Keterbatasan Peneliti Kesimpulan Saran 1. Bagi SMA Triguna Utama Ciputat

77

C. Keterbatasan Peneliti

Dalam melakukan penelitian ini masih terdapat keterbatasan peniliti, sehingga masih perlu disempurnakan lagi, berikut adalah keterbatasan peneliti : 1. Penelitian ini dilakukan hanya pada kelas X dan XI karena kelas XII sudah libur setelah menghadapi UN, sehingga tidak menggambarkan risiko perilaku bullying secara keseluruhan di SMA Triguna Utama Ciputat,yaitu kelas X, XI, dan XII. 2. Penelitian ini tidak melihat responden apakah tinggal dengan kedua orang tuanya, hanya salah satu dari orang tua, atau tidak diasuh oleh orang tuanya. 3. Peneltian ini dilakukan setelah siswa melakukan ujian kenaikan kelas, yang dikhawatirkan siswa sudah merasa lelah dan tidak fokus dalam mengisi kuisioner penelitian yang dibagikan. 78 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SMA Triguna Utama Ciputat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah responden perempuan lebih banyak yaitu 39 orang atau 55 2. Perspsi pola asuh orang tua siswa yang paling mendominasi adalah demokratis 31 orang 43,7 dan dilanjutkan otoriter 28 orang 39,4 3. Gambaran tingkat risiko perilaku bullying siswa adalah yang paling banyak tinggi 38 orang 53,3 4. Hasil uji statistik menunjukan hubungan yang sedang anatara variabel persepsi jenis pola asuh orang tua terhadap variabel risiko perilaku bullying p = 0,000, r = 0, 583. 5. Mayoritas responden yang mempersepsikan jenis pola asuh orang tuanya demokratis, memiliki risiko perilaku bullying rendah berbeda dengan persepsi jenis pola asuh lainya yang mayoritas berada pada tingkat risiko perilaku bullying tinggi.

B. Saran 1. Bagi SMA Triguna Utama Ciputat

a. Setelah dilihat dari hasil penelitian, tingkat risiko perilaku bullying tinggi cukup banyak yakni hampir setengahnya, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk melakukan pengawasan yang labih lagi, baik itu dari kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, guru bp, maupun penjaga keamanan sekolah, agar ketika nampak indikasi bullying, harus dlakukan minimal peneguran atau larangan melakukan itu, dan harus dirubah pemikiran bahwa bullying adalah perilaku yang wajar di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, karena mengingat dampak bullying sangat banyak tidak hanya bagi korban, pelaku, bahkan bagi yang menyaksikan bullying sendiri. b. Adanya kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua. Orang tua juga dapat melaporkan apabila anaknya terindikasi menjadi korban bullying, dan apabila ada laporan seperti itu seyogyanya sekolah cepat tanggap menanganinya agar masalah bullying ini tidak terjadi berlarut-larut atau menjadi budaya disekolah tersebut. c. Menjalin kerja sama dengan bidang keperawatan untuk bersama melakukan pencegahan sampai dengan penanggulangan bullying.

2. Penelitian Selanjutnya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak Autis di Yayasan Tali Kasih Medan

27 195 126

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Anak Dalam Menonton Televisi Di Perumahan Taman Setia Budi Indah.

5 37 92

Pola Asuh Orang Tua Dan Perilaku Agresif Remaja di STM Raksana Medan

5 82 101

Hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku agresif anak pra sekolah TK Ketilang Ciputat

1 13 106

PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH OTORITER ORANG TUA DAN JENIS KELAMIN Perilaku Bullying Pada Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dan Jenis Kelamin.

0 2 19

PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DITINJAU DARI POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DAN JENIS KELAMIN Perilaku Bullying Pada Remaja Ditinjau Dari Pola Asuh Otoriter Orang Tua Dan Jenis Kelamin.

0 2 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH OTORITER DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Otoriter Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa SMP.

0 1 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Otoriter Dengan Kecenderungan Perilaku Bullying Pada Siswa SMP.

0 2 10

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 17

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA Hubungan Persepsi Pola Asuh Demokratis Orang Tua Dengan Komunikasi Interpersonal Antara Remaja Dan Orang Tua.

0 0 16