Analisis
Berdasarkan cuplikan di atas dapat kita lihat bahwa tokoh Dr. Keisuke tidak mengindahkan ucapan rekan kerjanya. Ketidakpedulian tokoh Dr. Keisuke
terhadap larangan temannya tersebut mengindikansikan secara tidak langsung penentangan terhadap atasan Tindakan penentangan tersebut menunjukkan
kurangnya rasa hormat Dr. Keisuke selaku bawahan terhadap atasannya. sebagai bawahan, Dr, Keisuke seharusnya mematuhi perintah atasan atau setidaknya
meminta izin terlebih dahulu jika akan memindahkan putrinya ke rumah sakit lain. Namun hal tersebut tidak dilakukannya sehingga terjadilah konflik.
Prilaku yang ditunjukkan oleh tokoh Dr. Keisuke di atas merupakan hal yang bertentangan dengan etika moral di Jepang. Seorang bawahan harus menghormati
atasan seperti yang diajarkan dalam pemikiran gorin dan wu-lun. Tetapi apa yang dilakukan oleh tokoh Dr. Keisuke adalah hal sebaliknya yaitu menentang
atasannyan. Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan terhadap ajaran tersebut. Tokoh Dr. Keisuke belum dapat menjalankan peran dan fungsinya sebagai
bawahan dengan baik.
e. Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Satohara Miki Cuplikan 10
Tindakan terlarang perawat Miki yang mengambil graft pada saat operasi membuat ia dimusuhi oleh sesama teman kerjanya. Ia pun menjadi bahan
pergunjingan teman-temannya. Bahkan seorang temannya tidak mau menyerahkan list alat-alat operasi kepada perawat Miki secara langsung,
Universitas Sumatera Utara
sekalipun perawat Miki tersebut ada di depannya. Perawat tersebut meminta bantuan temannya yang lain untuk menyerahkannya kepada perawat Miki.
Vol. 5 Karte 36
Analisis
Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa tokoh perawat Miki mengalami konflik dengan sesama rekan perawat lainnya. Perawat Miki telah melakukan tindakan
yang dilarang yaitu mengambil graft pada saat operasi dimana tindakan tersebut hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter. Walaupun demikian, ia melakukannya
demi menyelamatkan nyawa pasien. Tindakannya yang di luar batas tersebut membuat rekan perawat lainnya marah, sehingga mereka pun mengucilkan
perawat Miki. Menurut prinsip gorin, agar terjalin sebuah tatanan sosial yang baik, seseorang
harus mengerti ‘bagian’ atau posisinya dalam masyarakat, dan tidak boleh melanggar batasan-batasan yang telah ditetapkan. Jika batasan tersebut dilanggar,
akan menimbulkan keretakan dalam tatanan sosial. Apa yang dilakukan oleh perawat Miki mencerminkan bahwa ia telah melanggar batasan dirinya sebagai
perawat. Sehingga ia pun mendapat sanksi pengucilan dari teman-temannya, yang menyebabkan retaknya hubungan interaksi antara perawat Miki dan sesama rekan
perawat lainnya..
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan 11
Kepala perawat meminta perawat Miki untuk berjanji agar tidak mengulangi kesalahannya.
K.perawat : “Kali ini, karena sifatnya gawat darurat, anda masih bisa selamat. Tapi berikutnya apa pun yang terjadi, bersumpahlah tak akan
melakukan yang di luar tugasmu” Miki
: “SAYA TAK DAPAT BERSUMPAH DEMIKIAN” K.Perawat : marah”Huh, kalau begitu, bersiaplah menghadapi sanksi yang
sepadan, ya” Vol. 5 Karte 36
Analisis
Dari cuplikan di atas kembali terlihat adanya konflik antara perawat Miki dengan atasannya. Perawat Miki diminta untuk berjanji agar tidak melakukan tindakan
yang melanggar aturan media lagi, sekalipun hal tersebut dilakukan demi keselamatan pasien. Namun ia menolak perintah atasannya tersebut sebab baginya
keselamatan pasien adalah segalanya. Penolakan tersebut menimbulkan kemarahan atasannya.
Sikap yang ditunjukkan oleh perawat Miki juga bertentangan dengan etika moral di Jepang. Seorang bawahan harus menghormati dan menaati perintah atasannya.
Namun, tindakan yang ditunjukkan oleh perawat Miki yang menentang atasannya mencerminkan bahwa ia tidak dapat menghormati atasannya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
f. Konflik Sosial yang Dialami Tokoh Dr. Arase Cuplikan 12