Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Dr. Arase Cuplikan 12 Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Dr. Kihara Cuplikan 13

f. Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Dr. Arase Cuplikan 12

Noboru Ijuuin tidak dapat memaafkan Dr. Arase yang telah mengambil keuntungan materi yang sangat banyak dengan cara mengorbankan nyawa pasien. Tidak hanya itu, materi yang didapatkannya itu pun dihamburkan-hamburkan untuk sesuatu yang tidak berguna, termasuk membeli sake mahal seharga 15 ribu yen per satu shot. Hal ini membuat Noboru tidak dapat menahan emosinya. Noboru : “Dokter Arase itu memang serampangan, kok. Habis, meski sudah mengambil ongkos anestesi yang mahal, pada akhirnya pasien tetap mati juga, kan? Arase : Dr. Arase yang tersinggung kemudian melemparkan gelas yang dipegangnya ke arah Noboru, hingga Noboru terkejut “Kacamata, belikan gelas sana. Yang paling mahal dan paling berkilau. Cepat” Noboru : “Kalau memang segitu sukanya sama uang, sekalian saja jual organ tubuhnya sendiri” Vol. 6 Karte 44 Analisis Pada cuplikan di atas terlihat adanya konflik sosial antara tokoh Noboru dan Dr. Arase. Konflik terlihat dari cara Dr. Arase yang melemparkan gelas ke arah Noboru. Tindakan Dr. Arase tersebut mengindikasikan bahwa ia merasa tersinggung dengan ucapan Noboru yang kasar terhadapnya. Tokoh Noboru sendiri merasa kecewa akan sikap Dr. Arase yang menghambur-hamburkan uang yang didapatnya dengan mengorbankan nyawa pasien. Rasa kecewa tersebut Universitas Sumatera Utara mendorong Noboru untuk berprilaku tidak sopan dengan cara mengucapkan kata- kata kasar terhadap Dr.Arase yang berusia lebih tua darinya. Prilaku tokoh Noboru tidak sesuai dengan pemikiran gorin dan wu-lun yang mengatur etika moral dalam hubungan manusia. Noboru seharusnya menghormati Dr. Arase yang berusia lebih tua, salah satunya dengan berkata dan bersikap sopan terhadapnya. Namun karena tidak dapat menahan emosi akibat rasa kecewa yang besar terhadap Dr. Arase, ia pun mengeluarkan kata-kata kasar yang menyinggung perasaan Dr. Arase dan membuatnya marah.

g. Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Dr. Kihara Cuplikan 13

Dr. Kihara berusaha melindungi kesalahan malapraktik yang dilakukan oleh juniornya, Dr. Kodama, yang telah meninggalkan jarum bedah di tubuh pasien. Namun, Ryutaro yang mengetahui hal tersebut berencana akan memberitahu pihak keluarga dan melakukan operasi ulang. Hal ini berarti ancaman kehancuran terhadap karir Dr. Kodama. Ulah Ryutaro yang suka ikut campur urusan orang lain itu membuat Dr. Kihara marah. Kihara : “..........................Kau memang pembawa bencana bagi siapa pun DOKTER BRENGSEK PEMBAWA BENCANA” Vol. 7 Karte 51 Analisis Pada cuplikan di atas terlihat adanya konflik antara Dr. Kihara dengan Ryutaro. Tindakan Ryutaro yang suka mencampuri urusan orang lain kerap membahayakan posisi orang tersebut. Hal ini lah yang membuat Dr. Kihara marah dan Universitas Sumatera Utara menganggap Ryutaro sebagai pembawa bencana, seperti yang terdapat pada dialog dokter brengsek pembawa bencana . Tindakan Ryutaro yang suka mencampuri urusan orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu adalah perbuatan yang tidak baik. Namun, ucapan kasar Dr. Kihara terhadap Ryutaro pun tidak bisa dibenarkan, karena tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Hal ini juga tidak sesuai dengan etika moral yang berlaku di Jepang, terutama bertentangan dengan pemikiran gorin. Cuplikan 14 Kebencian Dr. Kihara terhadap Ryutaro semakin besar. Pada saat Ryutaro cs sedang melakukan operasi Batista, Dr. Kihara berusaha mempengaruhi semua orang yang melihat operasi tersebut dengan cara menjelek-jelekkan Ryutaro cs agar tidak mendapatkan suara pada pemilihan profesor berikutnya. Kihara : “...........Ini pasti Cuma pamer ..........sebagai buktinya, coba lihat saja Padahal bisa mengambil graft dari bagian lain, tapi malah sengaja mengambil dari arteri gastroepiploik kanan yang lebih sulit. Dia pasti tahu kalau sedang ditonton.” Berkata dalam hati Intrik kalian terbaca jelas Jangan kira kalian bisa mengumpulkan suara dengan pertunjukkan murahan seperti ini Analisis Berdasarkan cuplikan di atas terlihat bahwa kebencian Dr. Kihara terhadap Ryutaro semakin besar. Konflik di antara keduanya pun semakin runcing, hal ini dapat dilihat dari upaya Dr. Kihara untuk menjatuhkan Ryutaro dengan segala cara termasuk menjelek-jelekkan Ryutaro di hadapan rekan dokter lainnya. Universitas Sumatera Utara Dengan begitu, Ryutaro tidak akan mendapatkan suara pada saat pemilihan profesor dan ia akan segera dipecat. Inilah yang diharapkan Dr. Kihara. Tindakan Dr. Kihara yang menggunakan segala cara untuk menjatuhkan musuhnya tersebut merupakan suatu tindakan yang tidak buruk dan tidak bermoral. Tindakan Dr. Kihara di atas juga bertentangan dengan etika moral di Jepang. Prilaku Dr. Kihara yang suka menjelek-jelekkan orang lain dengan niat menjatuhkan tidak sesuai dengan pemikiran gorin yang merupakan landasan moral masyarakat Jepang.

h. Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Prof. Takeo Cuplikan 15