Ketebalan Selulosa Bakterial Kadar Serat Selulosa Bakterial

4.4 Pembahasan

4.4.1 Ketebalan Selulosa Bakterial

Perbandingan ketebalan dari selulosa bakterial yang dihasilkan dengan variasi penambahan vitamin C menunjukkan perbedaan yang sangat nyata yaitu: 111,94 3,48 untuk taraf 5 111,94 5,99 untuk taraf 1 Pada gambar 1. dapat dilihat bahwasanya terjadi peningkatan ketebalan pada selulosa bakteri dengan adanya variasi penambahan vitamin C 0g; 0,5g; 1,0g; 1,5g; dan 2,0g. Ketebalan maksimum selulosa bakteri diperoleh dengan penambahan vitamin C sebanyak 1,0 g. Selulosa bakterial adalah slime menyerupai kapsul dari sel bakteri yang kaya akan selulosa yang diproduksi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini akan membentuk selulosa bakterial pada permukaan medium yang mengandung gula Budiyanto,2004. Vitamin C juga mempengaruhi aktivitas Acetobacter xylinum pada saat fermentasi air kelapa untuk menghasilkan enzim ekstraseluler yang berfungsi untuk mengubah gula menjadi selulosa.

4.4.2 Kadar Serat Selulosa Bakterial

Perbandingan kadar serat dari selulosa bakterial yang dihasilkan dengan variasi penambahan vitamin C menunjukkan perbedaan yang sangat nyata yaitu : 1250 3,48 untuk taraf 5 1250 5,99 untuk taraf 1 Universitas Sumatera Utara Pada gambar 2. dapat dilihat bahwasanya pada selulosa bakteri dengan adanya variasi penambahan vitamin C 0g; 0,5g; 1,0g; 1,5g dan 2,0g kadar serat maksimum selulosa bakteri diperoleh dengan penambahan vitamin C sebanyak 1,0g. Hal ini disebabkan karena Acetobacter xylinum membutuhkan vitamin C untuk mendukung pertumbuhan maupun aktivitas Acetobacter xylinum pada saat fermentasi air kelapa untuk menghasilkan enzim ekstraseluler yang dapat menyusun mempolimerisasi zat gula glukosa menjadi ribuan rantai homopolimer serat atau selulosa.Rindit Pambayu,2002. Sehingga dengan penambahan vitamin C maka kadar serat selulosa bakteri yang dihasilkan akan semakin meningkat. Penurunan kadar serat selulosa bakteri pada penambahan vitamin C 2,0g disebabkan karena pH dari air kelapa terlalu rendah atau terlalu asam sehingga menghambat pertumbuhan bakteri, dimana pH optimum Acetobacter xylium untuk bekerja secara maksimum adalah sekitar pH 4-3.

4.4.3 Kadar Air Selulosa Bakterial