BAB II KETENTUAN DAN STANDAR MUTU SUATU PRODUK MAKANAN
G BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
Yang Mengandung Bahan-Bahan Berbahaya
ntuk menyatukan persepsi dalam pembahasan maka perlu diberikan pembat
ejenisnya akan tetapi bukan obat”.
43
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 180Men.KesPerIV85
DIGOLONGKAN KEPADA MAKANAN YANG MENGANDUN
A. Peraturan Perundang-undangan Yang Mengatur Tentang Produk Makanan
U asan pengertian tentang makanan dan pangan. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 329Men.KesPerXII76 Tentang Produksi dan Peredaran Makanan, Makanan adalah:
“Barang yang digunakan sebagai makanan atau minuman manusia, termasuk permen karet dan s
Tentang Makanan Daluarsa, Makanan adalah: “Barang yang diwadahi dan diberikan
Makanan.
43
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 329Men.KesPerXII76 Tentang Produksi dan Peredaran
Abdillah Sinaga : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Bahan-Bahan Berbahaya Pada Produk Makanan Di Indonesia, 2009
label da
tentang dimaka
digunakan pada produk
baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan bahan baku pangan, dan bahan lain digunakan dalam proses penyiapan,
tu, bergizi, beragam, dan tersedia secara cukup. Dengan demikian, pengad
n yang digunakan sebagai makanan atau minuman manusia akan tetapi bukan obat”.
44
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 382Men.KesPerIV89 Pendaftaran Makanan, Makanan adalah: “Barang yang dimaksudkan untuk
n atau diminum oleh manusia serta semua bahan yang si makanan dan minuman”.
45
Pengertian pangan dapat dilihat pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan pada Pasal 1 ayat 1 menyatakan :
46
“1 Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari : sumber hayati dan air, dan minuman bagi konsumen manusia, termasuk bahan tambahan pangan,
pengelolaan, dan atau pembuatan makanan atau minuman”. Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi
hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan nasional. Oleh karena itu, dibutuhkan makanan yang
aman, bermu aan dan pendistribusiannya pun harus dilakukan secara jujur dan
bertanggungjawab sehingga tersedia makanan yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Berkaitan dengan pengadaan makanan dimaksud, tidak tertutup
kemungkinan beredarnyan makanan yang tidak memenuhi syarat kesehatan: aman,
44
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 180Men.KesPerIV85 Tentang Makanan Daluarsa.
sPerIV89 Tentang Pendafta
1 Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan.
45
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 382Men.Ke ran Makanan
46
Pasal 1 ayat
Abdillah Sinaga : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Bahan-Bahan Berbahaya Pada Produk Makanan Di Indonesia, 2009
bermutu, dan bergizi, seperti tersebut di atas sehingga menimbulkan kerugian bagi konsumen.
47
Sebagai antisipasi para konsumen dituntut untuk bersikap kritis dan cerdas dalam mencermati makanan-makanan yang dihadapi. Selain itu pula, masih ada
beberapa penjelasan mengenai berbagai kesalahan penanganan, perlakuan, serta pengolahan makanan yang sering terjadi sehingga mengakibatkan bahan tambahan
makanan yang semula tidak berbahaya justru menjadi berbahaya bagi konsumen. Bahan-Bahan tersebut diatas kemudian dikenal dengan istilah Bahan Tambahan
Makanan BTM atau sering pula disebut Bahan Tambahan Pangan BTP.
48
Bahan tambahan makanan BTM adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat ataupun bentuk makanan. Bahan tambahan
makanan itu bisa memiliki nilai gizi, tetapi bisa pula tidak. Menurut ketentuan yang ditetap
dosis maksimum penggunaannya juga telah
tepat, serta telah mendapatkan izin beredar dari instansi yang berwenang, misalnya i sertifikat aman.
kan, ada beberapa kategori Bahan Tambahan Makanan BTM ini,
49
Pertama, Bahan Tambahan Makanan yang bersifat aman, dengan dosis yang tidak dibatasi,
misalnya pati. Kedua, Bahan Tambahan Makanan yang digunakan dengan dosis tertentu, dan dengan demikian
ditetapkan. Ketiga, Bahan Tambahan Makanan yang aman dan dalam dosis yang
zat pewarna yang sudah dilengkap
ngan Konsumen di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 20
47
Janus Sidabalok, Hukum Perlindu 06, hlm. 122.
48
Nurheti Yuliarti, Op. Cit, hlm. 7.
49
Ibid. hlm. 7.
Abdillah Sinaga : Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Bahan-Bahan Berbahaya Pada Produk Makanan Di Indonesia, 2009
Agar konsumen dapat memilih bahan tambahan makanan yang akan tambahan makanan
Makanan BPOM, diantaranya :
50
sorbat, natrium benzoat,
2. : tartrazine.