Kebijakan Kesehatan Kebijakan K3 Konstruksi .1 Pengertian Kebijakan Publik

26 Pada UU No.18 1999 Tentang Jasa Kontruksi pasal 23 ayat 2 dijelaskan bahwa penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keamanan, keselamatan dan keselamatan kerja, perlindungan tenaga kerja, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Kemudian pada pasal 24 ditambahkan bahwa penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dapat menggunakan sub penyedia jasa yang mempunyai keahlian khusus sesuai dengan masing - masing tahapan pekerjaan konstruksi. Sub penyedia jasa tersebut juga harus memenuhi kewajiban - kewajibannya kepada penyedia jasa. Pada UU No.13 2003 Tentang Ketenagakerjaan pasal 35 dijelaskan bahwa pemberi kerja wajib memberikan perlindungan kepada tenaga kerjanya mencakup kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan baik mental maupun fisik tenaga kerja. Diperjelas lagi pada bab X paragraf 5 tentang keselamatan dan kesehatan kerja bahwa perlindungan kepada tenaga kerja harus dilaksanakan sesuai peraturan perundang - undangan lainnya yang berlaku. Masih pada UU yang sama pada pasal 65 dijelaskan bahwa penyerahan sebagian pekerjaan ke perusahaan lain dilaksanakan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan yang dibuat secara tertulis yang mencakup perlindungan kerja. Terlihat bahwa penyedia jasa wajib memenuhi ketentuan K3 dan perlindungan terhadap tenaga kerjanya sehingga sub penyedia juga wajib memenuhi ketentuan K3 dan perlindungan tenaga kerja sebagai tanggung jawabnya terhadap penyedia jasa sesuai dengan Perundang - undangan yang berlaku. Undang - undang jasa konstruksi dan ketenagakerjaan ini mempunyai 27 hubungan komplementer dengan peraturan Perundang - undangan terkait K3 agar bisa melakukan kegiatan produksinya. Menimbang bahwa kenyataan menunjukkan banyak terjadi kecelakaan akibat belum ditanganinya pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja menyeluruh pada pekerjaan konstruksi bangunan dan dengan semakin meningkatnya pembangunan dengan penggunaan teknologi modern dan juga sebagai pelaksanaan Undang - Undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja maka diperlukan ketentuan yang mengatur mengenai keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan Konstruksi Bangunan. Peraturan Perundang - Undangan yang dimaksud contohnya seperti : 1. Permenakertrans No.1 MEN 1980 Tentang K3 Pada Konstruksi Bangunan. 2. SKB Menteri Pekerjaan Umun dan Menteri Tenaga Kerja No.174 Men 1986 No.104 KPTS 1986 Tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi. 3. Permenaker No.1 MEN 1989 Tentang Kualifikasi dan Syarat - syarat Operator Keran Angkat. 4. Permenakertrans No.2 MEN 1982 Tentang Kualifikasi Juru Las. 5. Kepmenaker No.51 MEN 1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. 6. Permen PU No.9 Per 2008 Tentang SMK3 Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum.