Sejarah Rumah Tjong A Fie

14. Sun Plaza Sun plaza merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Medan yang terletak di Jalan Zainul Arifin. 15. Kantor Gubernur Sumatera Utara Kantor Gubernur Sumatera Utara ini terletak disebelah kanan Sun Plaza dengan banyak bank didalamnya, seperti Bank Danamon, Bank Ekonomi, Bank BCA, BII, HSBC. 16. Bank Indonesia Pertama di Medan adalah “De Javasche Bank”, sekarang disebut dengan Bank Indonesia. Bank ini dibangun pada tahun 1907 dan terletak di pusat Kota Medan yaitu di Jalan Balai Kota. 17. Gereja Immanuel Gereja ini merupakan gereja tertua di Medan yang terletak di Jalan Diponegoro dan dibangun pada tahun 1921.

3.3 Sejarah Rumah Tjong A Fie

Rumah Tjong A Fie adalah sebuah warisan rumah besar yang terletak di Jalan Ahmad Yani. Namun rumah ini berasal dari nama pemilik rumah ini. Tjong A Fie 1860-1921 adalah seorang banker yang datang dari Cina dan beralih membangun bisnis perkebunan besar, pabrik kelapa sawit, pabrik gula, perusahaan kereta api di sekitar Medan, seorang pengusaha yang memiliki lebih dari 10.000 karyawan. Tjong A Fie tertutup kepada masyarakat, Sultan Deli dan Universitas Sumatera Utara Kolonial Belanda. Pada tahun 1911, ia diangkat menjadi Kapitan Cina atau Mayor der Chinezeen istilah Belanda yang berarti wakil tertinggi masyarakat Tionghoa di Medan. Tjong A Fie adalah simbol sukses cerita imigran Cina di hari Deli perintis. Ia berasal dari Kanton pada tahun 1875, dengan beberapa potong dijahit perak pada sabuknya dan membuat kekayaannya di Pantai Timur Sumatera dalam waktu singkat dalam industri perkebunan. Pada saat dia meninggal pada tahun 1921, Tjong A Fie telah menjadi tokoh legendaris. Di Penang, ada Cheong Fatt Tze Mansion yang terlihat persis sama sama dengan tinggal Tjong A Fie. Cheong Fatt Tze adalah paman Tjong A Fie. Kedua nya bekerja sama dalam banyak bisnis dan Tjong A Fie membangun rumah menyerupai pamannya. Rumah di Penang telah dibuat menjadi sebuah hotel yang bersejarah. Rumah Tjong A Fie dibangun pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1900. Memiliki ukiran kayu yang cantik dan fitur dengan dua singa batu duduk di pintu masuk. Memiliki 40 kamar, dalam campuran gaya China, Melayu dan Eropa. Pengaruh arsitektur Melayu dapat dilihat dalam deretan jendela, pintu, dinding dan itu dicat dengan warna kuning dan hijau. Pengaruh Cina dapat dilihat dalam ornamen ukiran dan lukisan di langit-langit. Disandingkan dengan desain oriental keseluruhan elemen desain Eropa dan Art Nouveau termasuk kolom beton dengan modal hias, dan chandelier tergantung dari langit-langit. Berdiri di samping ornamentasi Barat ini adalah sebuah altar leluhur tradisional Cina, ukiran dan pintu kayu disepuh kerrawang, dan chien nien porselen bekerja Universitas Sumatera Utara penuh warna. Di dalam Rumah Tjong A Fie, kita jatuh seolah-olah kita sudah kembali pada pergantian abad terakhir. Gambar 3.1 Rumah Tjog A Fie Sumber : www.medanku.com, 2013 Gambar 3.2 Ruangan Dalam Rumah Tjong A Fie Sumber : www.medanku.com, 2013 Universitas Sumatera Utara

3.4 Sejarah Tjong A Fie