira untuk kembali ke dunia medis pada awalnya ditolak oleh Ryutaro karena ia merasa muak harus berurusan kembali dengan para birokrat rumah sakit yang licik dan tamak. Namun keputusannya berubah ketika Miki Satohara, teman baiknya, memintanya untuk kembali menjadi dokter. Ryutaro pun menerima tawaran Dr. Akira untuk bekerja di rumah sakit Universitas Mei Shin dengan perjanjian ia diberi kebebasan untuk memilih anggota timnya sendiri. Semenjak bekerja di rumah sakit tersebut, Ryutaro merasa kecewa dengan sikap pihak rumah sakit yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan para pasien. Uang dan kekuasaan telah merubah sikap mereka, terutama para profesor selaku pimpinan. Bagi Ryutaro yang selalu menomorsatukan kepentingan dan keselamatan pasien, hal itu merupakan sesuatu yang sangat bertentangan dengan hati nuraninya. Akibatnya, Ryutaro kerap membuat ulah dan bertindak sesuka hati sebagai bentuk protesnya terhadap birokrasi rumah sakit. Ia tidak segan-segan untuk melanggar aturan rumah sakit bahkan perintah atasannya sendiri apabila hal tersebut dianggap dapat membahayakan keselamatan pasien. Selain itu, Ryutaro juga memilih orang-orang yang bermasalah dengan birokrasi dirumah sakit Meishin untuk menjadi anggota tim Batista-nya, yaitu Noboru Iijuin; seorang dokter magang yang piln-plan dan mementingkan diri sendiri, Dr. Keisuke Fujiyoshi; seorang dokter yang idelis, Miki Satohara; perawat yang memiliki Universitas Sumatera Utara masa lalu yang kelam, serta Dr. Arase; dokter mata duitan yang juga memiliki masa lalu yang kelam. Ulah Ryutaro tersebut membuat Dr. Akira harus berkali- kali mendapat teguran dari Professor. Di lain pihak, ulah Ryutaro tersebut juga menjadi batu sandungan bagi Dr. Akira untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon profesor berikutnya. Prof. Takeo yang pada awalnya berjanji untuk merekomendasikan Dr. Akira, ternyata membatalkan niatnya tersebut secara sepihak. Selain karena rasa tidak sukanya terhadap Ryutaro, ia pun ingin menyingkirkan Dr. Akira yang dianggapnya hanya akan menjadi pengahalang baginya untuk meraih semua ambisinya. Prof Takeo tidak akan segan-segan untuk menyingkirkan siapa saja yang dianggapnya akan menghalangi rencananya. Ryutaro bersama anggota tim Batista lainnya yang mengetahui permainan licik Prof. Takeo, secara diam-diam telah mengatur rencana untuk melakukan reformasi pemilihan profesor. Mereka pun mulai menyusun strategi. Namun, rencana mereka dapat dicium oleh Prof. Takeo. Perang dingin pun tak dapat dihindari. Masing-masing pihak berusaha untuk menjatuhkan.

3.2 Analisis Konflik Sosial Para Tokoh Dalam Komik Team Medical Dragon