Kadar Serat Kasar Parameter-parameter yang diamati

2.8.3 Kadar Serat Kasar

Serat-serat yang terdapat dalam bahan pangan yang tidak tercerna mempunyai sifat positif bagi gizi dan metabolisme. Nama atau istilah yang digunakan untuk serat tersebut untuk serat adalah dietary fiber. Walaupun demikian serat kasar tidaklah identik dengan dietary fiber. Menurut Scala1975 kira-kira hanya sekitar seperlima sampai setengah dari seluruh serat kasar yang benar-benar berfungsi sebagai dietary fiber.Winarno,F.G.,1995 Serat kasar mengandung senyawa selulosa, lignin, dan zat lain yang belum dapat diidentifikasi dengan pasti. Di dalam analisis penentuan serat kasar diperhitungkan banyaknya zat-zat yang tidak larut dalam asam encer ataupun basa encer dengan kondisi tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisisnya adalah : 1. defatting, yaitu menghilangkan lemak yang terkandung dalam sampel menggunakan pelarut lemak. 2. digestion, terdiri dari dua tahapan yaitu pelarutan dengan asam dan pelarutan dengan basa. Kedua macam proses digesti ini dilakukan dalam keadaan tertutup pada suhu terkontrol mendidih dan sedapat mungkin dihilangkan dari pengaruh luar. Langkah terakhir dari analisis serat kasar yaitu dengan mengabukan sampel dalam tanur. Serat kasar sangat penting dalam penilaian kualitas bahan makanan karena angka ini merupakan indeks dan menentukan nilai gizi bahan makanan tersebut. Menurut SNI kadar serat dalam nata mencapai 4,5. Sudarmadji, S.,dkk,1989 Pengujian Kekuatan Tarik Penentuan kekuatan tarik dilakukan dengan beban tertentu pada spesimen sehingga terjadi perubahan panjang regangan yang selanjutnya menyebabkan spesimen menjadi putus. Hasil dari pengujian diperoleh harga beban putus dan regangan. Harga beban putus dalam Universitas Sumatera Utara satuan Mpa dan regangan dalam satuan mm, dapat dilihat dalam lampiran. Sifat mekanik seperti kekuatan tegangan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1.1. Kekuatan tegangan = BR x WI BL 1.1 Dengan BL adalah beban putus, WI adalah lebar sampel dan BR adalah ketebalan sampel. Dan untuk menentukan persen regangan dengan persamaan 1.2 Regangan = 100 x LE BE 1.2 Dengan BE adalah perpanjangan saat putus dan LE adalah perpanjangan awal. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menentukan sifat mekanik. Hepburn,C.,1991. Uji Organoleptik Uji organoleptik adalah penilaian menggunakan indera, penilaian menggunakan kemampuan sensorik, tidak dapat diturunkan pada orang lain. Salah satu cara pengujian organoleptik adalah dengan metode penyicipan. Uji penyicipan menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang menyebabkan orang menyenangi. Pada uji penyicipan dapat dilakukan menggunakan panelis yang belum berpengalaman. Dalam kelompok ini uji penyicipan termasuk uji kesukaanhedonik. Pada uji hedonik, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan. Di samping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Dalam penganalisaan, skala hedonik ditransformasi menjadi skala numerik menurut tingkat kesukaan. Dengan data numerik ini dapat dilakukan analisa-analisa statistik.Soekarto,S.T.,1981. Universitas Sumatera Utara Pembuatan Buffer Asetat 0,2 M pH 4 Adapun perhitungan dalam pembuatan buffer asetat 0,2 M dengan pH 4 adalah sebagai berikut : pH = pKa + log [ ] [ ] asam garam untuk pH = 4 dan pKa = 4,76 Log [ ] [ ] asam garam = pH - pKa = 4 – 4,76 = - 0,76 Jadi, [ ] [ ] asam garam = 0,1738 garam = [ ] [ ] [ ] [ ] asam garam asam garam + 1 x 100 = 100 1738 , 1 1738 , x + = 14,8066 asam = [ ] [ ] 100 1 1 x asam garam + = 100 1738 , 1 1 x + = 85,1934 Untuk buffer asetat 0,2 M dengan pH 4 dapat ditentukan massa asam dan massa garamnya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Massa garam CH 3 COONa = garam x [garam] x BM = 14,8066 x 0,2 M x 82,03481 gmol = 2,4293 gL Massa asam CH 3 COOH = asam x [asam] x BM = 85,1934 x 0,2 M x 60,05298 gmol = 10,2322 gL Cara pembuatan buffer asetat 0,2 M pH 4 adalah sebagai berikut : - Ditimbang 2,4293 g Na-asetat p.a dan 10,2322 g asam asetat glasial lalu dimasukkan ke dalam labu takar 1000 mL. - Dilarutkan dengan akuades sampai garis tanda. - Lalu dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat