yang mengeluarkan Surat Persetujuan Sementara yang merupakan Persetujuan Prinsip untuk penanaman modal asing, apabila permohonan tersebut sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan penanaman modal asing yang berlaku. Keempat, para investor yang akan menanam modalnya,
haruslah memperoleh perlindungan Ketua BKPM sebagai persyaratan untuk memperoleh Keputusan Presiden.
71
Konsepsi Keputusan Presiden di atas sangat sentralistik, hal ini terlihat bahwa
setiap penanaman modal asing haruslah berdasarkan Keputusan Presiden. Namun pada saat itu ketentuan-ketentuan yang mengatur penanaman modal baik berkaitan
dengan persetujuan dan perizinan maupun ketentuan-ketentuan lainnya telah menjadikan Indonesia sebagai lahan yang menguntungkan bagi penanaman modal
asing, pemerintah juga menyediakan fasilitas yang menguntungkan, kemudahan- kemudahan prosedural.
5. Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1992
Konsep sentralistik pesetujuan dan perizinan penanaman modal masih tetap dianut dalam Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penanaman
Modal. Berdasarkan Keputusan Presiden di atas sentralisasi persetujuan dan perizinan penanaman modal asing yaitu:
1. Calon penanam modal mengajukan permohonan penanaman modal kepada Ketua
BKPM dengan mempergunakan tata cara yang ditetapkan oleh Ketua BKPM. 2.
Berdasarkan penilaian terhadap permohonan penanaman modal maka Ketua BKPM menyampaikan permohonan tersebut kepada Presiden dengan disertai
pertimbangan guna memperoleh keputusan.
3. Persetujuanpenolakan dilakukan oleh Presiden mengenai suatu permohonan
penanaman modal.
71
Lihat Pasal 2 Keputusan Presiden No. 54 Tahun 1977 Tentang Ketentuan Pokok Tata Cara Penanaman Modal.
Nasrianti: Kewenangan Pemberian Persetujuan Dan Perizinan Penanaman Modal Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Studi Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU e-Repository © 2008
4. Surat Pemberitahuan Keputusan Presiden yang berlaku juga sebagai Persetujuan
Prinsip atau Izin Usaha Sementara. 5.
Surat Pemberitahuan Persetujuan Presiden dari Ketua BKPM, penanam modal dalam waktu yang ditetapkan menyampaikan kepada BKPM Daftar Induk barang-
barang modal, serta bahan baku dan bahan penolong yang akan diimpor.
6. Permohonan untuk perubahan atas rencana penanaman modal yang telah
memperoleh persetujuan Presiden, termasuk perubahan untuk perluasan proyek, disampaikan oleh penanam modal kepada Ketua BKPM untuk mendapatkan
persetujuannya.
72
Di samping itu sentralisasi persetujuan dan perizinan penanaman modal dalam rangka penanaman modal dalam negeri berdasarkan Keputusan Presiden No. 33
Tahun 1992 adalah: 1.
Calon penanam modal yang akan mengadakan usaha dalam rangka penanaman modal dalam negeri harus mempelajari terlebih dahulu daftar bidang usaha yang
tertutup bagi penanaman modal dan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi BKPM.
2. Setelah mengadakan penelitian yang cukup mengenai bidang usaha yang terbuka
dan ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan, calon penanam modal mengajukan permohonan penanaman modal kepada Ketua BKPM dengan
mempergunakan tata cara yang ditetapkan oleh Ketua BKPM.
3. Apabila permohonan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan serta persyaratan penanaman modal dalam negeri yang berlaku, Ketua BKPM mengeluarkan Surat Persetujuan penanaman modal yang berlaku juga
sebagai Persetujuan Prinsip atau Izin Usaha Sementara.
4. Ketua BKPM menyampaikan tembusan Surat Persetujuan Penanaman Modal
kepada Departemen yang membina bidang usaha penanaman modal yang bersangkutan.
5. Apabila penanam modal telah memperoleh Surat Persetujuan penanaman modal,
setelah dipenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka Ketua BKPM atas nama Menteri yang bersangkutan mengeluarkan Angka Pengenal Importir Terbatas,
keputusan pemberian fasilitaskeringanan pajak dan bea masuk, izin kerja bagi tenaga kerja asing pendatang yang diperlukan, izin usaha tetap.
6. Setelah memperoleh Surat Persetujuan penanaman modal dari Ketua BKPM,
penanam modal dalam waktu yang ditetapkan menyampaikan kepada BKPM daftar induk barang-barang modal serta bahan baku dan bahan penolong yang
akan diimpor.
72
Lihat Pasal 2 Keputusan Presiden No. 33 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penanaman Modal.
Nasrianti: Kewenangan Pemberian Persetujuan Dan Perizinan Penanaman Modal Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Studi Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2008.
USU e-Repository © 2008
7. Berdasarkan penilaian terhadap daftar induk barang-barang modal serta bahan
baku dan bahan penolong yang akan diimpor, Ketua BKPM mengeluarkan ketetapan mengenai fasilitaskeringan bea masuk dan pungutan impor lainnya.
8. Permohonan untuk perubahan atas rencana penanaman modal yang telah
memperoleh persetujuan Ketua BKPM, disampaikan oleh penanam modal kepada Ketua BKPM untuk mendapatkan persetujuan dengan mempergunakan tata cara
yang ditetapkan oleh Ketua BKPM.
73
6. Keputusan Presiden No. 115 Tahun 1998